Setelah kontrak pekerjaan selesai, Kaito, 6 rekannya,
bersama Gon dan Killua, menuju ke kantor Pemerintah Kakin untuk menyerahkan
hasil foto makhluk spesies baru.
*Didalam ruang sekretaris.
Kaito menyerahkan 3 album foto ke petugas.
“Kerja bagus!
Ini bahkan lebih berharga dari apa yang telah dicapai lembaga nasional dalam dua abad.
Tapi, aku benar-benar minta maaf kalau kami tidak tahu bagaimana harus membayar kerja keras kalian.” Ucap petugas kantor sambil menerima 3 album foto.
“Tak apa.
Ini sangat menyenangkan untuk dilakukan.” Ucap Kaito.
“Aku pasti akan membayarnya, tapi aku merekomendasikan kalian ke lembaga lain dan negara lain.” Saran petugas.
“Terima kasih.” Jawab Kaito.
Lalu petugas kantor menanda tangani selembar surat, kemudian diberikan ke Kaito.
[Penyelidikan kehewanan selesai!!]
“Oh iya...
Ini hanya gosip...
Tapi katanya di Southern Peace telah ditemukan sebagian dari bentuk kehidupan yang luar biasa.
Kelihatannya, itu berasal dari makhluk yang belum pernah dijumpai sebelumnya.
Tidak dibawah lembaga pemerintah yang kekurangan dana seperti kami, mereka mempekerjakan hunter berlisensi untuk membantu mereka menangkap spesimen hidup-hidup.” Ucap petugas kantor.
Sementara itu sang Ratu serangga telah menetapkan gua yg berada didalam hutan sebagai sarangnya, dan sang Ratu menetaskan telur di gua tersebut.
Banyak telur-telur bergelantungan di atap-atap dinding gua. Ukuran telur yg sangat besar berdiameter ± 1 meter.
“Telur di daerah ini akan segera menetas.” Ucap Ratu sambil mengamati telur-telur.
---KRAAKK---
---KRAAKk---
Telur-telur itu mulai retak, dan akan segera menetas.
---PLAAKK--
---PLAAKK--
Telur itu mulai menetas.
3 telur yg menetas berbentuk makhluk kepiting, ikan, dan kelelawar seukuran manusia dewasa. Makhluk yg menyerupai manusia dengan dua tangan dan dua kaki tapi berwajah monster.
“Anak-anak!!!!” Ucap Ratu pada 3 makhluk yg baru menetas.
“Aku harus mempersiapkan diriku untuk memelihara raja yang agung!
Karena itu, aku perlu mencerna lebih banyak makanan bernutrisi.
Carikan untukku.” Pinta Ratu pada anak-anaknya.
Dan kini telur-telur yg bergelantungan didinding gua, mulai menetas satu persatu.
“...
Tempat ini terlalu kecil.
Untuk memelihara raja yang agung, gua yang lebih besar dibutuhkan.
Aku juga harus aman dari serangan musuh, jadi aku bisa berkonsentrasi penuh saat kehamilan.
Karena itu, sebelum aku mulai.
Aku harus menetaskan anak buah yang lebih baik!!” Ucap Ratu.
Kaito dan rombongan mengikuti saran dari petugas kantor Pemerintah Kakin.
Dan sekarang Kaito dan rombongan menuju ke Lembaga Pemerintah yg lebih besar dari sebelumnya.
Dengan dipandu seorang petugas, Kaito dan rombongan memasuki sebuah gedung bertingkat yg megah dan mewah.
Dan mereka menuju ke suatu ruangan dimana tersimpan potongan lengan makhluk asing. Ukuran lengan sebesar ukuran lengan manusia tapi hanya memiliki 3 jari.
Kaito dan kawan-kawan mengamati potongan lengan tersebut yg disimpan dilemari kaca.
“Lin, menurutmu gimana?” Tanya Kaito.
“Y... Y... Ya, ini sudah pasti bagian dari makhluk tidak diketahui.
Sekilas, ini kelihatan seperti kaki serangga.
Ta... Ta... Tapi, ini terlalu besar, tampaknya ini bukan dari spesies yang sudah kita temukan.” Jelas Lin terbata-bata seperti Azis Gagap.
