Di Benua Yorubian. Tepatnya di pantai selatan pulau Barusa.
Ditepi pantai terlihat sesosok makhluk serangga yg terdampar dengan tinggi
sekitar orang dewasa.
“Lukaku parah. Aku harus memulihkannya.” Ucap makhluk serangga dengan tubuh
terluka parah, lengan kiri hancur dan tubuhnya penuh luka, jumlah jari kaki dan
tangan masing-masing hanya 3 biji. Makhluk itu mulai berjalan tertatih-tatih
memasuki hutan didekat pantai.
Kisah baru dimulai!! Makhluk misterius yang menggemparkan!!
“Aku harus bertahan! Urusanku masih belum selesai.
Aku harus melahirkan untuk raja!” Ucap makhluk serangga dan akhirnya menemukan
sebuah gua dan memasukinya.
Dengan sebuah tujuan dan kebulatan tekad untuk bertahan hidup.
“Aku adalah...
Sang Ratu!” Ucap makhluk yg menamai dirinya sebagai Ratu serangga.
Keesokan harinya sang Ratu serangga mulai mencari mangsa dan duduk di tepi
sungai. Dengan 3 jari tangan kanan yg mirip pengait, sang Ratu mencari ikan
dengan mengaitnya.
Dan langsung melahap ikan itu hidup-hidup.
“Tidak cukup... Berapa banyakpun aku makan ini, itu tak akan pernah cukup.
Tapi aku masih belum bisa bergerak. Aku tak boleh terburu-buru.
Aku harus menyembuhkan tubuhku sedikit demi sedikit.
Pertama, aku harus memulihkan energiku... dan lalu aku akan mulai menanam.
Untuk menemukan mangsa yang lebih besar!” Ucap sang Ratu sambil memakan ikan
hasil tangkapannya.
Sementara itu, Kaito mengajak Gon dan Killua jalan-jalan menelusuri hutan.
“Benarkah? Aku meninggalkan kartu Lisensi Ging padamu?” Tanya Kaito pada Gon.
“Ya.
Aku simpan di safety deposit box, Di bank Yorkshin.” Jawab Gon, “Bersama kartu
lisensiku juga.” Lanjutnya dalam hati.
“Yorkshin... Itu cukup jauh dari sini.” Sahut Kaito sambil membawa sebuah
keranjang.
“Ngomong-ngomong, kita di mana sekarang?” Tanya Gon.
“Di kota Kakin...
Di tengah-tengah benua Asia.” Jawab Kaito lalu menunjukkan sebuah peta.
• Kakin - Benua Asia - Benua Yorubian - • Yorkshin
“Yah, kurasa tak masalah, walau seharusnya aku yang menyimpannya.
Aku biarkan kau menyimpannya.
Kembalikan itu ke Ging untukku. (Walau dia bilang dia nggak butuh)
Kau boleh mengembalikannya.” Ucap Kaito.
“...
Oke!
Ngomong-ngomong, apa yang kau lakukan di sini, Kaito?” Tanya Gon.
“Pemerintahan Kakin memintaku untuk melakukan penelitian bentuk kehidupan.
Untuk menemukan spesies baru dan mempelajari tingkah lakunya adalah tugas
utamaku.
Apa kau mau lihat beberapa rekaman hewan nanti? Aku menemukan beberapa spesies
langka.” Ucap Kaito.
“Ya!!!” Sahut Gon dan Killua sambil mengangkat tangan.
“Selain kami, ada beberapa kelompok yang menginvestigasi perubahan di wilayah
ini, kenaikan atau penurunan populasi dan lain-lain.” Ucap Kaito.
“Kami? Maksudmu...
Kau nggak sendirian?” Tanya Gon.
“Ya, ada tujuh orang di kelompokku. Saat mereka kembali, akan kuperkenalkan.
Walau mereka bukan hunter profesional, setiap dari mereka adalah hunter ulung.”
Jelas Kaito.
Mereka bertiga mulai beristirahat sambil memasak sayuran yg mereka cari di
dalam hutan tadi.
Tiba-tiba Kaito melihat segerombolan temannya yg datang.
“Ah...
Baru saja dibicarakan.” Ucap Kaito.
Rombongan 6 orang menghampiri mereka.
“Kami kembali... Um?” Ucap seorang dengan wajah mirip beruang dan bertubuh
besar.
“Siapa kedua anak itu?” Tanya seorang cewek tomboy.
“Mereka adalah temanku. Mereka memutuskan untuk memutar sedikit dan
berkunjung.” Jawab Kaito sambil memperkenalkan Gon dan Killua.
