[Kei’s POV]
“Wei, anak ingusan….. Jangan menuduh
sembarangan” bentakku seketika sambil mengepalkan tanganku hendak menghajar
Ryuu, tapi kak Yuya segera menghentikanku.
“Memang bukan kau. Tapi seseorang yang
akhir-akhir ini mencoba dekat denganmu agar ia bisa balas dendam dengan
menutupi motifnya” terang Ryuu segera dan kata-katanya itu semakin membuat kami
tak tahu siapa orang yang ia maksud.
“Sudah…… Sebutkan saja namanya langsung!”
kata Hikaru dengan tidak sabar.
“Kyuu, keluarlah” ucap Ryuu sambil
menuangkan minuman ke gelasnya dan kamipun hanya bisa saling pandang kenapa
Ryuu menyebut nama temannya yang saat ini sedang tak ada di sini.
Seketika kami kaget saat melihat sesosok
makhluk keluar dari bawah meja makan dan segera membungkuk dalam-dalam ke arah
kami.
“Jabang bayixs…” respon Yabu dan Hikaru
bersamaan karena kaget melihat sosok itu yang tiba-tiba nongol di antara kaki
mereka.
“Gomen, aku telah berbuat salah. Aku
sungguh menyesal. Saat itu aku tengah khilaf mengetahui kabar kematian Sakura
dan langsung memutuskan tuk menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh Ryosuke”
terang anak itu dengan segera yang tak lain adalah Kyuu Renjo, masih dengan
membungkukkan badannya.
“Darimana kau tahu kalau Kyuu pelakunya,
Ryuu?” tanya Megumi.
“Saat aku berangkat ke Amerika, aku terburu-buru
karena hampir ketinggalan pesawat. Tanpa kusadari, buku saku DDS ku tertukar
dengan punya Kyuu. Aku menemukan foto Sakura di antara lembaran buku itu. Cukup
mudah tuk menyimpulkan bahwa Kyuu pelakunya. Apalagi setelah ada telepon kalau
Ryosuke meninggal, dugaanku jadi semakin kuat kalau Kyuu dalang di balik semua
ini” terang Ryuu dengan segera.
[Ryosuke’s POV]
Aku segera menepuk punggung anak yang
tengah membungkuk di hadapan kami itu.
“Tak apa. Lagipula aku memang pantas
mendapatkannya. Apa sekarang kau masih menyimpan dendam padaku?” tanyaku pada
anak itu dan tiba-tiba ia langsung memelukku.
“Gomen ne, aku tak akan mengulanginya.
Sakura yang memilih tuk mengorbankan nyawanya. Seharusnya aku tak
menyalahkanmu. Aku diam-diam menyukainya semenjak tim kami bertemu di babak
semifinal. Mungkin karena itulah aku jadi tak semangat bertanding dengan
universitas ninja yang akhirnya universitasku kalah telak” terangnya sambil
menangis dan akupun hanya bisa membalas pelukannya itu dengan dekapanku.
“Kyuu….” aku mendengar Megumi memanggil
nama temannya itu dan Kyuu segera melepaskan pelukannya dariku.
“Plakk…….” Megumi langsung menampar anak
itu dengan teramat keras sambil meneteskan air matanya.
“Tolong jangan kau ulangi lagi” tambahnya.
Akupun segera menghampiri Megumi dan mendekapnya erat.
“Yuya, adikmu romantis ya?!” aku mendengar
Yabu berbisik pada kak Yuya tapi aku tak menghiraukannya.
“Sampai di sini mesra-mesraannya. Kalian
masih hutang pertarungan dengan kami” ucap Sasuke tiba-tiba dan kini semua mata
tertuju padanya.
*****************
[Daiki’s POV]
“Kyaa…… Kyaa…… Ryosuke…… Daiki…… Kei……
Yuya……” suara penonton terdengar riuh saat kami baru memasuki stadion. Akhirnya
kami kembali ke stadion ini.
“Wuaahhh……. Aku juga mau diteriaki
gadis-gadis kayak kalian” kata anak yang bernama Hikaru itu sambil memandang ke
sekeliling tribun penonton.
“Hikaru….. Ayo kita berkeliling mencari
mangsa. Banyak gadis cantik di sini” ajak Yabu dengan segera dan mereka
berduapun segera meninggalkan kami tanpa pamit.
Aku tak mempedulikan tingkah mereka. Tapi
sesaat tadi aku memandang sosok yang membuatku merasa tertarik padanya. Sosok
seorang gadis montok berambut hitam legam panjang. Tanpa pikir panjang akupun
segera berlari ke arahnya.
