Saturday 26 May 2012

Contoh Laporan Kuliah Kerja Nyata Transformatif [BAB II]



BAB II
PENJAJAGAN (SOCIAL ASSESMENT)

A. KAJIAN DATA SEKUNDER
            Data sekunder berisikan gambaran desa dan dusun secara garis besar sekunder merupakan data yang biasanya sudah ada dan tertulis dalam monografi desa. Data ini dapat dijadikan pijakan awal untuk menentukan langkah-langkah kegiatan selanjutnya. Berikut gambaran umum Desa Solodiran, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten .
1.        DATA STATIS
Data Statis diambil dari data monografi Desa/Kelurhan Solodiran yaitu sebagai berikut:
Desa / Kelurahan               :   SOLODIRAN       
Nomer Kode                     :   33.10.09.2011        
Kecamatan                        :   Manisrenggo          
Kabupaten / Kota             :   Klaten                    
Propinsi                             :   Jawa - Tengah        
Keadaan Data Bulan         :   BULAN  Juli - Desember 2010
                                                     
A.    BIDANG PEMERINTAHAN.                                           
 I.     U M U M.                                                                
       1.    Luas dan batas Wilayah :                                   
              a     Luas Desa                 :        172.3340      Ha                        
              b.    Batas Wilayah          :                                                          
                     1) Sebelah utara       :     Desa Kranggan  &Ds Tanjungsari
                     2) Sebelah Selatan    :     Ds Taskombang & Ds Keb Lor
                     3) Sebelah Barat       :     Ds Kranggan.                   
                     4) Sebelah Timur      :     Ds  Nangsri.                                                         
       2.    Kondisi Geografis            :                                 
              a.  Ketinggian tanah dari permukaan laut           : 325 M
              b.  Banyaknya curah hujan                      : -  MM /th
              c.  Topografi ( dataran rendah,tinggi,pantai       : Dataran Rendah
              d.  Suhu udara rata rata                           :-                     
       3.    Orbitasi   ( Jarak dari pusat Pemerintahan Desa / Kelurahan ) :
              a.  Jarak dari pusat pemerintahan Kecamatan     : 2 Km
              b   Jarak dari Ibukota Kabupaten                        : 17 Km
              c   Jarak dari ibukota Propinsi                             : 117 Km
              d.  Jarak dari Ibukota Negara                             : 675 Km                                
 II.     PERTANAHAN.                                                  
       Status              :                                                         
              a.   Sertifikat hak Milik                                       : 1,062.00 78.7  Ha
              b.   Sertifikat hak Guna Usaha                            : 1 buah      0,5  Ha      0.5  Ha
              c.   Sertifikat hak guna Bangunan                       :   --       bh         ---    Ha
              d.   Sertifikat hak pakai                                       :     --     bh          ---    Ha
              e.   Tanah Kas Desa                                            :  21.00             9.8340 Ha
                    1)  Tanah Bengkok                                        : 12.2250 Ha
                    2)  Tanah Titisara                                          : -
                    3)  Tanah Pangonan                                      : 0.1150 Ha
                    4)  Tanah Bengkok Lainya                            :  1.2050 Ha
              f.    Tanah Bersertifikat                                       :
              g.    Tanah bersertifikat melalui PRONA            : - Buah
              h.    Tanah yang belu bersertifikat                       : - buah           

Sistem Operasi dan Standarisasi Akad Akuntansi Syariah


Ada beberapa karakteristik yang mendasari sistem akuntansi syariah yaitu:
a.     Uang merupakan alat tukar dan bukan merupakan komoditi yang dapat diperjualbelikan.
b.     Tidak dikenal adanya konsep value of money.
c.     Tidak diperkenankan kegiatan yang bersifat spekulatif karena adanya ketidakpastian.
d.     Tidak diperkenankan dua transaksi untuk satu barang.
e.     Tidak diperkenankan dua harga satu barang (IAI, 2003).
Dengan beberapa karakteristik tersebut kemudian dijabarkan dalam aplikasi operasi akuntansi syariah kepada prinsip-prinsip pengimpunan dana meliputi: dana modal yaitu dana dari pendiri perusahaan dan dari para pemegang saham perusahaan tersebut, dana titipan masyarakat yang dikelola dengan sistem wadi’ah, dan dana yang diinvestasikan melalui perusahaan dalam bentuk dana investasi khusus (Mudharabah Muqayyadah) atau investasi terbatas ( Mudharabah Mutlaqoh) (Al-Qardawi Yousof, 1405 H). Biasanya dilakukan oleh Bank Syariah sebagai perantara antara investor (Shohibul maal) dengan pengelola dana (mudhorib)..

Pengertian dari masing-masing transaksi tersebut yang bisa diimplementasikan dalam perusahaan antara lain (AAOIFI/ ,2004);(MASB,2003);(IAI,2003):

a. Musyarakah

                Musyarakah adalah akad kerjasama di antara para pemilik modal yang mencampurkan modal mereka untuk tujuan mencari keuntungan. Dalam pembiayaan musyarakah mitra (perusahaan) dan bank syariah sama-sama menyediakan modal untuk membiayai suatu usaha tertentu, baik yang sudah berjalan mahupun yang baru. Selanjutnya mitra dapat mengembalikan modal tersebut berikut bagi hasil yang telah disepakati. Pembiayaan musyarakah dapat diberikan dalam bentuk kas, setara kas, atau aktiva non-kas, termasuk aktiva tidak berwujud, seperti lisensi dan hak paten.

