Sebelumnya Gensuru menggunakan Kou yg besar dikedua
tangannya dan langsung berlari menyerang Gon.
---SEEEETT---
---SEEEETT---
Gon tak mampu menyadari apalagi menghindar, kini Gensuru telah memegang kedua
tangan Gon.
“Kedua tangannya akan meledak bersama-sama!!” Ucap Gensuru dalam hati, “Rasakan
ini!!” Teriak Gensuru.
---DUAAARRR---
---DUAAARRR---
Kedua tangan Gon meledak.
Dengan menggunakan teknik Little Flower, Gensuru meledakkan kedua tangan Gon.
!?
Kemudian Gensuru melompat ke belakang.
“Apa...” Ucap kaget Gensuru ketika melihat darah keluar dari mulutnya sendiri,
“Apa yang terjadi!? Darah?! Apa aku terluka?! Apa aku diserang?!” Lanjutnya
dalam hati.
“Mulai.
Batu!” Teriak Gon sambil menyiapkan pukulannya.
“!!!
Apa?!
Aura ini...?!
Sialan!!
Kakiku nggak bisa bergerak!!
Aku harus menghindarinya!!” Ucap Gensuru dalam hati.
“Gunting!!
Kertas!!
Batu!!” Gon melancarkan teknik pukulannya tapi sepertinya tidak mengenainya,
karna Gensuru tersandung batu dibelakangnya dan membuatnya terjatuh.
“Ohh...” Ucap Gensuru lega karna selamat dari pukulan Gon.
“Ouch...” Rintih Gon kesakitan.
“Dia memukulku?! Tidak... Aku tersandung.
Aku selamat. Apa-apaan ini?! Apa yang terjadi?! Kenapa... Kenapa jadi seperti
ini?!
!!” Gensuru bertanya-tanya dalam hati.
“Ah...
Oh...” Gon merasakan kesakitan dikedua tangannya.
[Pemirsaa!!! Apa yg terjadi sebenarnya???]
“Aku mengerti... Bocah sialan... ini!
Dia menyerahkan tangannya!!” Ucap Gensuru dalam hati.
Dan benar saja, ternyata tangan kiri Gon, hancur dan pergelangan tangan kanan
mengalami luka bakar yg parah. Namun Gon masih tetap berdiri.
“Hmph!” Ucap Gensuru lalu bangkit dan menjaga jarak dengan Gon.
“Orang ini...
Lukanya berbeda di kedua tangannya...
Tampaknya dia mengorbankan tangan kirinya dan hanya menggunakan 30% Nen untuk
melindungi tangan kanannya.
Sisanya...
70% dari kekuatannya dikonsentrasikan di kakinya...
dan digunakan untuk menyerangku!!
Saat aku menggunakan ledakan, aku harus mengkonsentrasikan Nen di tanganku
untuk melindunginya.
Baru saja aku menggunakan kedua tangan, jadi hanya sedikit Nen yang melindungi
tubuhku.
Serangan dan pemikiran seperti ini.
Apa dia orang normal?!” Ucap Gensuru dalam hati. Dan ternyata sesaat Gensuru
meledakkan kedua tangan Gon dengan Little Flower, Gon sempat menendang dagunya,
itulah kenapa Gensuru mengeluarkan darah dimulutnya.
“Ha...
Aku yakin aku menakutimu...” Ucap Gon dalam hati, “Ow! Sial! Ini sangat sakit!
Tapi...
masih bisa bergerak!” Lanjutnya dalam hati.
Dengan wajah babak belur, tangan kiri hancur, tangan kanan terluka parah, Gon
masih mencoba berdiri dan melawan Gensuru.
“He... Hehe...
Cukup...” Ucap Gon.
“Cukup...?
Apa dia menyerah?
Bagus! Itu benar. Tangan kirimu sudah hilang, dan tangan kananmu terluka.
Dia berhasil menyerangku dengan serangan terakhirnya.