[Yuya’s POV]
“Mau kemana anak itu?” tanya Kei seketika
saat melihat Dai-chan yang tiba-tiba berlari meninggalkan kami.
Sebelum sempat kurespon, kami sudah
mendapatkan jawaban atas pertanyaan Kei tadi.
“Hai cewek….. Daiki Arioka desu. Leh
kenalan?” kata anak itu di hadapan seorang gadis yang belum ia kenal.
Dasar anak itu….. Secepat itukah ia
melupakan Sakura? Aduduh…..
“Ngomong dong manis…..” tambahnya sambil
menaik-naikkan alisnya.
“Gila tu anak….” responku melihat tingkah
adikku itu yang benar-benar membuatku gemas.
“Wuah, kak Daiki hebat. Ryo juga mau…….”
kini giliran Ryosuke yang mulai buat ulah.
Kulihat ia berjalan ke arah Daiki dan
langsung berpose jantan setelah sampai di sana .
“Hai sweety… kamu manis deh. Leh kenalan?”
aku tak menyangka Ryo-chan akan se error itu.
“Adududududuh…………..” Megumipun langsung
menjewer telinga adikku itu dan menariknya dengan keras.
“Wuahahaha……..” aku dan Keipun hanya bisa
tertawa terbahak-bahak melihat mereka.
*****************
[Kei’s POV]
Pertandingan hari ini akan segera dimulai.
Aku dan Daiki sudah maju di pertandingan sebelumnya. Kini giliran kak Yuya
ataupun Ryo-chan yang akan bertanding.
Juri memanggil peserta tuk segera naik ke
arena. Kami berempat menunggu terlebih dahulu siapa wakil dari universitas
ninja kali ini.
“Nani?!” kata Daiki dan Ryosuke bersamaan
melihat ternyata wakil dari universitas ninja kali ini adalah gadis yang baru
saja mereka goda tadi.
“Wuah…. Biar Ryo ja yang maju” kata adik
bungsuku itu dengan percaya diri tinggi.
“Tidak!! Kakak tidak akan membiarkan kau
terluka” respon kak Yuya segera sambil merentangkan kedua tangannya menghalangi
Ryo-chan.
“Kakak….. Sini deh Ryo bilangin…..” bisik
Ryosuke pada kak Yuya.
“Jika Ryo tidak maju sekarang, biasanya
yang akhir-akhir lawannya akan lebih berat. Masa kakak tega melihat Ryo melawan
musuh yang tangguh. Ntar kalau Ryo terluka parah gimana?!” tambah adikku itu
dengan nada menakut-nakuti.
“Hm… Benar juga ya” respon kak Yuya sambil
mengangguk-anggukkan kepalanya dan akhirnya kak Yuya membiarkan Ryosuke maju di
pertandingan kali ini.
*****************
[Ryosuke’s POV]
Batinku tertawa terbahak-bahak karena
berhasil membujuk kak Yuya.
Kini aku sudah berdiri di arena.
“Kyaa… Ryosuke… Ganbatte ne…” suara itu
terdengar dari setiap sudut tribun penonton.
“Cewek….. Ketemu lagi deh….” kataku mencoba
kembali menggoda gadis itu. Aku masih penasaran karena ia begitu pendiam.
Aku mendengar juri membacakan profil kami.
“Hm… Hinata Hyuga… Ternyata kau yang
bernama Hinata. Setahuku dulu kau begitu imut. Tapi sekarang kau montok ya.
Hahaha…..”
“Tolong jangan bilang begitu” akhirnya
sebuah kalimat meluncur juga dari bibirnya. Tapi aku merasa aneh. Daritadi ia
menundukkan kepalanya. Diam-diam aku jongkok dan memandangi wajahnya.
“Wuaa….. Wajahmu merah padam…..
Jangan-jangan kau menyukaiku ya?” teriakku kaget yang sentak membuat semua
orang yang ada di sini mendengar kata-kataku barusan.
“Kyaa………” teriak gadis itu sambil menutupi
wajahnya dan berlari keluar arena.
Aku heran melihat tingkah gadis itu
barusan. Tapi perhatianku langsung teralih pada suara juri yang menyebutkan
bahwa aku adalah pemenangnya. Hinata dianggap kalah karena telah keluar arena.
“Wei, aku menang. Hehe… Kakak….. aku
menang” akupun segera berlari ke arah kakak-kakakku. Aku tak menyangka akan
semudah ini memenangkan pertandingan hari ini. Aku benar-benar beruntung.