“Cakar seperti ini juga jarang dalam serangga.” Ucap Spin.
“Ya.
Serangga biasanya punya dua, tapi yang ini punya enam. 1 kaki ada 3 jari.” Sahut Banana.
“Artikulasi ini mirip seperti jari manusia, ya 'kan?” Ucap Spin.
“Ya, dan di atasnya, bagian ini mirip pergelangan tangan.” Jawab Banana.
“Kita bisa mempelajarinya dengan menganalisa sebuah sampel.” Ucap Podongo.
“Apa kami boleh minta sebagian kecil bagian ini?” Pinta Kaito pada petugas.
“Seharusnya kami tidak boleh memberikannya, tapi karena kalian adalah orang yang direkomendasikan oleh Tuan Won, kami tidak bisa menolak.
Oh, ngomong-ngomong, kalau kau dapat informasi Kucing Albino Ponytail, tolong beritahu kami.” Ucap petugas, kemudian memberikan 2 potong jari dan memasukkannya pada 2 botol kaca.
“Oke, kami akan di sini untuk melakukan analisa.
Kami akan menghubungimu kalau kami sudah dapat hasilnya.” Ucap Monta.
“Tolong ya.
Kami akan melacak lokasi penemuannya.” Ucap Kaito.
“Di mana cakar ini ditemukan?” Tanya Killua.
“Kelihatannya di Yorkshin bagian Selatan.
Ayo.
Tahun ini, cuacanya sangat tidak normal, dan langit sangat tidak stabil.” Ucap Kaito. Lalu mereka pergi ke tempat dimana potongan lengan tersebut ditemukan.
Dengan dipandu seorang petugas, Kaito dan rombongan pergi menggunakan mobil menuju ke pantai.
Merekapun sampai dipantai.
“Oke, ini pantai tempat ditemukan cakar itu.
Terbawa oleh gelombang.” Jelas pemandu.
“Tepat di belakang wilayah ini adalah hutan yang luas...” Ucap Killua sambil mengamati daerah sekitar pantai.
“Kalau makhluk itu bersembunyi, akan sulit ditemukan.” Sahut Lin.
“Itu benar, mungkin saja sudah mati.” Ucap Spin.
“Yang lebih penting, badannya mungkin terbawa ke pulau lain.” Sahut Stick.
“Aku tahu cara untuk mempercepat penyelidikan!” Ucap Banana sambil mengeluarkan seekor anjing pelacak.
“Cium ini.” Pinta Banana pada anjingnya untuk mencium potongan jari.
“Ah, aku juga mau menciumnya!” Sahut Gon sambil mengangkat tangan.
“Memangnya kau anjing?” Gerutu Killua.
Kini mereka mengikuti anjing tersebut menyusuri hutan.
“Bukannya itu busuk?” Ucap Killua.
“Jangan khawatir, Kau hanya berpikir itu busuk karena kau nggak menyukainya.” Sahut Banana.
“Oke, ayo kita coba. Hahaha.” Ucap Stick.
Tapi anjing milik Banana kesulitan melacak bau potongan jari itu.
“Kita nggak menemukannya.” Ucap Spin.
“Mungkin tubuhnya sudah nggak di sini?” Ucap Stick.
“Mungkin saja gelombang memisahkan kaki dari tubuhnya.
Seperti apa gelombang di sini?” Tanya Kaito pada pemandu.
“Gelombangnya sangat rumit. Mereka benar-benar di arah yang berlawanan saat siang dan malam.
Musim juga mempengaruhinya. Gelombangnya bisa berbeda tiap hari.
...Menemukan lokasi tubuhnya yang tepat akan sulit...” Jelas pemandu.
“Kita berpencar. Kami akan memeriksa sebelah sana.” Pinta Kaito membagi 2 rombongan.
Kaito bersama Killua, Gon, Spin, dan Stick.
“Kau yakin kau bisa melakukannya?” Tanya Kaito pada Gon.
“Ah! Hidung orang ini setajam anjing.” Sahut Killua.
“Tidak bisa.
Baunya sudah hilang, Karena hujan belakangan ini.” Jawab Gon.
“Oh...” Ucap Kaito.