Wednesday 16 May 2012

Contoh Laporan Kuliah Kerja Nyata Transformatif [BAB I]


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Kegiatan KKT

Kuliah Kerja Transformatif (KKT) merupakan kegiatan intrakurikuler yang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan bekerja bersama masyarakat. Kuliah Kerja Transformatif yang dilakukan oleh mahasiswa bukan berarti mengajar masyarakat tentang sesuatu yang terbaik untuk mereka, tetapi melakukan pemberdayaan sebagai sebuah proses pencarian (research) yang dilakukan bersama-sama untuk mencari jalan terbaik dalam penyelesaian persoalan yang mereka hadapi. Mahasiswa melakukan tugas pendampingan terhadap apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam menghadapi problem sosial yang ada di tengah-tengah mereka.
Sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan STAIN Surakarta bahwa salah satu syarat untuk menyelesaikan S1 adalah dengan menyaelesaikan Kuliah Kerja Transformatif (KKT), yang berbobot 4 SKS dengan menggunakan metodeParticipatory Action Research (PAR) dan Partcipatory Rural Apprasial (PRA).
Dalam kegiatan KKT ini, kami berkesempatan belajar untuk membaur bersama masyarakat, tepatnya di Dukuh Tlebukan, Desa Solodiran, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten. Berpegang pada pemberdayaan masyarakat dan TPA yang menggunakan metodePartcipatory Action Research (PAR) dan Participatory Rural Apprasial (PRA).
Maka kami berupaya dan berusaha untuk menyeimbangkan pikiran dan tenaga demi pemberdayaan masyarakat Desa Solodiran, Kecamatan Manisrenggo dalam ranah sosial keagamaan. ondisi riil yang ada di Desa Solodiran secara spiritual sudah cukup baik. Adapun kegiatan keagamaan (Islam) antara lain Yasinan, pengajian mingguan, pengajain selapanan, pengajian takmir dan TPA. Serta kegiatan sosial seperti arisan ibu-ibu, PKK, kelompok tani, pertemuan rutin perangkat desa, pertemuan karangtaruna, dan kerja bakti.
Secara sosial masyarakat Desa Solodiran sudah mencerminkan rasa persaudaraan dengan adanya gotong royong atau kerja bakti antar warga, kelompok-kelompok  pengajian, dan lain-lain.Akan tetapi ada sebagian dukuh yang pemudanya kurang begitu aktif dikarenakan banyak pemuda yang merantau. Selain itu terdapat kesenjangan sosial antar dukuh yang menyebabkankurang bersatunya dukuh satu dengan yang lain.

Thursday 10 May 2012

Tujuan Pendidikan Islam


Al-Attas (1991: 23-24) beranggapan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah menanamkan kebajikan dalam “diri manusia” sebagai manusia dan sebagai diri individu. Tujuan akhir pendidikan Islam adalah menghasilkan manusia yang baik, yakni kehidupan materiil dan spirituilnya. Di samping, tujuan pendidikan Islam yang menitik beratkan pada pembentukan aspek pribadi individu, juga mengharapkan pembentukan masyarakat yang idel tidak terabaikan. Seperti dalam ucapannya, ...karena masyarakat terdiri dari perseorangan-perseorangan maka membuat setiap orang atau sebagian besar diantaranya menjadi orang-orang baik berarti pula menghasilkan suatu masyarakat yang baik.
Secara ideal, al-Attas menghendaki pendidikan Islam mampu mencetak manusia yang baik secara universal (al-insan al-kamil). Suatu tujuan yang mengarah pada dua demensi sekaligus yakni, sebagai Abdullah (hamba Allah), dan sebagai Khalifah fi al-Ardl (wakil Allah di muka bumi). Karena itu, sistem pendidikan Islam harus merefleksikan ilmu pengetahuan dan perilaku Rasulullah, serta berkewajiban mewujudkan umat Muslim yang menampilkan kualitas keteladanan Nabi Saw.
Dengan harapan yang tinggi, al-Attas menginginkan agar pendidikan Islam dapat mencetak manusia paripurna, insan kamil yang bercirikan universalis dalam wawasan dan ilmu pengetahuan dengan bercermin kepada ketauladanan Nabi Saw. Pandangan al-Attas tentang masyarakat yang baik, sesungguhnya tidak terlepas dari individu-individu yang baik. Jadi, salah satu upaya untuk mewujudkan masyarakat yang baik, berarti tugas pendidikan harus membentuk kepribadian masing-masing individu secara baik. Karena masyarakat kumpulan dari individu-individu.

Konsep Pendidikan Menurut Syed Muhammad Naquib Al-Attas


Ada beberapa istilah yang dipakai untuk menunjuk pengertian "pendidikan Islam" yang pengistilahan itu diambil dari lafad bahasa Arab (al-Qur'an) maupun al-sunnah. Misalnya dijumpai kata tarbiyahta'lim, dan ta'dibbahkan ada yang disebut riyadlah. Namun dalam pembahasan berikut ini akan disajikan konsep pendidikan Islam versi Naquib al-Attas.
Pemaparan konsep pendidikan Islam dalam pandangan al-Attas lebih cenderung menggunakan istilah (lafad) ta’dib, daripada istilah-istilah lainnya. Pemilihan istilah ta’dib, merupakan hasil analisa tersendiri bagi al-Attas dengan menganalisis dari sisi semantik dan kandungan yang disesuaikan dengan pesan-pesan moralnya.
Sekalipun istilah tarbiyah dan ta’lim telah mengakar dan mempopuler, ia menempatkan ta’dib sebagai sebuah konsep yang dianggap lebih sesuai dengan konsep pendidikan Islam. Dalam penjelasan (Yunus, 1972:37-38), kata ta’dib sebagaimana yang menjadi pilihan al-Attas, merupakan kata (kalimat) yang berasal dari kata addaba yang berarti memberi adab, atau mendidik.
Dalam pandangan al-Attas, dengan menggunakan term di atas, dapat dipahami bahwa pendidikan Islam adalah proses internalisasi dan penanaman adab pada diri manusia. Sehingga muatan substansial yang terjadi dalam kegiatan pendidikan Islam adalah interaksi yang menanamkan adab. Seperti yang diungkapkan al-Attas, bahwa pengajaran dan proses mempelajari ketrampilan betapa pun ilmiahnya tidak dapat diartikan sebagai pendidikan bilamana di dalamnya tidak ditanamkan ‘sesuatu’ (Ismail SM, dalam Abdul Kholiq, dkk., 1999: 275)

