Monday, 17 June 2013

[Anime] Hunter X Hunter Chap. 185

Gon sudah menetukan kartu yang akan dibawanya ke dunia nyata. Gon menyerahkannya kepada Eeta.

“Tiga kartu yang anda pilih adalah no.2 "One Yard of Coastline", no.81 "Blue Planet", dan no.84 "The Crusader's Necklace".” ucap Eeta. “Apa anda yakin ini adalah kartu yang diinginkan?”
“Ya !” jawab Gon.
“Yah, ini cincinmu. Kerja bagus.” puji Eeta sambil mengembalikan cincin Gon.
“Makasih... Umm... Eeto-san* 'kan?” tanya Gon.
“Hoho, kamu ingat namaku? Aku jadi malu. Hati-hati ya.” ucap Eeta malu - malu.

*Gon mengatakannya "Eeto" di sini, tapi yang benar seharusnya "Eeta"

Zip....
Gon dengan cepat menghilang dari hadapan Eeta.

Gon telah sampai di tempat Bisc dan Killua yang sudah menunggunya di dunia nyata.
“Selamat datang kembali !” sambut Bisc.
“Hmm, apa aku sudah kembali ke dunia nyata? Nggak terasa...” tanya Gon.
“Lupakan, pulau itu juga bagian dari dunia nyata.” sahut Killua.

“Cepat ! Cepat ! Keluarkan binder.” pinta Bisc.
“Book !” Gon mengeluarkan bindernya.
“Oh, keluar !” ucap Bisc lalu mengambil sebuah kartu dari binder itu dan meng'gainnya. “Gain !”.

“Wow...! Ini... ini dia...! Permata Blue Planet yang aku impi - impikan !
Hohoho, aku di surga !
Wuahaha” ucap Bisc kegirangan setelah memegang permata yang selama ini diimpikannya. “Apa nama panggilannya? Star-chan? Blue-chan? Kedengarannya Blue-chan bagus! Yep, namanya Blue-chan ! Ha...” ucap Bisc sementara Killua dan Gon hanya melongo melihat tingkah aneh Bisc.

“Hey ! Kalian berdua yakin? Kalian hanya ingin kedua kartu itu?” tanya Bisc.
“Ya... Walau aku sebenarnya ingin semuanya. Lucky Alexander dan Riscky Dice adalah kombinasi yang bagus.” jawab Killua.
“Lupakan ! Dasar, kau nggak pernah belajar dari kesalahan. Waktu yang lalu, kau berpikir untuk menggunakan Magic Puch, dan terbukti salah 'kan? Kau percaya kalau kau bisa mengisinya dengan kartu lain.” tolak Gon.

“Akhirnya, Gon memutuskan untuk tetap pada pilihan pertamanya. Dia sudah membuat pilihannya dari awal. Jadi, mulai sekarang?” ucap Killua.
“Ya !” sahut Gon

Lalu Gon mengambil sebuah kartu dan mengubahnya.
“Gain !” ucap Gon lalu kartu itu berubah menjadi sebuah kalung lalu Gon memakainya.
Lalu Gon mengambil kartu terakhir "One Yard Of Coastline" dan mengubahnya menjadi "Accompany".

“Yay, sukses !” teriak Gon senang.
“Oke !” sahut Killua senang.

Gunakan "Transform" untuk mengubah "Accompany" jadi kartu di imposed slot.

Ambil "Accompany" sebagai hadiah dari game.

Gunakan "Crusader's Necklace" untuk menghilangkan "Transform" dan mengubah kembali kartu itu jadi "Accompany".

“Benar-benar tak terduga. Untuk bisa mengambil kartu yang bukan dari imposed slot.” ucap Bisc kagum. By @[273425049430283:]
“Ya, tapi kalau aku bukan orang pertama dari kelompok kita yang masuk ke game... Mungkin aku nggak akan berani untuk mencobanya. Orang kedua yang masuk ke game adalah Goreinu dan dia punya jidat yang besar. Itulah kenapa aku sangat ingat dengannya.” ujar Gon.
“Hah?” Bisc tak percaya.
“Ingat, saat awal sekali kita menggunakan Janken untuk menentukan urutan untuk masuk ke game 'kan?” ujar Gon sambil mengingat saat itu.

“Bagus !” ucap Gon saat itu.
“No.17...” ucap Killua saat mendapatkan nomer urut 17.

“Saat aku pertama kali masuk ke game, aku berdiri di pintu masuk, melihat sekitar dan memastikan kalau nggak ada siapa-siapa kecuali aku. Dengan kata lain, pertemuan pertamaku adalah dengan Goreinu, orang kedua yang masuk ke game. Tapi setelah memperhatikan bukuku baik-baik... Aku menemukan kalau aku bertemu dengan orang lain sebelum dia.” ucap Gon.
Saat itu Gon melihat dua nama yaitu "Nigg" dan "Goreinu".
“Nama Gin bisa dibaca jadi Ging. Nama Nigg kemungkinan adalah namanya yang dibalik. Jadi kurasa, saat aku masih bayi... Aku sudah pernah ke Greed Island dengan Gin...” ucap Gon menjelaskan kalau ada kemungkinan Gin membawanya ke Greed Island saat Gon masih bayi.
“Kasih yang mengagumkan... Melihat semua kartu berharga tepat di depanmu dan tidak terpengaruh. Mungkin ini pesan Gin untukmu? Kalau kau mau melihatku apapun keadaanya, jadilah kuat ! Kuat sampai kau bisa menyelesaikan game buatanku.” ucap Bisc kagum. “Setelah melihat Gin... apa hal pertama yang akan kau lakukan?” lanjutnya bertanya.
“Hal pertama yang akan kulakukan adalah memperkenalkan Killua padanya ! Dan bilang, "Ini sahabatku"!” jawab Gon membuat Killua kaget.
“Jangan ! Memalukan.” ucap Killua tidak setuju.
“Benarkah... Indah sekali.” ucap Bisc terharu sampai menangis sementara Gon dan Killua bengong melihatnya.
“Ah... ya ampun, maaf ! Semakin tua aku jadi semakin lembut. 
Sejujurnya, tujuan awalku mendekatimu adalah untuk mematahkan persahabatan kalian.” ucap Bisc.
“Beneran!?” tanya Gon. 