---KRINGGG---
Handphone Kaito berdering.
“Ini aku.” Ucap Kaito sambil mengangkat telepon.
“Kami sudah mendapatkan beberapa hasilnya!!
Langsung saja ke kesimpulannya.
Ini sangat mirip dengan spesies Ratu dari Semut Chimera.” Jelas Podongo melalui telepon.
“Semut Chimera...” Ucap Kaito.
“Beneran?
Oh tidak!! Dari semua serangga... Hahahaha.” Ucap Stick.
“Semut Chimera? Apaan tuh?” Tanya Killua.
“Salah satu tipe semut!
Dia ada di peringkat pertama dalam daftar serangga yang harus dihindari.” Jelas Spin.
“Apa berbahaya?” Tanya Killua.
“Intinya, semut itu rakus! Semut Chimera adalah makhluk yang mengambil wujud khusus dalam proses pembungkusan, termasuk juga memberi makan.” Jelas Spin.
Proses Pembungkusan yang melibatkan memberi makanan.
Ratu Chimera bisa memberi karakteristik dari makhluk yg ia beri makan pada generasi selanjutnya.
Untuk mengambil keuntungan dari gen spesies yang kuat, dia bisa terus memberikan makanan sampai berakhir punah.
Contoh : Ratu Chimera memakan kumbang dan belalang, jadi bentuk anaknya akan menjadi bentuk gabungan kumbang dan belalang.
Prajurit Generasi selanjutnya dengan karakteristik yang diperoleh.
“Dengan nafsu makan yang bersemangat, ia bisa menkonsumsi mangsa yang beratnya berkali-kali lipat darinya dalam sehari.
Karena semut yang berbeda juga memiliki rasa yang berbeda, mereka kadang disebut sebagai semut pencicip makanan.” Jelas Spin.
“Berapa besarnya?” Tanya Killua.
“Ratu semut biasanya panjangnya 10 centimeter.” Jawab Spin.
“Jauh lebih kecil dari kita.
Ini... Kukira panjangnya lebih dari 2 meter.
Mungkin bisa memakan manusia.” Ucap Killua.
“...
Ayo cepat temukan!” Ucap Gon.
[Kisah kali ini menceritakan 2 orang anak yg bertemu makhluk Chimera.]
Bulan X, Hari O. Hari ini, adik kecilku, Reina dan aku pergi ke gunung untuk memetik buah.
Dalam perjalanan kami ke sana, kami bertemu ular. Reina ketakutan dan dia mulai menangis, tapi aku mengambil sebatang kayu dan mengusir ular itu.
Reina hanya berumur 5 tahun. Tubuhnya lemah. Itulah kenapa dia nggak bisa keluar saat malam.
Aku sudah 9 tahun, 4 tahun lebih tua darinya. Itulah kenapa aku harus melindunginya.
Aku sering bilang pada Reina untuk bergantung padaku sebisanya. Aku jadi agak malu saat dia terus berterima kasih padaku.
Walau Reina bilang dia ingin menikahiku kalau sudah besar nanti, kurasa itu nggak akan terjadi, karena kami bersaudara.
Karena itu, aku memutuskan untuk melindunginya sampai dia menemukan pria yang dia suka melebihi aku.
Kami setuju untuk pergi ke pinggir sungai untuk memancing.
Kami akan memasak ikan dan memberikan kejutan pada ibu.
[Tepat dipinggir sungai, Reina dan kakaknya bertemu dengan makhluk Chimera berbentuk kepiting.]
“Ka... Kakak!” Ucap Reina ketakutan.
“Jangan khawatir! Biarkan kakakmu menangani ini!
Lari! Reina!
Jangan ke sini! Monster!
Pergi!” Teriak kakak.
[Kemudian Reina dan kakaknya dibawa monster kepiting itu dan membawanya ke gua, tempat sarang sang Ratu]
“Itu
Sangat lezat!
Kandungan nutrisinya juga tinggi!
Ini adalah makanan terlezat!
Aku harus makan lebih banyak Makhluk ini!!” Ucap sang Ratu sambil memakan dua bocah itu, dan hanya menyisakan pakaian mereka.
