Monday, 17 June 2013

[Anime] Hunter X Hunter Chap. 183

“Wow !” Gon merasa takjub.
“Wow !” begitu juga dengan Bisc dan Killua.
“Selesai !” teriak Gon senang.

“Aku akan pergi.” ucap wanita tadi dan langsung menghilang.

POOOOFF

“Bagus. Kita gunakan salinan "Archangel's Breath" lain.” ucap Bisc.

“Gain !” Gon mengaktifkan "Archangel's Breath", dan kali ini Gon meminta agar wanita itu menyembuhkan Bara.

“Kau baik - baik saja?” tanya Gensuru pada Bara.
“Hmmm.” gumam Bara, sekarang wajahnya pulih seperti sedia kala.

“Selanjutnya Killua.” ucap Bisc.

“Gensuru, kami akan pinjam bukumu.” ucap Bisc pada Gensuru.
“Terserah kalian....” ucap Gensuru.

“"Archange's Breath" adalah satu - satunya kartu yang tersisa di buku ini.” ucap Bisc sambil mengambil kartu dari Binder Gensuru.
“"Clone" ! Gensuru !” ucap Bisc.

“Jumlah salinan untuk "Archangel's Breath" sudah mencapai batas. "Clone" akan dihapus.” suara dari Binder Gensuru.

POOOFFFF
Kartu yang sebelumnya dipegang oleh Bisc pun menghilang.

“Ah.. Tunggu...tunggu...tunggu !! Ini nggak masuk akal, kenapa?
Kenapa jadi seperti ini? Kenapa?” Bisc kebingungan dengan apa yang baru saja terjadi.
“.... Oh... Goreinu.” ujar Killua.
“Eh?!” Bisc tidak mengerti.
“"Exchange Ticked" yang menjadi "Archangel's Breath" mungkin telah disalin dengan menggunakan "Clone" atau "Transform".
Karena kita sudah menggunakan dua salinan "Archangel's Breath", dua tiket berubah jadi salinannya.” Killua menjelaskan pada Bisc.

By @[273425049430283:]

“Pemain lain menggunakan "Contact" pada anda.” tiba - tiba seseorang menghubungi Gon melalui "Contact".

“Ini Goreinu, tampaknya kalian baik - baik saja. Kalian menang?” tanya Goreinu melalu Contact.
“Itu benar. Tahu dari mana?” tanya Killua.
“Aku langsung tahu setelah melihat daftar kartumu.” jawab Goreinu.
“Pantas. Apa kau mau bertemu?” tanya Gon.
“Aku akan ke tempat kalian. Aku akan menggunakan "Return".
Beritahu aku kota terdekat dari lokasi kalian.” ujar Goreinu.

Goreinu telah sampai di tempat Gon. Tapi, tampaknya dia kurang setuju jika mereka menyembuhkan Bomb Devil.