“Woa, dengan sengaja datang ke tempat nggak berhabitat seperti ini. Selamat
datang!” Ucap cewek tomboy, “Namaku Spinner Crowe. Panggil aku Spin. Senang
bertemu denganmu.” Lanjutnya memperkenalkan diri.
“Gon Freecss, senang bertemu denganmu, Spin.” Ucap Gon sambil berjabat tangan
dengan Spin.
“Freecss...? Berarti dia...” Ucap Spin.
“Benar....
Anaknya Ging.” Sahut Kaito.
“Serius!?” Teriak Spin.
“Kau juga!? Apa kau juga anaknya?” Tanya seorang berambut kribo pada Killua.
“Bukan.
Namaku Killua Zoldyck, senang bertemu denganmu.” Jawab Killua memperkenalkan
diri.
“Zoldyck...!?” Orang berwajah beruang sangat terkejut.
“Itu... Maafkan aku kalau aku salah, tapi...
Bukankah itu nama dari keluarga pembunuh terkenal...?” Ucap wanita berambut
pendek.
“Ya...
Itu pekerjaan lamaku.” Jawab Killua santai.
“Kuberitahu, mereka berdua adalah hunter profesional.
Bisa disebut, mereka "senpai" kalian.” Ucap Kaito.
“Wow.” Keenam orang tersebut langsung terkejut.
“Kami sudah di sini hampir 3 tahun, tapi aku merasa kalau kalian berdua adalah
makhluk terhebat yang pernah kami temui.”
“Haha, benar.”
“Kami belum memperkenalkan diri pada kalian.
Namaku Monta Ulias. Biasanya aku dipanggil Mon.” Ucap orang berwajah beruang
memperkenalkan diri.
“Aku, Aku, Aku Lin Koushi. H... H... Halo.” Ucap seorang yg memakai kacamata
memperkenalkan diri.
“Namaku Stick Dinner, aku bertugas dalam menyiapkan makan malam.
Tahu kenapa? Karena nama belakangku artinya makan malam! Hahahaha!” Ucap
seorang berambut kribo memperkenalkan diri.
“Namaku Banana Kavao. Halo.” Ucap wanita berambut pendek memperkenalkan diri.
“Namaku Podongo Rapoi.
Senang bertemu denganmu.” Ucap seorang berkulit hitam dan pendek.
Sambil makan malam, mereka berbincang-bincang.
“Oh ya! Bagaimana dengan pekerjaan?”
“Kami dapat beberapa rekaman yang bagus!! Dengan ini, kita selesai.”
“Kita selesai lebih cepat dari perkiraan. Apa yang harus kita lakukan
sekarang?”
“Kontrak kita dengan Kakin akan berakhir satu bulan lagi.” Ucap Kaito.
“Karena kita sudah sampai sejauh ini, kita coba cari hewan yang lebih kecil
lagi, gimana?” Ucap Monta.
“Setuju!! Nggak perlu pikir-pikir. Hahaha.” Sahut Stick.
“Ya, kalau kita menemukan 7 spesies lain, kita bisa menggandakan jumlah yang
kita setujui di kontrak!” Tanggap Lin.
“Bukannya yang kita punya sudah bagus? Kita nggak perlu susah-susah mencari
untuk menggandakan jumlahnya.” Ucap Spin.
Gon dan Killua hanya terdiam sambil menyimak pembicaraan mereka.
“Kalian mau ikut dengan kami untuk menemukan spesies baru?” Ajak Kaito.
“Bolehkah?” Teriak Gon dan Killua.
Lalu Kaito mengeluarkan sebuah kamera.
“Ini sangat mudah. Yang perlu kau lakukan adalah saat menemukan sesuatu yang
mungkin adalah spesies baru, gunakan kamera digital ini untuk memotretnya.
Setelah itu, kamera ini dengan otomatis akan memeriksa di database untuk
melihat kalau yang kau temukan itu adalah spesies baru atau bukan.
Kalau ternyata belum ada, rekaman itu akan dikirim ke nomor ini. Kadang,
rekaman baru akan muncul beberapa menit setelah itu.
Nama penemu juga akan direkam.” Jelas Kaito.
“Waa, hebat!” Teriak Gon.
“Ngomong-ngomong, Lin adalah orang yang menemukan spesies terbanyak. Dalam 3
tahun, dia sudah menemukan lebih dari 1000 spesies.” Ucap Kaito.