Takut akan pembantaian. Tujuan selanjutnya adalah!?
*Didalam ruang sekretaris.
Kaito menyerahkan 3 album foto ke petugas.
“Kerja bagus!
Ini bahkan lebih berharga dari apa yang telah dicapai lembaga nasional dalam dua abad.
Tapi, aku benar-benar minta maaf kalau kami tidak tahu bagaimana harus membayar kerja keras kalian.” Ucap petugas kantor sambil menerima 3 album foto.
“Tak apa.
Ini sangat menyenangkan untuk dilakukan.” Ucap Kaito.
“Aku pasti akan membayarnya, tapi aku merekomendasikan kalian ke lembaga lain dan negara lain.” Saran petugas.
“Terima kasih.” Jawab Kaito.
Lalu petugas kantor menanda tangani selembar surat, kemudian diberikan ke Kaito.
[Penyelidikan kehewanan selesai!!]
“Oh iya...
Ini hanya gosip...
Tapi katanya di Southern Peace telah ditemukan sebagian dari bentuk kehidupan yang luar biasa.
Kelihatannya, itu berasal dari makhluk yang belum pernah dijumpai sebelumnya.
Tidak dibawah lembaga pemerintah yang kekurangan dana seperti kami, mereka mempekerjakan hunter berlisensi untuk membantu mereka menangkap spesimen hidup-hidup.” Ucap petugas kantor.
Sementara itu sang Ratu serangga telah menetapkan gua yg berada didalam hutan sebagai sarangnya, dan sang Ratu menetaskan telur di gua tersebut.
Banyak telur-telur bergelantungan di atap-atap dinding gua. Ukuran telur yg sangat besar berdiameter ± 1 meter.
“Telur di daerah ini akan segera menetas.” Ucap Ratu sambil mengamati telur-telur.
---KRAAKK---
---KRAAKk---
Telur-telur itu mulai retak, dan akan segera menetas.
---PLAAKK--
---PLAAKK--
Telur itu mulai menetas.
3 telur yg menetas berbentuk makhluk kepiting, ikan, dan kelelawar seukuran manusia dewasa. Makhluk yg menyerupai manusia dengan dua tangan dan dua kaki tapi berwajah monster.
“Anak-anak!!!!” Ucap Ratu pada 3 makhluk yg baru menetas.
“Aku harus mempersiapkan diriku untuk memelihara raja yang agung!
Karena itu, aku perlu mencerna lebih banyak makanan bernutrisi.
Carikan untukku.” Pinta Ratu pada anak-anaknya.
Dan kini telur-telur yg bergelantungan didinding gua, mulai menetas satu persatu.
“...
Tempat ini terlalu kecil.
Untuk memelihara raja yang agung, gua yang lebih besar dibutuhkan.
Aku juga harus aman dari serangan musuh, jadi aku bisa berkonsentrasi penuh saat kehamilan.
Karena itu, sebelum aku mulai.
Aku harus menetaskan anak buah yang lebih baik!!” Ucap Ratu.
Kaito dan rombongan mengikuti saran dari petugas kantor Pemerintah Kakin.
Dan sekarang Kaito dan rombongan menuju ke Lembaga Pemerintah yg lebih besar dari sebelumnya.
Dengan dipandu seorang petugas, Kaito dan rombongan memasuki sebuah gedung bertingkat yg megah dan mewah.
Dan mereka menuju ke suatu ruangan dimana tersimpan potongan lengan makhluk asing. Ukuran lengan sebesar ukuran lengan manusia tapi hanya memiliki 3 jari.
Kaito dan kawan-kawan mengamati potongan lengan tersebut yg disimpan dilemari kaca.
“Lin, menurutmu gimana?” Tanya Kaito.
“Y... Y... Ya, ini sudah pasti bagian dari makhluk tidak diketahui.
Sekilas, ini kelihatan seperti kaki serangga.
Ta... Ta... Tapi, ini terlalu besar, tampaknya ini bukan dari spesies yang sudah kita temukan.” Jelas Lin terbata-bata seperti Azis Gagap.
“Cakar seperti ini juga jarang dalam serangga.” Ucap Spin.
“Ya.
