Monday, 7 May 2012

Hey! Say! Jump Fanfiction - Crazy Competition Part 25


[Kei’s POV]
“Wei, anak ingusan….. Jangan menuduh sembarangan” bentakku seketika sambil mengepalkan tanganku hendak menghajar Ryuu, tapi kak Yuya segera menghentikanku.

“Memang bukan kau. Tapi seseorang yang akhir-akhir ini mencoba dekat denganmu agar ia bisa balas dendam dengan menutupi motifnya” terang Ryuu segera dan kata-katanya itu semakin membuat kami tak tahu siapa orang yang ia maksud.

“Sudah…… Sebutkan saja namanya langsung!” kata Hikaru dengan tidak sabar.
“Kyuu, keluarlah” ucap Ryuu sambil menuangkan minuman ke gelasnya dan kamipun hanya bisa saling pandang kenapa Ryuu menyebut nama temannya yang saat ini sedang tak ada di sini.

Seketika kami kaget saat melihat sesosok makhluk keluar dari bawah meja makan dan segera membungkuk dalam-dalam ke arah kami.
“Jabang bayixs…” respon Yabu dan Hikaru bersamaan karena kaget melihat sosok itu yang tiba-tiba nongol di antara kaki mereka.
“Gomen, aku telah berbuat salah. Aku sungguh menyesal. Saat itu aku tengah khilaf mengetahui kabar kematian Sakura dan langsung memutuskan tuk menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh Ryosuke” terang anak itu dengan segera yang tak lain adalah Kyuu Renjo, masih dengan membungkukkan badannya.

“Darimana kau tahu kalau Kyuu pelakunya, Ryuu?” tanya Megumi.
“Saat aku berangkat ke Amerika, aku terburu-buru karena hampir ketinggalan pesawat. Tanpa kusadari, buku saku DDS ku tertukar dengan punya Kyuu. Aku menemukan foto Sakura di antara lembaran buku itu. Cukup mudah tuk menyimpulkan bahwa Kyuu pelakunya. Apalagi setelah ada telepon kalau Ryosuke meninggal, dugaanku jadi semakin kuat kalau Kyuu dalang di balik semua ini” terang Ryuu dengan segera.



[Ryosuke’s POV]
Aku segera menepuk punggung anak yang tengah membungkuk di hadapan kami itu.
“Tak apa. Lagipula aku memang pantas mendapatkannya. Apa sekarang kau masih menyimpan dendam padaku?” tanyaku pada anak itu dan tiba-tiba ia langsung memelukku.

“Gomen ne, aku tak akan mengulanginya. Sakura yang memilih tuk mengorbankan nyawanya. Seharusnya aku tak menyalahkanmu. Aku diam-diam menyukainya semenjak tim kami bertemu di babak semifinal. Mungkin karena itulah aku jadi tak semangat bertanding dengan universitas ninja yang akhirnya universitasku kalah telak” terangnya sambil menangis dan akupun hanya bisa membalas pelukannya itu dengan dekapanku.

“Kyuu….” aku mendengar Megumi memanggil nama temannya itu dan Kyuu segera melepaskan pelukannya dariku.
“Plakk…….” Megumi langsung menampar anak itu dengan teramat keras sambil meneteskan air matanya.
“Tolong jangan kau ulangi lagi” tambahnya. Akupun segera menghampiri Megumi dan mendekapnya erat.

“Yuya, adikmu romantis ya?!” aku mendengar Yabu berbisik pada kak Yuya tapi aku tak menghiraukannya.

“Sampai di sini mesra-mesraannya. Kalian masih hutang pertarungan dengan kami” ucap Sasuke tiba-tiba dan kini semua mata tertuju padanya.

*****************

[Daiki’s POV]
“Kyaa…… Kyaa…… Ryosuke…… Daiki…… Kei…… Yuya……” suara penonton terdengar riuh saat kami baru memasuki stadion. Akhirnya kami kembali ke stadion ini.

“Wuaahhh……. Aku juga mau diteriaki gadis-gadis kayak kalian” kata anak yang bernama Hikaru itu sambil memandang ke sekeliling tribun penonton.
“Hikaru….. Ayo kita berkeliling mencari mangsa. Banyak gadis cantik di sini” ajak Yabu dengan segera dan mereka berduapun segera meninggalkan kami tanpa pamit.