Saat perpisahan pun telah tiba.
“Apa Biscuit mau ikut bersama kami untuk melihat Gin?” ajak Gon.
“Tidak... aku ada kerjaan yang harus dilakukan. Aku nggak tertarik dengan pria yang sudah punya anak. Kalau aku terus mengikuti kalian, bisa-bisa aku jadi seorang ibu.” tolak Bisc.
“Dasar. Kalau gitu, jaga dirimu baik-baik.” ucap Gon.
“Ya... Kalian juga.” ucap Bisc.
“Terima kasih atas segalanya !!” ucap Gon dan Killua sebelum berpisah.

“"Accompany" !! Nigg !” ucap Gon lalu dia dan Killua melesat meninggalkan Bisc untuk bertemu dengan ayahnya. Akankah Gon bertemu dengan Ging?
“Dah.” Bisc melambaikan tangan.

Gon telah sampai di sebuah tempat, terlihat di depannya seorang pria sedang memancing di bawah pohon di pinggir sungai.
“... Gin?” tanya Gon.
“... Gon-chan...?” tanya pria itu, pria itu hanya memperlihatkan matanya saja karena dia memakai pakaian tertutup juga topi yang menutupi wajahnya.
Lalu pria itu membuka jaket yang dia kenakan, sekarang terlihat jelas wajahnya, seorang pria dengan rambut panjang.
“Ah... kau sudah besar.” ujar pria itu. “Tapi apa yang kau lakukan di sini?”
“Kaito?” sepertinya Gon mengenali pria itu.
“??” Killua tampak kebingungan.

Lalu mereka bertiga berbincang - bincang sambil makan ikan bakar hasil tangkapan Kaito.
“Ah, aku ingat sekarang. Gin menggunakan nama samaran saat aku melihatnya masuk ke game. Aku lupa nama samarannya. Dia juga menyuruhku untuk menggunakan nama samaran.” ujar Kaito.
“Waa... kejamnya... dia menipuku...” ucap Gon kesal karena ditipu ayahnya.
“Dan kita pikir kita akan melihatnya kali ini.” sahut Killua.

“Ceritakan aku tentang petualanganmu. Apa kau punya waktu?” pinta Kaito.
“Tentu !” ucap Gon dengan senang.

Diperlihatkan Eeta sedang melakukan sesuatu di mejanya saat Gon menggunakan Accompany ke Ging.
“Apa ini benar tidak apa-apa? Gin?” ucap Eeta sambil menekan tombol di mejanya.

FlashBack saat Gin menemui Eeta.

“Apa kau bisa melakukan ini? Kalau Gon menggunakan "Magnetic Force", antar dia padaku. Tapi kalau dia menggunakan "Accompany", antar dia ke Kaito.” pinta Gin.
“Tentu itu bisa dilakukan. Tapi kenapa?” tanya Eeta.
“Kalau dia datang sendirian dengan "Magnetic Force", aku mau menemuinya. Tapi kalau dia nggak berani datang sendiri, aku nggak mau melihatnya.” jawab Gin.
“Apa yang salah membawa seorang teman?” tanya Eeta bingung dengan pemikiran Gin.
“Cerewet ! Lakukan saja !” ucap Gin kesal dengan pertanyaan Eeta.
“Apa karena kau malu di hadapan banyak orang?” ledek Eeta.
“Berisik sekali ! Lakukan cepat !” ucap Gin makin kesal.
“Dasar... dia jadi pemalu di situasi yang aneh. Dasar penakut. Aku merasa kasihan pada Gon-kun...” ucap Eeta.

Ternyata saat Gon menggunakan Accompany untuk menemui Gin, Eeta malah mengantarnya ke Kaito sesuai dengan perintah Gin.

Kembali ke tempat Gon.
“Ha? Kaito, kau sudah menemukan Gin?” tanya Gon.
“Ya, nggak lama. Sekarang aku sudah terkualifikasi jadi hunter profesional.” jawab Kaito. “Mau kuberitahu di mana dia?” tanya Kaito.
“.... Nggak perlu. Aku mau menemukannya sendiri.” jawab Gon tegas.
“Jawaban bagus.” puji Kaito.

Sementara itu... di Benua Yorubian. Tubuh dari markhluk aneh terdampar di pantai selatan pulau Barusa.

No comments:

Post a Comment

Mohon komentar sahabat demi kemajuan blog ini.
Terima kasih ^^

Followers