Pendidikan Islam [Pendahuluan]


Agama Islam yang diwahyukan kepada Rasulullah Muhammad s.a.w. adalah mengandung implikasi kependidikan yang bertujuan untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam. Dalam agama Islam terkandung suatu potensi yang mengacu kepada dua fenomena perkembangan yaitu:
1.    Potensi psikologis dan pedagogis yang mempengaruhi manusia untuk menjadi sosok pribadi yang berkualitas bijak dan menyandang derajat mulia melebihi makhluk-makhluk lainnya.
2.   Potensi pengembangan kehidupan manusia sebagai khalifah di muka bumi yang dinamis dan kreatif serta responsif terhadap lingkungan sekitarnya baik yang alamiah maupun yang ijtima’iah di mana Tuhan menjadi Pontensi sentral perkembangannya.

Agama Islam yang membawa nilai-nilai dan norma-norma kewahyuan bagi kepentingan hidup manusia di atas bumi, baru aktual dan fungsional apabila di internalisasikan ke dalam pribadi melalui proses kependidikan yang konsisten, terarat kepada tujuan.
Dengan teori pendidikan Islam itulah, para pendidik muslim mengembangkan konsep-konsep baru sesuai dengan tuntutan dan tempat (lingkungan), sehingga pendidikan Islam akan berkembang mengacu kepada tuntutan masyarakat yang berkembang secara dinamis-konstruktif menuju masa depan yang lebih sejahtera dan maju.
Kajian tentang konsep pendidikan Islam memang menarik didiskusikan dan dibahas secara mendalam, walaupun hal itu beberapa kali telah diangkat menjadi tema kajian oleh beberapa tokoh pemikir. Di hadapan dunia akademis, tema-tema seperti itu terkesan sudah “sangat sering”, namun dinamika pemikiran intelektual selalu tidak pernah puas dan final akan kajian yang serupa. Memusatkan seputar kajian konsep pendidikan Islam dan islamisasi pengetahuan dilatar belakangi oleh rasa keingintahuan akan sebuah pemahaman yang relatif komprehensif, mendalam, serta berusaha mengelaborasi pemikiran-pemiran yang ada ke dalam konteks pergumulan pemikiran sekarang yang jauh lebih dialektik.

Tuesday 8 May 2012

Contoh Laporan Tugas Metodologi Penelitian Islam [Book Report]


ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENETAPAN MARGIN MURABAHAH UNTUK PRODUK PEMBIAYAAN PEMILIKAN RUMAH
(Studi Kasus Pada BRI Syariah Cabang Solo)

A.    Latar Belakang
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia semakin hari menunjukkan hasil yang menggembirakan. Semenjak tahun 1992 sampai dengan tahun 2008, telah berdiri 5 bank umum syariah dan 27 bank konvensional yang membuka unit syariah serta 131 Bank Perkreditan Rakyat Syariah. Pangsa pasar perbankan syariah per 31 November 2008 telah mencapai 2,05 % dari total pangsa pasar perbankan di Indonesia. (Febrian, 2009)
Pada awal krisis moneter yang menimpa Indonesia tahun 1997 sampai 1998, perbankan syariah menunjukkan ketangguhannya pada masa yang merupakan masa terberat bagi perekonomian Indonesia itu. Ketangguhan itu ditunjukkan dengan tingginya tingkat kepercayaan para nasabah perbankan syariah terhadap PT Bank Muamalat Indonesia yang pada saat itu merupakan satu-satunya bank syariah di Indonesia.
Berdasarkan teori yang berkembang pada dekade 1950-an, perbankan syariah merupakan perbankan yang bebas bunga dan beroperasi berdasarkan konsep mudharabah dan musyarakah, dan konsep ini dijalankan dengan sistem Profit and Loss Sharing (PLS) atau bagi hasil, baik hasilnya berupa keuntungan ataupun kerugian.
Pembiayaan yang dilakukan oleh perbankan syariah sebaiknya dalam bentuk pembiayaan yang berbentuk profit and loss sharing. Akan tetapi, konsep pembiayaan yang berbentuk profit and loss sharing ini sampai sekarang masih sulit dilaksanakan karena penuh dengan resiko dan ketidakpastian. Hal itulah yang menyebabkan pembiayaan yang ada pada perbankan syariah masih didominasi oleh pembiayaan non bagi hasil yaitu akad yang berdasarkan prinsip jual beli seperti murabahah.

Monday 7 May 2012

Hey! Say! Jump Fanfiction - Crazy Competition Part 30 [END]


Part sebelumnya:
“Yuya……………….,” teriakkan Kouta dengan suara khasnya yang melengking tinggi masih bisa kudengar dengan jelas.
Aku masih sempat melihat wajah sahabatku itu yang berusaha mengulurkan tangannya tuk meraihku – sesaat sebelum semuanya menjadi gelap.
Kelam………

*****************

[Hermione’s POV]
“Yuya……..,” teriakkanku mengiringi langkah kakiku yang berlari cepat ingin menyelamatkan Yuya – sebelum akhirnya Harry dengan sigap menahanku dan menyuruhku tuk mencoba tenang.

Kupandangi kembali layar besar itu. Yabu mengangkat bendera putihnya untuk Yuya. Panitia kejuaraan segera menelusuri jurang itu tuk mencari keberadaan orang yang kukasihi – Yuya!!

Sementara di sampingku, Ryuu tengah berusaha keras menahan Megumi yang sedari tadi ingin segera membawa Ryosuke keluar dari Hutan Kematian yang mengerikan itu.
Aku bisa memahami perasaan Megumi – karena aku juga merasakan apa yang ia rasakan.