Aku tak mempedulikan tingkah mereka. Tapi sesaat tadi aku memandang sosok yang membuatku merasa tertarik padanya. Sosok seorang gadis montok berambut hitam legam panjang. Tanpa pikir panjang akupun segera berlari ke arahnya.


[Yuya’s POV]
“Mau kemana anak itu?” tanya Kei seketika saat melihat Dai-chan yang tiba-tiba berlari meninggalkan kami.
Sebelum sempat kurespon, kami sudah mendapatkan jawaban atas pertanyaan Kei tadi.

“Hai cewek….. Daiki Arioka desu. Leh kenalan?” kata anak itu di hadapan seorang gadis yang belum ia kenal.
Dasar anak itu….. Secepat itukah ia melupakan Sakura? Aduduh…..
“Ngomong dong manis…..” tambahnya sambil menaik-naikkan alisnya.
“Gila tu anak….” responku melihat tingkah adikku itu yang benar-benar membuatku gemas.

“Wuah, kak Daiki hebat. Ryo juga mau…….” kini giliran Ryosuke yang mulai buat ulah.
Kulihat ia berjalan ke arah Daiki dan langsung berpose jantan setelah sampai di sana.

“Hai sweety… kamu manis deh. Leh kenalan?” aku tak menyangka Ryo-chan akan se error itu.
“Adududududuh…………..” Megumipun langsung menjewer telinga adikku itu dan menariknya dengan keras.
“Wuahahaha……..” aku dan Keipun hanya bisa tertawa terbahak-bahak melihat mereka.

*****************

[Kei’s POV]
Pertandingan hari ini akan segera dimulai. Aku dan Daiki sudah maju di pertandingan sebelumnya. Kini giliran kak Yuya ataupun Ryo-chan yang akan bertanding.
Juri memanggil peserta tuk segera naik ke arena. Kami berempat menunggu terlebih dahulu siapa wakil dari universitas ninja kali ini.

“Nani?!” kata Daiki dan Ryosuke bersamaan melihat ternyata wakil dari universitas ninja kali ini adalah gadis yang baru saja mereka goda tadi.
“Wuah…. Biar Ryo ja yang maju” kata adik bungsuku itu dengan percaya diri tinggi.
“Tidak!! Kakak tidak akan membiarkan kau terluka” respon kak Yuya segera sambil merentangkan kedua tangannya menghalangi Ryo-chan.
“Kakak….. Sini deh Ryo bilangin…..” bisik Ryosuke pada kak Yuya.
“Jika Ryo tidak maju sekarang, biasanya yang akhir-akhir lawannya akan lebih berat. Masa kakak tega melihat Ryo melawan musuh yang tangguh. Ntar kalau Ryo terluka parah gimana?!” tambah adikku itu dengan nada menakut-nakuti.
“Hm… Benar juga ya” respon kak Yuya sambil mengangguk-anggukkan kepalanya dan akhirnya kak Yuya membiarkan Ryosuke maju di pertandingan kali ini.

*****************

[Ryosuke’s POV]
Batinku tertawa terbahak-bahak karena berhasil membujuk kak Yuya.
Kini aku sudah berdiri di arena.
“Kyaa… Ryosuke… Ganbatte ne…” suara itu terdengar dari setiap sudut tribun penonton.

“Cewek….. Ketemu lagi deh….” kataku mencoba kembali menggoda gadis itu. Aku masih penasaran karena ia begitu pendiam.
Aku mendengar juri membacakan profil kami.

“Hm… Hinata Hyuga… Ternyata kau yang bernama Hinata. Setahuku dulu kau begitu imut. Tapi sekarang kau montok ya. Hahaha…..”
“Tolong jangan bilang begitu” akhirnya sebuah kalimat meluncur juga dari bibirnya. Tapi aku merasa aneh. Daritadi ia menundukkan kepalanya. Diam-diam aku jongkok dan memandangi wajahnya.

“Wuaa….. Wajahmu merah padam….. Jangan-jangan kau menyukaiku ya?” teriakku kaget yang sentak membuat semua orang yang ada di sini mendengar kata-kataku barusan.

“Kyaa………” teriak gadis itu sambil menutupi wajahnya dan berlari keluar arena.

Aku heran melihat tingkah gadis itu barusan. Tapi perhatianku langsung teralih pada suara juri yang menyebutkan bahwa aku adalah pemenangnya. Hinata dianggap kalah karena telah keluar arena.

