Gon menumpahkan minyak ke seluruh tubuh Gensuru, agar dia
tidak bisa menggunakan "Litle Flower" miliknya.
“Minyak? Hahaha” ucap Gensuru melihat tubuhnya penuh minyak. “Ya, ini akan
mengunci serangan "Litle Flower"ku dengan efektif. Tapi, aku msih
punya serangan lain !”
“Saat aku menyentuh salah satu bagian tubuhmu dan mengatakan "Bomb
Devil", bagian tubuhmu itu akan terpasang bom !
Syarat untuk menjinakkannya adalah menyentuh tubuhku dan mengatakan "Aku
menangkap Bomb Devil".” ujar Gensuru. “Ini adalah bom waktu, dan kalau
waktunya sudah tiba, ia dengan sendirinya akan meledak. Bom ini 10 kali lebih
destruktif dari "Litle Flower" ! Dengan level nenmu, mustahil kau
menangkisnya.
Syarat untuk mengaktifkan bom adalah aku harus membeberkan kemampuanku dulu,
dan semua sudah terpenuhi.
Sekarang, kalau aku menyentuhmu dan mengatakan "Bomb Devil", bom akan
memulai hitungan mundur.
Kau tak akan bisa lari ! Aku masih punya banyak energi terisisa !” lanjutnya
sambil perlahan mendekati Gon.
Sementara Gon masih diam di tempatnya, seolah - olah menunggu kedatangan
Gensuru.
“Pertama...” gumam Gon sambil mengeluarkan aura dari tubuhnya. “Semua syarat
sudah terpenuhi...” lanjutnya dalam hati.
“Batu !!!” ucap Gon sambil mengumpulkan aura di genggaman tangannya. “Ini
tempatnya !!” Lanjutnya dalam hati.
“!”
“Apa?! Menyeramkan !
Aura yang sungguh besar ! Ini adalah serangan andalannya.
Tapi, bukannya dia berdiri terlalu jauh? Dia nggak mempersempit jarak antara
aku dengannya?
Kalau dia sejauh itu, aku pasti punya waktu untuk menghindarinya !” pikir
Gensuru melihat apa yang dilakukan Gon.
“Gunting !!! Kertas !!! Batu !!!” teriak Gon sambil memukul tapi diarahkan ke
tanah di bawahnya, membuat tanahnya longsor sehingga Gon dan Gensuru terperosok
ke dalamnya.
“??”
“Lubang perangkap? Tapi, dia juga jatuh bersamaku.” pikir Gensuru tidak
mengerti.
“Uhh !!”
“.....” Gon dan Gensuru berhasil mendarat dengan mulus di atas tanah. By @[273425049430283:]
“Dalam....
Nggak mungkin bisa untuk mendakinya.” ucap Gensuru melihat lubang yang dibuat
Gon begitu dalam sehingga tak mungkin baginya untuk mendakinya. “Tapi, dia juga
dalam situasi yang sama, dia nggak mungkin bisa kabur !” lanjutnya.
“!!?
Dia hilang?” ucap Gensuru menyadari Gon tidak ada lagi di hadapannya.
“Gensuru.” panggil Gon. Gon sekarang berada di dalam terowongan di dinding
lubang yang dia buat sebelumnya.
“!!!”
Gon melemparkan sebuah kartu di atas Gensuru.
“Apa...” ucap Gensuru.
“Gain !!” Gon meng'gain kartu tersebut, lalu muncul batu yang sangat besar,
batu itu seukuran dengan lubang yang dibuat Gon jadi tidak ada kemungkinan
Gensuru bisa menghindarinya.
“Apa... Batu raksasa !!!?” teriak Gensuru ketakutan.
Batu itupun jatuh di dasar lubang yang dibuat Gon, namun Gensuru berhasil
menghindarinya dengan cara masuk ke dalam terowongan yang ada di dinding lubang
itu.
Gensuru merasa lega karena baru saja lolos dari maut, tapi....
“Pertama.... Batu !!!” ucap Gon mengumpulkan aura di genggaman tangannya,
membuat Gensuru kaget bercampur takut karena dia menyadari dia tidak akan bisa
kabur karena jalan di belakangnya tertutup oleh batu tadi..
“Gunting !! Kertas !!!” Lanjut Gon.
“Tunggu !! Aku menyerah !! Aku menyerah !! Aaahhh !!” teriak Gensuru meminta
ampun.
“Batu !!!” Gon memukul perut Gensuru tanpa ampun, Gensuru pun mengeluarkan
darah dari mulutnya lalu dia pun pingsan.
“Yeah !!” ucap Gon setelah berhasil mengalahkan Gensuru. By @[273425049430283:]
Lalu Gon menyeret Gensuru keluar melalui terowongan yang dia buat. Sesampainya
di luar Gon menghubungi Killua.
“Contact Killua.” ucap Gon.
“Lama sekali? Gimana? Kau terluka?” tanya Killua melalui Contact.
“Sukses besar, hanya tangan kiriku yang terluka.” jawab Gon dengan suara serak
akibat luka yang diberikan Gensuru pada tenggorokannya.
“Apa yang dia katakan?” tanya Killua pada Bisc.
“Tampaknya tenggorokannya pun terluka.” jawab Bisc.
Mereka pun berkumpul dengan membawa Gensuru dan rekan - rekannya.
“.....” Gensuru mulai sadar dari pingsannya. Namun kini dia dan rekannya diikat
oleh Gon, Killua dan Bisc.
“Sudah bangun?” tanya Killua. “Cepat keluarkan bukunya.” lanjutnya menyuruh
Gensuru menyerahkan bindernya.
“Keluarkan semua kartu yang kau dan temanmu punya, dan serahkan pada kami.”
perintah Bisc.
“Hanya satu permintaan. Tolong gunakan "Archangel's Breath" dan
sembuhkan Bara. Kami punya "Transform"...” Gensuru memohon agar Gon
menyembuhkan Bara, karena terlihat Bara yang mengalami luka paling parah.
“Jangan khawatir soal itu.” ucap Killua.
“Kami sudah menyiapkan 6 salinan "Transform" untuk situasi seperti
ini.” sambung Bisc.
“Book...” Gensuru dan rekan - rekannya mengeluarkan bindernya.
No comments:
Post a Comment
Mohon komentar sahabat demi kemajuan blog ini.
Terima kasih ^^