Ryosuke….
Aku tak berani membayangkan andai anak itu tak lagi bisa bertahan. Apa jadinya jika Yuya sampai kehilangannya lagi?!!
Bagi Yuya, anak itu lebih berharga dibanding diriku. Yuya lebih menyayangi adiknya yang satu itu…

“Harry, aku tak apa. Kau tak perlu mengkhawatirkanku. Tolong sekarang kau cek kabar terakhir dari Kei. Pastikan ia baik-baik saja. Tolong ya……..,” tanpa memprotesku, Harry segera menaiki sapu terbangnya menuju tempat dimana Kei tengah berada.

Perasaanku kali ini teramat gundah memikirkan kabar Yuya yang sampai saat ini ku tahu panitia masih belum menemukannya.
Di satu sisi, aku juga harus memikirkan adik-adik dari kekasihku itu. Karena ku tahu, Yuya tak kan bisa hidup tanpa adik-adiknya.

Hey! Say! Jump Fanfiction - Crazy Competition Part 29


Part sebelumnya:
“Kakak……… Bangun………,” isakan tangis Ryosuke yang tak terbendung menangisi sosok di pangkuannya yang telah bersimbah darah membuatku tak bisa berkata-kata.

Kurasakan jantungku yang berdebar begitu kencang berpacu tuk segera meluncur keluar dari dadaku serta sakitnya hatiku ini hanya bisa memandangi wajah mereka di balik layar itu.

Kei………….
Sahabatku…………
Wajahnya tlah memerah berlumuran darah………….

Apa yang tlah terjadi?!!!

*****************

[Ryosuke’s POV]
Aku terus berteriak dengan sisa-sisa tenagaku tuk membangunkan kak Kei. Kutengadahkan kepalaku menatap langit kelam di atas sana mencoba menahan air mataku. Jujur aku tak berani tuk memandang wajah kak Kei saat ini. Ia tlah menyelamatkanku dari amukan singa barusan dengan mengorbankan dirinya sendiri.

Aku tak berani memandangnya……
Ku tahu hatiku tak kan kuat menanggung beban ini jika sampai kenyataan memberitahuku bahwa tubuh di pangkuanku ini hanyalah tinggal raga.
Aku takut…………

Koyakan di wajah dan tubuh kak Kei membuatku miris memandangnya. Bagaimana mungkin ku bisa menahan air mata ini?!
Tidak mungkin…..

“Tidaaaakkkkk…………,” kuangkat bendera putih milik kak Kei pertanda kuingin agar panitia segera mengeluarkan kak Kei dari area mengerikan ini. Kuyakini diriku tak kan sanggup berlama-lama melihat pemandangan yang tak ubahnya bagai kiamat. Ku tak mau kehilangannya…….

Hey! Say! Jump Fanfiction - Crazy Competition Part 28


Part sebelumnya:
Bersamaan dengan rasa panikku ini, kulihat Ryo-chan sudah mulai muntah-muntah…….
“Ya Tuhan……. Lindungi kami……..” doaku dalam hati sambil menepuk-nepuk punggung Ryo-chan tapi mataku masih memandang lekat pada sosok Hinata yang terlihat menatap kami berdua dengan tatapan yang terkesan ingin menyakiti kami……

*****************

[Hikaru’s POV]
“Wah, kemana aku harus mencari Ryo-chan di tempat seramai ini?!” batinku sambil melihat ke sekeliling pasar malam yang sangat ramai ini.

“Hikaru-kun………..” kudengar seseorang memanggil namaku dan akupun segera menoleh mencari keberadaan orang yang memanggilku barusan.
Segera kudapati sosok Megumi yang tengah berjalan ke arahku menggendong Ryo-chan yang terlihat begitu lemas dan pucat namun masih bisa kulihat dirinya yang masih tersadar.
“Kenapa dia?!” tanyaku seketika sambil memindahkan tubuh Ryo-chan ke punggungku.
“Kita pulang saja dulu, ceritanya nanti saja. Aku takut kondisi Ryo-chan semakin memburuk” respon Megumi sambil menarik bajuku tuk segera melangkahkan kakiku.

*****************

[Megumi’s POV]
Aku, Ryo-chan, dan Hikaru-kun terjebak hujan yang begitu lebat. Terpaksa kami bertiga harus berteduh di emperan kedai yang sedang tutup ini. Padahal aku tahu, Ryo-chan sangat butuh kehangatan saat ini. Tubuhnya terlihat menggigil……

Hey! Say! Jump Fanfiction - Crazy Competition Part 27


[Daiki’s POV]
Aku mendengar juri mengumumkan bahwa Yuya adalah pemenangnya. Biarpun aku sedikit terkejut dengan kejadian di arena tadi, tapi aku senang kami berhasil menang.

“Dengan begini permainan akan lebih seru” kata Sasuke yang tiba-tiba sudah berdiri di belakangku.
“Jangan-jangan………” responku atas kalimat Sasuke tadi tapi aku tak melanjutkan kalimatku itu karena aku yakin Sasuke sudah tahu apa yang mau kukatakan.
“Ya. Kami memang sengaja mengalah di pertandingan hari ini. Aku yang telah menyuruh Neji tuk memanipulasi pertandingan agar kalian menang” jawaban yang sudah kuduga keluar dari mulut anak itu.

“Semoga kalian tak kan menyesal karena telah mengalah pada kami hari ini” suara Ryo-chan membuatku dan Sasuke menoleh padanya.
“Wajahmu pucat! Kau sakit ya?” tanya Sasuke pada adikku itu.
“Besok adalah pertandingan terakhir. Jagalah kesehatanmu baik-baik agar esok kalian tak mengecewakanku” tambahnya sambil melangkahkan kakinya meninggalkan kami.