“1... 1... 1089 spesies.” Sahut Lin sambil terbata-bata.
“Kaito yang paling sedikit, dia hanya menemukan 68 spesies.” Ucap Spin.
“Hei!
Keahlianku adalah satwa liar yang besar, aku benci menemukan serangga yang
kecil!” Sahut Kaito kesal.
“Benar...
Mungkin Camping Tiger adalah penemuan terhebat kita.” Ucap Banana, “Bahkan
dalam Janken, Kaito selalu kalah.” Lanjutnya berbisik pada Spin.
“Apa itu Camping Tiger?” Tanya Killua.
“Harimau yang menggunakan api. Saat petir menyambar batang kayu yang membuat
api menyala, harimau itu menggunakannya sebagai sumber api.” Jelas Spin.
“Walau itu hewan mistis, itu bukanlah sesuatu yang bisa ditemukan oleh makhluk berkaki
dua dengan mudah.
Makhluk yang tidak memakan daging, tapi sebenarnya memasak untuk dirinya
sendiri!
Kami merekam gambar harimau yang sedang masak di gua.
Mau lihat?” Ucap Banana.
“Hei, apa yang akan kita investigasi hari ini?”
“Hari ini cukup.
Kita akan tetap terjaga sampai malam karena banyak hewan nokturnal di sekitar
sini.” Ucap Kaito.
Lalu Banana dan Podongo mengambil laptopnya dan memperlihatkan foto seekor
harimau yg memanggang mangsanya di atas bara api.
Keesokan harinya, Kaito dan 6 temannya mengajak Gon dan Killua mencari hewan
spesies baru.
Gon dan Killua mulai menjelajahi hutan dan berharap menemukan hewan langka.
“Di sini, di sini, aku menemukan lagi!” Teriak Gon.
“Aku juga menemukannya di sini.” Teriak Killua.
Kemudian Killua memasukkan hewan serangga kecil kedalam toples dan memotret
serangga kecil tersebut.
Klik
“Umm...
Sial, sudah direkam!” Gerutu Killua kecewa dengan serangga tangkapannya.
Dari kejauhan, Kaito mengawasi mereka berdua.
“Mereka berdua benar-benar hebat.
Mereka terus-terusan menemukan spesies baru, dan langka pula.” Ucap Kaito pada
Stick.
“Itu keahlian! Itu yang biasa mereka bilang. Hahaha...
Walau mereka juga memakai insting dan keberuntungan.” Ucap Stick.
Killua dan Gon menemukan kura-kura dengan punggung terdapat kolam air dan
berekor pohon.
Killua dan Gon terus menyusuri hutan.
“Lin dan hunter amatir lainnya menggunakan pengetahuan dan pengalaman dalam
menemukan bentuk kehidupan ini,
Tapi Gon dan Killua menyatu dengan alam, menggunakan kelima indera untuk
mencarinya. Tingkat konsentrasi mereka berbeda.
Mereka merasakan suara, bau, jejak yang biasa tidak dilakukan oleh orang biasa.
Itu adalah kemampuan dari Hunter yang tahu cara menggunakan Nen.
Mereka akan segera menemukanmu, Ging.
Gon adalah anak spesial.
Seorang Hunter ulung... Yang disayang oleh binatang. Dia bahkan... Sudah
mendapatkan seorang rekan yang luar biasa.” Ucap Kaito dalam hati.
Beralih ke tempat sang Ratu serangga yg sedang mencari ikan di tepi sungai.
Dengan menggunakan tangannya yg seperti kait, sang Ratu terus mencari ikan dan
langsung memakannya hidup-hidup.
Lalu segerombolan kelelawar melewati kepala sang Ratu. Dengan sigap, sang ratu
menangkapnya.
Kelelawar memberontak dari genggaman sang ratu dengan menunjukkan gigi-giginya.
Tak mau kalah, sang Ratu juga membuka mulutnya dan terlihat gigi-gigi yg besar
dan bertaring.
Sang Ratupun langsung memakan kelelawar tersebut hidup -hidup.
---KRAAUUKK---
“Terlalu kecil.
Terlalu kecil.
Butuh lebih banyak mangsa yang lebih besar untuk dimakan.
Untuk misi yang berbahaya ini, korban dalam jumlah besar diperlukan!!” Ucap
sang Ratu serangga.
Ambisi sang Ratupun dimulai. Bagaimana kisah selanjutnya?!?
No comments:
Post a Comment
Mohon komentar sahabat demi kemajuan blog ini.
Terima kasih ^^