Dia nggak akan bisa menyerang lebih baik dari itu.
Dia seharusnya... puas.” Ucap Gensuru dalam hati.
“Pemenangnya akan segera ditentukan.
Waktunya untuk serius.
Majulah, Gensuru!” Ucap Gon penuh semangat.
“Orang ini... Benar-benar gila.” Ucap Gensuru dalam hati.
“Book.” Gon mengeluarkan bindernya.
“!?” Gensuru terdiam dan terkejut.
“Sakit...” Ucap Gon dalam hati sambil mengeluarkan sebuah kartu dari bindernya.
“Gain?
Sebelum bertarung, kami sudah menggunakan "Steal" untuk memeriksa apa
mereka punya sesuatu yang berbahaya.
Walau ada salinan "Transform" yang patut diperhatikan, tapi itu nggak
akan berguna di sini...” Ucap Gensuru dalam hati.
---CLINGG---
Kartu yg dikeluarkan Gon, berubah menjadi kartu lain.
“Berubah! Apa karena Crusader's Necklace?
Apa yang sedang dia lakukan?” Gensuru bertanya-tanya dalam hati.
“Gensuru.
Kalau kau menyerah, lakukan sekarang.
Kalau aku menggunakan ini, mungkin aku bisa membunuhmu.” Ucap Gon sambil
menunjukkan sebuah kartunya.
“Tiba-tiba dia memutuskan! ...Tapi tunggu!
Ini kesempatan bagus! Dia mengeluarkan bindernya sendiri. Kalau dia nggak
mengatakan "Book" lagi, bindernya nggak akan tertutup.
Aku bisa melukai mulut atau tenggorokannya, lalu menghabisinya.
Aku hanya perlu waktu sebentar untuk mencuri bindernya.” Pikir Gensuru dalam
hati lalu mengeluarkan bindernya.
“!!” Gon terkejut karna Gensuru juga mengeluarkan bindernya.
“Aku menyerah. Mustahil untuk membuatmu menyerah.
Ambillah.” Ucap Gensuru sambil menyodorkan bindernya pada Gon, “Aku hanya ingin
minta satu hal.” Lanjutnya.
“Apa?”
“Apa boleh kalau kau hanya mengambil kartu ini?” Tanya Gensuru sambil mendekati
Gon.
Gon pun ikut mendekati Gensuru dan melihat binder milik Gensuru.
---BRAAAAAkKK---
Tiba-tiba Gensuru memukul tenggorokan Gon dengan keras.
Darahpun keluar dari mulut Gon.
---BRAAAAKKK---
Gensuru kembali menyerang Gon, dia memukul leher Gon dengan tangan kanannya.
“Aku menggunakan Kou untuk bertahan lagi...
Tapi tenggorokanku terluka.” Ucap Gon dalam hati.
“Dengan ini, dia nggak akan bisa mangatakan "Book" atau
"Gain".” Ucap Gensuru dalam hati.
“Kau baru saja...
Melakukan hal yang paling buruk.” Ucap Gon dalam hati.
“Gain!” Gon mengubah kartunya menjadi guci kaca dan didalamnya berisi cairan.
Gon langsung memukul guci itu dengan tangan kanannya hingga guci kaca itu
hancur dan isi cairannya menumpah ditubuh Gensuru.
“!!!!
Bau ini!
Minyak!” Ucap Gensuru terkejut. Ternyata isi guci kaca itu adalah cairan
minyak.
“Sakit!” Ucap Gon dalam hati, “Dengan ini...
Kau nggak akan bisa memakai "Little Flower".
Aku pasti... Akan mengalahkanmu!” Teriak Gon.
Semangat Gon masih berkobar-kobar!!! Walaupun terluka parah, Gon masih ingin
mengalahkan Gensuru!!!
Bersambung ke chapter 181
No comments:
Post a Comment
Mohon komentar sahabat demi kemajuan blog ini.
Terima kasih ^^