“Wei, aku menang. Hehe… Kakak….. aku menang” akupun segera berlari ke arah kakak-kakakku. Aku tak menyangka akan semudah ini memenangkan pertandingan hari ini. Aku benar-benar beruntung.

“Harusnya aku menyadari kalau Hinata menyukaimu” kata Sasuke yang terlihat sedang berjalan ke arah kami dengan wajah kecewanya.
“Hinata bilang ia menyukaimu sejak pertama kali mendengar nyanyianmu yang sendu itu di hari pertama kejuaraan” tambah Sasuke sambil menatapku.

“Ah, Ryo-chan jahat!! Kenapa semua gadis yang kusuka ternyata menyukaimu?! Melas nian hidupku” kata kak Daiki memotong pembicaraan.
“Tapi tak apalah. Aku akan bertanding secara fair. Apa lagi bertanding melawan adik sendiri” tambahnya sambil mengepalkan tangan tuk menyemangati diri.

“Kyaknya gak mungkin Daiki bisa mengalahkan Ryo-chan” bisik kak Kei pada kak Yuya. Kak Daiki yang mendengar itupun segera memukul keras-keras kepala kak Kei.

*****************

[Yuya’s POV]
Kami berempat makan siang bersama di sebuah restoran. Syukurlah hari ini berjalan dengan lancar. Biarpun aku masih suka tertawa sendiri mengingat kejadian pagi ini.

“Aduduh….. Kok sakitnya tak hilang-hilang, sih?!” gerutu Ryo-chan sambil memegangi pipinya yang baru saja ditato oleh gamparan tangan Megumi sehabis pertandingan tadi.
“Udah tahu sudah punya pacar, masih saja melirik cewek lain!” respon Daiki ketus sambil menyeruput banana float di depannya.
“Harusnya Megumi minta ijin dulu kalau mau menamparku. Huhuhu…..” balas Ryo-chan sambil menangis dibuat-buat.

“Udah… Cepat pesan makanan sana!!” Kei memotong pembicaraan.

Sudah lama kami tak makan di luar bersama, dengan suasana seperti ini. Akhir-akhir ini banyak kejadian buruk yang menimpa kami. Aku senang melihat tingkah adik-adikku. Semua ini bisa terjadi kalau Ryosuke ada bersama kami. Semoga ia akan tetap bersama kami.

“Un… Permisi…” kata seseorang tiba-tiba yang ternyata adalah gadis dari universitas ninja tadi.
“Ryosuke-kun, daisuki desu!!” kata gadis itu tiba-tiba sambil mengecup kening Ryo-chan.

Bagai petir menyambar di siang bolong, kami berempat mematung tak bergerak sedikitpun melihat kejadian itu. Gadis ini…..

“Ryo-chan?!” suara lirih Megumi terdengar dari arah pintu masuk restoran.
Sepertinya ia juga melihat kejadian barusan. Kulihat Megumi segera membalikkan badannya dan berlari ke luar restoran menjauhi kami.
Tanpa merespon apapun, kulihat Ryo-chan segera mengejar pacarnya itu dengan larinya yang begitu cepat dan kulihat ia sudah berhasil mengejar Megumi.

Aku dan kedua adikku segera menyusul Ryo-chan. Kami harus membantunya memberikan penjelasan pada Megumi. Beberapa saat setelah keluar dari restoran, kami bertiga melihat Ryosuke tengah berusaha memberikan penjelasan pada Megumi. Megumi terlihat tak mau mendengarkan penjelasan adikku itu. Tapi Ryo-chan masih tetap memegangi lengan gadis yang ia sukai itu.

Tapi tiba-tiba…….

Bbrruukk……

Kulihat adik terkecilku itu roboh terbaring di depan Megumi….
Ya Tuhan…. Kenapa lagi anak itu?! Kejadian seperti ini paling membuatku takut. Aku tak mau sesuatu terjadi pada Ryosuke lagi. Apalagi jika sampai kami harus kehilangan ia…..
Tuhan……. Kau tak boleh melakukan ini lagi pada kami……..

Aku, Kei, dan Daikipun segera berlari ke arah mereka……..

“Ryo-chan. Kau kenapa?!!!!” Megumipun berteriak berusaha membangunkan adik kami itu.
“Ryosuke…… Buka matamu!!” tambahnya dengan wajah sepanik wajahku dan kedua adikku.




To Be Continue………..

*******************************

No comments:

Post a Comment

Mohon komentar sahabat demi kemajuan blog ini.
Terima kasih ^^

Followers