*****************

[Kei’s POV]
“Juri bilang esok kita wajib mewakilkan 5 orang tuk pertandingan terakhir, tapi kita cuma berempat. Gimana ni, kak?” tanyaku pada kak Yuya yang tengah menyiapkan makan siang dibantu Megumi.
“Tenang-tenang…… ada aku……” kata Hikaru yang baru saja nimbrung dan memotong pembicaraan.
“Kalian lupa ya… Kamikan sudah pindah ke universitas kalian” sambung Yabu sambil menepuk pundakku dari samping.
“Eh?!” aku sedikit kaget dengan kata-kata mereka berdua. Aku benar-benar lupa kalau mereka berdua sudah pindah ke universitas kami.

Hey! Say! Jump Fanfiction - Crazy Competition Part 26


[Yuya’s POV]
Aku segera meraih lengan Ryosuke dan meletakkan kepalanya di pangkuanku.

“Ryo-chan!! Bangun!! Gomen ne….. Aku tak kan lagi meninggalkanmu. Jadi buka matamu!!” rengek Megumi sambil menangis terisak-isak.
“Kau tak bohong kan, Meg?!” kata Ryosuke yang langsung bangun dan memegang kedua pundak pacarnya itu dengan tiba-tiba.

Sesaat suasana menjadi hening. Tak ada sedikitpun suara. Empat pasang mata kini menatap tajam ke arah adik bungsuku itu.
Kulihat ia terlihat bingung memandangi kami bergantian dengan wajah paniknya.

Detik pertama
.
.
Detik kedua
.
.
Detik ketiga
.
.
“Kyaa……. Gomen…….” teriaknya yang langsung berlari tunggang langgang karena menyadari dirinya dalam bahaya jika tak segera menjauh dari kami.
Tepat dengan apa yang ia simpulkan, aku dan kedua adikku segera berlari mengejarnya hendak menghajar adik kami itu karena berani-beraninya berbohong seperti itu di depan kami.
Harusnya ia tahu kalau ia tak boleh melakukan itu mengingat kami sudah dua kali kehilangan dirinya.

*****************

[Hikaru’s POV]
“Adududududuh….. Pelan-pelan….. Itai yo!!” rintih Ryo-chan sambil memegangi luka di wajahnya.
“Makanya jangan suka macam-macam dengan kakak-kakakmu itu” kata Kota yang baru saja duduk di sisi Ryo-chan yang lain sambil membawakan kapas dan perban.

“Ugh… Kakak macam apa mereka?! Masa adik sendiri dipukuli sampai babak belur seperti ini?! Malah pada gak mau ngobatin pula. Ckckck…….” oceh Ryosuke sambil mengerutkan keningnya.
“Udah!! Aku mau tidur!!” tambahnya yang langsung melangkahkan kaki ke kamarnya.
“Wei… aku belum selesai mengobati lukamu…” teriakku tapi sepertinya ia tak menghiraukanku.

Hey! Say! Jump Fanfiction - Crazy Competition Part 25


[Kei’s POV]
“Wei, anak ingusan….. Jangan menuduh sembarangan” bentakku seketika sambil mengepalkan tanganku hendak menghajar Ryuu, tapi kak Yuya segera menghentikanku.

“Memang bukan kau. Tapi seseorang yang akhir-akhir ini mencoba dekat denganmu agar ia bisa balas dendam dengan menutupi motifnya” terang Ryuu segera dan kata-katanya itu semakin membuat kami tak tahu siapa orang yang ia maksud.

“Sudah…… Sebutkan saja namanya langsung!” kata Hikaru dengan tidak sabar.
“Kyuu, keluarlah” ucap Ryuu sambil menuangkan minuman ke gelasnya dan kamipun hanya bisa saling pandang kenapa Ryuu menyebut nama temannya yang saat ini sedang tak ada di sini.

Seketika kami kaget saat melihat sesosok makhluk keluar dari bawah meja makan dan segera membungkuk dalam-dalam ke arah kami.
“Jabang bayixs…” respon Yabu dan Hikaru bersamaan karena kaget melihat sosok itu yang tiba-tiba nongol di antara kaki mereka.
“Gomen, aku telah berbuat salah. Aku sungguh menyesal. Saat itu aku tengah khilaf mengetahui kabar kematian Sakura dan langsung memutuskan tuk menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh Ryosuke” terang anak itu dengan segera yang tak lain adalah Kyuu Renjo, masih dengan membungkukkan badannya.

“Darimana kau tahu kalau Kyuu pelakunya, Ryuu?” tanya Megumi.
“Saat aku berangkat ke Amerika, aku terburu-buru karena hampir ketinggalan pesawat. Tanpa kusadari, buku saku DDS ku tertukar dengan punya Kyuu. Aku menemukan foto Sakura di antara lembaran buku itu. Cukup mudah tuk menyimpulkan bahwa Kyuu pelakunya. Apalagi setelah ada telepon kalau Ryosuke meninggal, dugaanku jadi semakin kuat kalau Kyuu dalang di balik semua ini” terang Ryuu dengan segera.

Hey! Say! Jump Fanfiction - Crazy Competition Part 24


[Kota’s POV]
Aku membaringkan Yuya dan kedua adiknya di kamar Yuya. Dokter bilang, mereka mengalami depresi berat. Jika mereka tidak segera melupakan kepergian adik mereka itu, kemungkinan terburuk, mereka bisa menjadi gila.

“Ini pasti berat bagi kalian” kata gadis yang bernama Hermione itu sambil membelai rambut Yuya yang masih belum sadar.

“Berapa lama kalian saling mengenal?” tanyaku mencoba ngobrol dengan gadis itu.
“Aku sudah menyatakan rasa sukaku pada Yuya 3 tahun lalu, tapi kami baru resmi berpacaran belum ada 1 bulan ini” terangnya tanpa memandang ke arahku.

Selama 3 tahun sekelas dengan Yuya dulu, aku tak pernah menyadari kalau Yuya anak orang kaya. Yuya belum pernah sekalipun mengajakku ke rumahnya. Bahkan ia melarangku datang di hari pemakaman orangtuanya dulu. Aku jadi sedikit iri dengan gadis yang bernama Hermione ini.