“Harusnya aku menyadari kalau Hinata
menyukaimu” kata Sasuke yang terlihat sedang berjalan ke arah kami dengan wajah
kecewanya.
“Hinata bilang ia menyukaimu sejak pertama
kali mendengar nyanyianmu yang sendu itu di hari pertama kejuaraan” tambah
Sasuke sambil menatapku.
“Ah, Ryo-chan jahat!! Kenapa semua gadis
yang kusuka ternyata menyukaimu?! Melas nian hidupku” kata kak Daiki memotong
pembicaraan.
“Tapi tak apalah. Aku akan bertanding
secara fair. Apa lagi bertanding melawan adik sendiri” tambahnya sambil
mengepalkan tangan tuk menyemangati diri.
“Kyaknya gak mungkin Daiki bisa mengalahkan
Ryo-chan” bisik kak Kei pada kak Yuya. Kak Daiki yang mendengar itupun segera
memukul keras-keras kepala kak Kei.
*****************
[Yuya’s POV]
Kami berempat makan siang bersama di sebuah
restoran. Syukurlah hari ini berjalan dengan lancar. Biarpun aku masih suka
tertawa sendiri mengingat kejadian pagi ini.
“Aduduh….. Kok sakitnya tak hilang-hilang,
sih?!” gerutu Ryo-chan sambil memegangi pipinya yang baru saja ditato oleh
gamparan tangan Megumi sehabis pertandingan tadi.
“Udah tahu sudah punya pacar, masih saja
melirik cewek lain!” respon Daiki ketus sambil menyeruput banana float di
depannya.
“Harusnya Megumi minta ijin dulu kalau mau
menamparku. Huhuhu…..” balas Ryo-chan sambil menangis dibuat-buat.
“Udah… Cepat pesan makanan sana !!” Kei memotong pembicaraan.
Sudah lama kami tak makan di luar bersama,
dengan suasana seperti ini. Akhir-akhir ini banyak kejadian buruk yang menimpa
kami. Aku senang melihat tingkah adik-adikku. Semua ini bisa terjadi kalau
Ryosuke ada bersama kami. Semoga ia akan tetap bersama kami.
“Un… Permisi…” kata seseorang tiba-tiba
yang ternyata adalah gadis dari universitas ninja tadi.
“Ryosuke-kun, daisuki desu!!” kata gadis
itu tiba-tiba sambil mengecup kening Ryo-chan.
Bagai petir menyambar di siang bolong, kami
berempat mematung tak bergerak sedikitpun melihat kejadian itu. Gadis ini…..
“Ryo-chan?!” suara lirih Megumi terdengar
dari arah pintu masuk restoran.
Sepertinya ia juga melihat kejadian
barusan. Kulihat Megumi segera membalikkan badannya dan berlari ke luar
restoran menjauhi kami.
Tanpa merespon apapun, kulihat Ryo-chan
segera mengejar pacarnya itu dengan larinya yang begitu cepat dan kulihat ia
sudah berhasil mengejar Megumi.
Aku dan kedua adikku segera menyusul
Ryo-chan. Kami harus membantunya memberikan penjelasan pada Megumi. Beberapa
saat setelah keluar dari restoran, kami bertiga melihat Ryosuke tengah berusaha
memberikan penjelasan pada Megumi. Megumi terlihat tak mau mendengarkan
penjelasan adikku itu. Tapi Ryo-chan masih tetap memegangi lengan gadis yang ia
sukai itu.
Tapi tiba-tiba…….
Bbrruukk……
Kulihat adik terkecilku itu roboh terbaring
di depan Megumi….
Ya Tuhan…. Kenapa lagi anak itu?! Kejadian
seperti ini paling membuatku takut. Aku tak mau sesuatu terjadi pada Ryosuke
lagi. Apalagi jika sampai kami harus kehilangan ia…..
Tuhan……. Kau tak boleh melakukan ini lagi
pada kami……..
Aku, Kei, dan Daikipun segera berlari ke
arah mereka……..
“Ryo-chan. Kau kenapa?!!!!” Megumipun
berteriak berusaha membangunkan adik kami itu.
“Ryosuke…… Buka matamu!!” tambahnya dengan
wajah sepanik wajahku dan kedua adikku.
To Be Continue………..
*******************************
No comments:
Post a Comment
Mohon komentar sahabat demi kemajuan blog ini.
Terima kasih ^^