Serangga biasanya punya dua, tapi yang ini punya enam. 1 kaki ada 3 jari.” Sahut Banana.
“Artikulasi ini mirip seperti jari manusia, ya 'kan?” Ucap Spin.
“Ya, dan di atasnya, bagian ini mirip pergelangan tangan.” Jawab Banana.
“Kita bisa mempelajarinya dengan menganalisa sebuah sampel.” Ucap Podongo.
“Apa kami boleh minta sebagian kecil bagian ini?” Pinta Kaito pada petugas.
“Seharusnya kami tidak boleh memberikannya, tapi karena kalian adalah orang yang direkomendasikan oleh Tuan Won, kami tidak bisa menolak.
Oh, ngomong-ngomong, kalau kau dapat informasi Kucing Albino Ponytail, tolong beritahu kami.” Ucap petugas, kemudian memberikan 2 potong jari dan memasukkannya pada 2 botol kaca.
“Oke, kami akan di sini untuk melakukan analisa.
Kami akan menghubungimu kalau kami sudah dapat hasilnya.” Ucap Monta.
“Tolong ya.
Kami akan melacak lokasi penemuannya.” Ucap Kaito.
“Di mana cakar ini ditemukan?” Tanya Killua.
“Kelihatannya di Yorkshin bagian Selatan.
Ayo.
Tahun ini, cuacanya sangat tidak normal, dan langit sangat tidak stabil.” Ucap Kaito. Lalu mereka pergi ke tempat dimana potongan lengan tersebut ditemukan.
Dengan dipandu seorang petugas, Kaito dan rombongan pergi menggunakan mobil menuju ke pantai.
Merekapun sampai dipantai.
“Oke, ini pantai tempat ditemukan cakar itu.
Terbawa oleh gelombang.” Jelas pemandu.
“Tepat di belakang wilayah ini adalah hutan yang luas...” Ucap Killua sambil mengamati daerah sekitar pantai.
“Kalau makhluk itu bersembunyi, akan sulit ditemukan.” Sahut Lin.
“Itu benar, mungkin saja sudah mati.” Ucap Spin.
“Yang lebih penting, badannya mungkin terbawa ke pulau lain.” Sahut Stick.
“Aku tahu cara untuk mempercepat penyelidikan!” Ucap Banana sambil mengeluarkan seekor anjing pelacak.
“Cium ini.” Pinta Banana pada anjingnya untuk mencium potongan jari.
“Ah, aku juga mau menciumnya!” Sahut Gon sambil mengangkat tangan.
“Memangnya kau anjing?” Gerutu Killua.
Kini mereka mengikuti anjing tersebut menyusuri hutan.
“Bukannya itu busuk?” Ucap Killua.
“Jangan khawatir, Kau hanya berpikir itu busuk karena kau nggak menyukainya.” Sahut Banana.
“Oke, ayo kita coba. Hahaha.” Ucap Stick.
Tapi anjing milik Banana kesulitan melacak bau potongan jari itu.
“Kita nggak menemukannya.” Ucap Spin.
“Mungkin tubuhnya sudah nggak di sini?” Ucap Stick.
“Mungkin saja gelombang memisahkan kaki dari tubuhnya.
Seperti apa gelombang di sini?” Tanya Kaito pada pemandu.
“Gelombangnya sangat rumit. Mereka benar-benar di arah yang berlawanan saat siang dan malam.
Musim juga mempengaruhinya. Gelombangnya bisa berbeda tiap hari.
...Menemukan lokasi tubuhnya yang tepat akan sulit...” Jelas pemandu.
“Kita berpencar. Kami akan memeriksa sebelah sana.” Pinta Kaito membagi 2 rombongan.
Kaito bersama Killua, Gon, Spin, dan Stick.
“Kau yakin kau bisa melakukannya?” Tanya Kaito pada Gon.
“Ah! Hidung orang ini setajam anjing.” Sahut Killua.
“Tidak bisa.
Baunya sudah hilang, Karena hujan belakangan ini.” Jawab Gon.
“Oh...” Ucap Kaito.
---KRINGGG---
Handphone Kaito berdering.
“Ini aku.” Ucap Kaito sambil mengangkat telepon.