“Wei, ada tamu” bisik Hikka yang tiba-tiba masuk ke kamar dengan nada suaranya yang menyeramkan dan sukses membuatku tersentak kaget.
“Siapa?” tanyaku pendek padanya.
“Tiga orang anak laki-laki. Sepertinya mereka seumuran kita” terang Hikka padaku.

“Dasar…… Kalian benar-benar tak becus…… Baru kutinggal sebentar saja kalian tak bisa menjaga adik kalian!!” kata seorang anak berbaju putih berambut hitam legam yang tiba-tiba masuk ke kamar ini dan terlihat marah-marah.

“Sasuke, Harry, Ryuu?!” Hermione segera bangkit dari tempatnya tadi duduk.

*****************

[Yuya’s POV]
Aku mendengar kicauan burung-burung yang melantun indah saling bersahutan. Sepertinya hari sudah pagi.
Kepalaku masih terasa teramat berat. Kulihat Kei dan Daiki terbaring di sampingku. Aku terduduk memandangi wajah kedua adikku itu. Ntah kenapa aku merasakan sakit yang teramat sangat di hatiku ini. Wajah Ryo-chan yang tengah tertidur lelap melintas di kepalaku yang membuatku tak kuasa menahan air mataku.

Aku masih tak percaya adikku itu tlah tiada. Kenapa semua terjadi begitu mendadak? Tidak seharusnya semua ini terjadi pada kami. Dan tidak seharusnya Ryosuke pergi mendahuluiku. Hatiku terasa tersayat-sayat mengingat pemakaman Ryosuke kemarin. Aku tak kan lagi bisa melihatnya tersenyum. Andai waktu bisa diputar kembali, aku rela menukarkan nyawaku dengannya.

Hey! Say! Jump Fanfiction - Crazy Competition Part 23


[Kei’s POV]
Sudah kuputuskan tuk tak kan lagi membiarkan siapapun menyakiti saudaraku.

“Lepaskan dia. Apa yang kau mau dariku?” tanya Ryosuke lembut sambil melangkahkan kakinya mendekati anak bernama Killua itu. Akupun buru-buru memegang lengan adikku agar ia segera menghentikan langkahnya.
“Ryo-chan, jangan seenaknya. Kau juga harus memikirkan perasaan kami” kataku setelah kuraih lengannya.

“Percayalah pada Ryo. Ryo akan baik-baik saja” jawabnya sambil tersenyum lembut ke arahku dan iapun segera melepaskan tanganku dari lengannya, masih dengan tersenyum.

“Anak baik. Dengan begitu aku tidak perlu susah-susah tuk memaksamu” kulihat Killua mengembangkan senyumnya yang begitu mengerikan.


[Yuya’s POV]
“Apa yang ingin dilakukan adikmu itu?” tanya Kou-chan padaku.
“Anak itu paling tidak bisa diam melihat orang lain dalam kesusahan terutama karena dirinya” kataku ringan pada Kota karena perasaanku kali ini sedikit merasa tak enak melihat Ryo-chan seakan mendatangi sendiri mautnya.

“Yama-chan….. Aku tahu kau pasti akan menolongku” anak yang bernama Yuri itu terlihat sedikit mendapatkan kemenangan.

“Jika ingin menyakiti adikku, langkahi dulu mayatku!!” tiba-tiba kulihat Dai-chan berlari dan langsung berdiri di depan Ryosuke merentangkan kedua lengannya menghalangi Ryo-chan.

Apa yang kulakukan ini?! Kenapa aku hanya diam? Seharusnya ada sesuatu yang bisa kulakukan sebagai seorang kakak.

Akupun segera mengikuti langkah Daiki dan segera kuberdiri di samping adik keduaku itu.
“Langkahi dulu mayat kami” kata Kei yang ternyata juga sudah berdiri di sampingku dan Daiki, melakukan hal yang sama dengan kami.

“Merepotkan saja! Jangan salahkan aku jika kuhabisi kalian semua!” kulihat Killua mulai terlihat marah dan auranya terasa begitu membuatku merinding.


[Ryosuke’s POV]
“Kakak, apa yang kalian lakukan?” aku heran melihat kakak-kakakku menghalangi langkahku.
“Ryo-chan, mungkin jika kau punya adik, kau akan paham perasaan kami dan akan mengerti kenapa kami melakukan ini” kata kak Yuya tanpa menoleh padaku.

“Berani macam-macam dengannya, kau harus berurusan dulu dengan kami” giliran dua bodyguard Chinen yang kini sudah berdiri di depanku.

“Kou-chan?!” kak Yuya terlihat heran dan temannya itupun hanya melayangkan senyuman padanya. Begitu juga dengan kak Kei dan anak yang bernama Hikaru itu.

Tak tanggung-tanggung, kini Megumi dan Hermionepun ikut-ikutan membuat pagar di depanku.

Hey! Say! Jump Fanfiction - Crazy Competition Part 22


[Ryosuke’s POV]
Aku merasa tak enak telah menyakiti hati Chinen. Kami sudah cukup lama kenal. Sudah 7 tahun ini Chinen selalu berusaha tuk mendekatiku. Ia mulai berani mendekatiku semenjak aku menolongnya ketika ia terkunci di kamar mandi sekolah karena ulah Yuto si teman baikku yang sebenarnya menyukai Chinen.

“Ryo-chan…. Terima kasih sudah mau mengakuiku sebagai pacarmu di depan anak gadis tadi” kata Megumi sambil memeluk pinggangku.
“Kau tak apa?!” tanyaku sambil merapikan rambut Megumi yang berantakan.

“Gadis yang barusan cukup manis. Sayangnya ia terlalu centil” kata kak Kei sambil merebahkan badannya di kursi stadion.
Aku tahu yang dimaksud kak Kei adalah Chinen. Aku akui Chinen memang kawaii. Tapi aku tak mungkin menyukainya. Selain aku sudah memiliki Megumi, Chinen merupakan orang yang disukai oleh sahabat karibku, Yuto.

Tiba-tiba perhatianku tertuju pada salah satu pintu stadion. Aku melihat Chinen berjalan ke arah kami dari kejauhan. Kali ini ia tak sendiri.
“Yabu-kun… Hikaru-kun… Ia yang telah menyakiti hatiku” kata Chinen sambil menunjuk ke arahku.
Aku melihat dua orang laki-laki yang berjalan dengan Chinen itu kini melangkahkan kakinya cepat ke arahku.

“Kou-chan?!” tiba-tiba aku mendengar suara kak Yuya memanggil seseorang sambil menatap salah seorang laki-laki bertubuh tinggi yang kini sudah berada di depanku.
“Wah, ternyata kau, Yuya….. Sudah lama tak ketemu nie. Gimana kabarmu?!” kata orang di depanku itu yang kini sudah mengalihkan langkahnya ke arah kakak pertamaku. Kulihat ia segera duduk di samping kak Yuya dan memulai obrolan mereka. Sepertinya kak Yuya memang mengenal baik pria itu.

“Ups… Jangan duduk dekat-dekat dengan Yuya. Yuya itu milikku” Hermione tiba-tiba menyerobot duduk di antara kak Yuya dengan temannya yang bermarga Yabu tadi.
“Kau kira aku homo apa?!” respon pria itu dengan cepat menanggapi Hermione.

“Yabu-kun!! Kok malah ngobrol?!” rengek Chinen sambil menarik-narik baju orang yang dipanggilnya Yabu itu.
“Kau pergi dulu sana, Yuri-chan. Aku sedang ingin ngobrol dengan teman lamaku ini” kata Yabu tanpa memandang Chinen dan segera melanjutkan obrolannya dengan kakakku.

Hey! Say! Jump Fanfiction - Crazy Competition Part 21


[Daiki’s POV]
Aku sangat panik melihat adikku yang tiba-tiba terduduk di tanah. Mungkin aku masih trauma dengan apa yang pernah kurasakan saat kepergian anak itu beberapa hari yang lalu.
“Ryo-chan, kau tak apa?!” tanyaku pada adikku itu hampir bersamaan dengan kedua saudaraku yang lain.
“Tolong kalian diamlah dulu” kata adikku itu yang terlihat sedang mencoba menenangkan dirinya.

“Itu balasan untukmu karena tlah membuat Sakuraku mati” kata seseorang tiba-tiba dari belakang kami. Ternyata ia si orange yang tadi melawan Kei.

Aku melihat Sasuke langsung berjalan ke arah temannya itu dan langsung menghajar wajah si orange itu dengan sangat keras sampai terpelanting beberapa kali.
“Apa yang kau lakukan ini, Naruto?! Tak sepantasnya kau melakukan ini” kata Sasuke dengan nada tinggi ke arah anak yang bernama Naruto itu.
“Sekarang serahkan penawar racunnya pada mereka” tambah Sasuke.
“Nani?! Racun?!” kataku sambil bertukar pandang dengan kedua saudaraku.

“Tidak! Anak itu pantas mati!” kata Naruto sambil mengembangkan senyum yang membuatku teramat muak melihatnya.
“Kenapa kau jadi begini? Apa yang telah merasukimu dasar bodoh!!” respon Sasuke sambil kembali menghajar anak itu.
“Anak itu yang seharusnya mati!! Bukan Sakura!!” jawab si orange sambil kembali bangkit.
“Harusnya aku yang bertanya…… Apa yang telah merasukimu, Sasuke?! Padahal kau tau, Sakura mati karenanya!! Kenapa kau membiarkan Sakura menukarkan nyawanya dengan nyawa anak itu?!!” tambahnya dengan suara yang sangat lantang.

“Kalian berdua….. Hentikan……” teriak Yuya dengan suara yang begitu menggelegar sampai menggema di seluruh stadion yang luas ini.
“Hei, kau Naruto….. Apa yang sudah kau perbuat pada adikku?!” tanya Yuya dengan wajah yang terlihat teramat marah sambil menuju ke arah si orange tadi.
“Kau kira kau bisa seenaknya menyakiti adikku?!” tambah kakak pertamaku itu sambil melayangkan pukulan ke wajah Naruto. Aku melihat Yuya yang kali ini tak seperti dirinya yang biasanya.
Kali ini aku melihat kakakku itu kembali melayangkan puluhan pukulan ke arah anak itu dan anehnya si orange tadi tak satupun bisa menghindari pukulan Yuya.

Hey! Say! Jump Fanfiction - Crazy Competition Part 20


[Yuya’s POV]
Aku segera menyalakan lampu kamar Daiki. Kini aku bisa melihat wajah anak laki-laki itu dengan jelas. Kulihatnya wajahnya yang putih pucat. Ia meletakkan jemarinya di depan wajahnya. Auranya benar-benar membuatku merinding. Kulihat kukunya yang begitu tajam bagaikan pisau yang slalu di asah. Perasaanku jadi semakin tak enak.

“Siapa kau? Kenapa kau datang kesini? Kami tak mengenalmu” kataku padanya masih dengan perasaan takut yang menyelimuti diriku.

“Jjlleeebbb….” aku terkejut melihatnya menusuk Daiki menggunakan jemarinya itu. Seketika itu juga aku benar-benar syok. Mataku tak berkedip melihat pemandangan yang mengejutkan ini.
“Dai-chan?!” kataku lirih tak percaya melihat pemandangan di depan mataku itu. Tubuhku serasa lemas dan aku serasa tak kuat tuk menggerakkan tubuhku ini.