“Kami sudah mendapatkan beberapa hasilnya!!
Langsung saja ke kesimpulannya.
Ini sangat mirip dengan spesies Ratu dari Semut Chimera.” Jelas Podongo melalui telepon.
“Semut Chimera...” Ucap Kaito.
“Beneran?
Oh tidak!! Dari semua serangga... Hahahaha.” Ucap Stick.
“Semut Chimera? Apaan tuh?” Tanya Killua.
“Salah satu tipe semut!
Dia ada di peringkat pertama dalam daftar serangga yang harus dihindari.” Jelas Spin.
“Apa berbahaya?” Tanya Killua.
“Intinya, semut itu rakus! Semut Chimera adalah makhluk yang mengambil wujud khusus dalam proses pembungkusan, termasuk juga memberi makan.” Jelas Spin.
Proses Pembungkusan yang melibatkan memberi makanan.
Ratu Chimera bisa memberi karakteristik dari makhluk yg ia beri makan pada generasi selanjutnya.
Untuk mengambil keuntungan dari gen spesies yang kuat, dia bisa terus memberikan makanan sampai berakhir punah.
Contoh : Ratu Chimera memakan kumbang dan belalang, jadi bentuk anaknya akan menjadi bentuk gabungan kumbang dan belalang.
Prajurit Generasi selanjutnya dengan karakteristik yang diperoleh.
“Dengan nafsu makan yang bersemangat, ia bisa menkonsumsi mangsa yang beratnya berkali-kali lipat darinya dalam sehari.
Karena semut yang berbeda juga memiliki rasa yang berbeda, mereka kadang disebut sebagai semut pencicip makanan.” Jelas Spin.
“Berapa besarnya?” Tanya Killua.
“Ratu semut biasanya panjangnya 10 centimeter.” Jawab Spin.
“Jauh lebih kecil dari kita.
Ini... Kukira panjangnya lebih dari 2 meter.
Mungkin bisa memakan manusia.” Ucap Killua.
“...
Ayo cepat temukan!” Ucap Gon.
[Kisah kali ini menceritakan 2 orang anak yg bertemu makhluk Chimera.]
Bulan X, Hari O. Hari ini, adik kecilku, Reina dan aku pergi ke gunung untuk memetik buah.
Dalam perjalanan kami ke sana, kami bertemu ular. Reina ketakutan dan dia mulai menangis, tapi aku mengambil sebatang kayu dan mengusir ular itu.
Reina hanya berumur 5 tahun. Tubuhnya lemah. Itulah kenapa dia nggak bisa keluar saat malam.
Aku sudah 9 tahun, 4 tahun lebih tua darinya. Itulah kenapa aku harus melindunginya.
Aku sering bilang pada Reina untuk bergantung padaku sebisanya. Aku jadi agak malu saat dia terus berterima kasih padaku.
Walau Reina bilang dia ingin menikahiku kalau sudah besar nanti, kurasa itu nggak akan terjadi, karena kami bersaudara.
Karena itu, aku memutuskan untuk melindunginya sampai dia menemukan pria yang dia suka melebihi aku.
Kami setuju untuk pergi ke pinggir sungai untuk memancing.
Kami akan memasak ikan dan memberikan kejutan pada ibu.
[Tepat dipinggir sungai, Reina dan kakaknya bertemu dengan makhluk Chimera berbentuk kepiting.]
“Ka... Kakak!” Ucap Reina ketakutan.
“Jangan khawatir! Biarkan kakakmu menangani ini!
Lari! Reina!
Jangan ke sini! Monster!
Pergi!” Teriak kakak.
[Kemudian Reina dan kakaknya dibawa monster kepiting itu dan membawanya ke gua, tempat sarang sang Ratu]
“Itu
Sangat lezat!
Kandungan nutrisinya juga tinggi!
Ini adalah makanan terlezat!
Aku harus makan lebih banyak Makhluk ini!!” Ucap sang Ratu sambil memakan dua bocah itu, dan hanya menyisakan pakaian mereka.
Takut akan pembantaian. Tujuan selanjutnya adalah!?
No comments:
Post a Comment
Mohon komentar sahabat demi kemajuan blog ini.
Terima kasih ^^