“Kakak?!” aku melihat Ryosuke berlari melewatiku dan segera menuju anak yang berambut putih tadi. Kulihat anak yang tak ku kenal itu segera keluar dari jendela dan menghilang di telan kegelapan malam. Tapi aku masih syok….
“Dai-chan….. Tak mungkin…...” kataku masih dengan wajah tak percaya. Tapi tiba-tiba Dai-chan berubah menjadi sebongkah kayu.

“Tenanglah, kak. Kak Daiki di sana” kata Ryosuke menunjukkan keberadaan Daiki yang tengah digendong oleh Sasuke.
“Syukurlah aku tak terlambat menggunakan jurus bayanganku” kata Sasuke sambil membaringkan kembali Daiki di ranjang.


[Ryosuke’s POV]
“Apa yang dilakukan pembunuh bayaran itu di sini?” tanyaku berharap akan ada yang menjawabnya. Yang ku tahu, anak itu adalah Killua.
“Killua Zaoldyeck. Ia akan membunuh siapapun sesuai permintaan klien. Tapi aku tak tahu siapa yang telah menggunakan jasanya” kata Sasuke mencoba menerangkan.

“Dai-chan, syukurlah. Aku kira tadi aku akan kehilanganmu. Jika itu sampai terjadi, aku tak kan pernah bisa memaafkan diriku karena membiarkan adik sendiri di bunuh di depan mataku” kata kak Yuya sambil menangis di samping ranjang kak Daiki.

“Sasuke, terima kasih. Lagi-lagi kau tlah menolong kami” kataku pada Sasuke sambil membungkukkan badanku ke arahnya.
“Sudahlah, tak apa. Lebih baik kalian juga belajar beladiri atau sejenisnya yang bisa melindungi diri kalian. Aku pulang dulu” pamitnya pada kami dan iapun langsung keluar lewat jendela kamar kak Daiki.

“Bagaimana kondisi kak Daiki, kak?” tanyaku pada kak Yuya.
“Sejak tadi ia belum bangun. Sudah pasti badannya sakit semua” jawab kakak pertamaku itu padaku.
“Bentar kak, Ryo tahu bagaimana membangunkan kak Daiki” kataku pada kak Yuya sambil kuberjalan keluar dari kamar kak Daiki.

*****************

[Kei’s POV]
Anak yang bernama Kyuu itu sudah pulang sekarang. Ternyata ia asyik juga.

“Tlong bantu Ryo masak, kak” suara Ryo-chan tiba-tiba mengagetkanku.
“Sejak kapan kamu pulang?” tanyaku heran dengan keberadaannya yang tiba-tiba.
“Jadi tadi kakak tak mengetahui ada keributan di atas? Hm, dasar….” katanya padaku sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Melihat sikapnya yang sedikit dingin, sepertinya ini adalah Ryo-chan versi devil. Jadi aku tak boleh menyinggungnya.
“Masak malam-malam begini?!” tanyaku padanya.
“Untuk kak Daiki” jawabnya pendek sambil memotong-motong daging dan sayuran dengan begitu cepat.
Kulihat ia menyelesaikan masakannya hanya dalam beberapa menit. Semangkuk sup yang terlihat begitu menggiurkan.

“Bagi dong Ryo-chan” rengekku.
“Ini untuk kak Daiki” katanya dengan singkat dan iapun langsung naik ke lantai 2. Aku segera mengikutinya dari belakang.

“Huaa…… Makanan……” teriak Daiki yang tiba-tiba berlari ke arah Ryo-chan yang belum sempat masuk ke kamarnya. Kulihat Dai-chan segera melahap sup itu cepat-cepat.
“Wuah….. Masih panas….. Tapi tak apalah” tambahnya masih tetap menyantap sup itu sambil berdiri.

“Dasar Dai-chan. Hidungnya benar-benar tajam kalau mencium aroma makanan” kata kak Yuya yang baru saja keluar dari kamar Daiki.

*****************

[Yuya’s POV]
Hari kedua pertandingan final. Pagi ini cuaca begitu cerah. Aku ingin masak untuk ketiga adikku dulu seperti biasanya. Tapi ternyata sudah ada orang di dapur.

“Ryo-chan?!” sapaku pada adikku itu.
“Sarapan sudah hampir siap, kak. Tunggu sebentar ya” katanya padaku sambil mengembangkan senyum polosnya.
“Kakak bangunkan ja kak Kei dan kak Daiki dulu” tambahnya.

Akupun segera menuruti kata adikku itu. “Kei, Daiki, sarapan sudah siap” teriakku.
“Wuah……. aku mencium aroma yang sama seperti sup tadi malam” kata Daiki yang tengah berlari cepat menuju meja makan.
“Cepat juga sembuhmu” kataku sambil nyengir ke arah adikku yang baru saja bangun tanpa mencuci mukanya dulu itu.
“Asal ada makanan enak, aku pasti akan baik-baik saja” jawabnya cepat sambil menyiapkan mangkuk di depannya dan juga sendok garpu yang sudah siap di kedua tangannya.

“Hari ini Ryo yang masak ya? Wah, pasti enak ni” kata Kei yang baru saja duduk di kursinya.
Sepertinya mereka memang lebih menyukai masakan Ryo-chan daripada masakanku. Hiks…..

*****************

[Daiki’s POV]
Kami sudah sampai di tempat kejuaraan. Ternyata kemarin aku memang kalah. Sedih juga rasanya sudah dihajar habis-habisan masih juga belum bisa memberikan yang terbaik.

“Kali ini siapa yang akan maju?” kak Yuya menawarkan pada kami.
“Karena kemarin Sasuke sudah maju, berarti ia tak boleh ikut bertanding hari ini. Jadi aku yang akan maju” kata Kei dengan mantap menerima tawaran Yuya itu.
“Dasar kau… Memanfaatkan situasi saja” responku langsung pada Kei.
“Yang penting kali ini kita bisa menang. Karena aku yang maju, sudah pasti kita akan menang” jawabnya dengan nada sombong.
Dasar Kei. Sepertinya moodnya hari ini sedang benar-benar bagus.

Followers