“Aku nggak ngerti. Kenapa kau mau menggunakan "Archangel's Breath" pada mereka?” tanya Goreinu tidak mengerti jalan pikir Gon dan teman - temannya. “Mereka sudah membunuh banyak orang di Greed Island ! Apa kalian lupa?
Kalau kartu - kartu itu akan digunakan pada mereka, aku menolak untuk bertukar !” lanjutnya.
“Apa kau mau menggunakannya padaku?” tanya Killua.
“Tentu saja ! Kalau untuk kalian, aku bahkan akan memberikannya secara gratis.” jawab Goreinu.
“Walaupun kalau aku sudah membunuh lebih banyak orang dari mereka.” ujar Killua.
“!?” Goreinu terdiam.
“Semua orang yang datang ke Greed Island, nggak peduli siapa, datang dengan sebuah ketekadan yang melampaui kematian. Mereka nggak akan menyesal kalau terbunuh.
Saat aku membunuh, dalam hatiku aku juga sudah siap untuk dibunuh.” ujar Killua.
“.....” Goreinu masih diam mendengarkan perkataan Killua.
“Itulah sebabnya aku nggak berbelas kasihan pada lawanku. Bomb Devil juga sama.
Sifat kami nggak terlalu berbeda, jadi apa kau masih mau menghakimi mereka?” tanya Killua.
“.... Itu salah ! Kau berbeda dengan mereka. Aku sama sekali nggak benci denganmu ! Tapi, aku mau orang ini mati.” jawab Goreinu masih belum terima.
“Kau ini bicara tidak sesuai logika.” ujar Killua.
“Ini nggak ada hubungannya dengan sebuah alasan, ini masalah perasaan.
Apa kau nggak memikirkannya seperti itu?” tanya Goreinu
“Aku juga frustasi, aku benci orang yang membunuh sesukanya. Tapi, aku nggak mengutuknya.” sahut Bisc.
“Hal seperti itu tidak ada hubungannya.” ucap Goreinu.
“Saat kau memasuki pertempuran demi hidupmu, kau harus siap terbunuh oleh orang lain. Tapi, saat pertempuran usai, situasinya berbeda.” ucap Bisc.
“Bahkan aku nggak bisa memaafkan Gensuru karena membunuh pemain lain, tapi kami sudah menentukan ini sebelum bertarung.
Itulah kenapa kami menyiapkan enam salinan "Clone".
Kami nggak sampai memikirkan pilihan itu dua kali... Kami sama sekali tidak ragu.
Penyelesaian itu sangat wajar. Kalau pemenang sudah ditentukan, kami akan menggunakan "Archangel's Breath" untuk menyembuhkan luka semuanya. Walau memang nggak masuk akal, tapi kami masih mau menyembuhkan mereka bertiga.
Aku mengerti perasaan Goreinu, tapi kami sudah nggak bisa berbuat apa - apa...” ujar Gon.
“.......” Goreinu hanya terdiam.

“Maaf Killua ! Kau jadi harus menahannya agak lama.” Gon meminta maaf pada Killua karena belum bisa menyembuhkan luka Killua.
“Nggak masalah ! Sudah hampir sembuh kok !” ucap Killua.

“Sayangnya... Karena apa yang terjadi barusan, kami nggak bisa memakai "Clone" lagi.
Hanya satu salinan "Archangel's Breath" yang tersisa....” ucap Gon.
“Hanya satu. Maksudmu yang asli?” tanya Goreinu.

“Tolong gunakan yang terakhir untuk Gensuru. Aku hanya sedikir gegar. Tidak serius.” ucap Sabu memohon.
“.......” Gensuru nampak kaget mendengarnya.
“Kami nggak berbohong. Tolong penuhi permintaan ini.” pinta Sabu.

“Gain !” Gon meng'gain sebuah kartu "Archangel's Breath" untuk menyembuhkan Gensuru.
“Gon ! Kau bodoh !” teriak Goreinu kesal melihat apa yang dilakukan Gon, namun Gon tidak mempedulikannya.
“Tolong sembuhkan luka Gensuru.” pinta Gon pada wanita itu.
“Seperti yang anda inginkan...” wanita itu lalu melakukan apa yang diminta Gon, namun Goreinu nampak kaget mendengar permintaan Gon.

“Kalau gitu, gunakan "Accompany" dan pergi ke kota sihir.” ucap Bisc.
“Oke !” sahut Gon.
“Hei ! Tunggu ! Aku tahu ! Aku tahu !
Jangan terburu-buru !” cegah Goreinu.
“Ada apa?” tanya Killua.
“Aku berikan padamu, "Archangel's Breath". Ambillah !” Goreinu memberikan kartu "Archangel's Breath" kepada mereka bertiga. “Dasar... Kalian mendengarkan perkataanku tadi nggak sih?” lanjutnya bertanya, sementara Gon dan Killua memperhatikan kartu yang dipegangnya.
“Beneran? Kau memberi kartunya pada kami?” tanya Killua.
“Hm, iya. Aku sudah memutuskannya sebelum aku ke sini.” ujar Goreinu membuat mereka bertiga kaget. “Aku nggak cuma memberi kalian "Archangel's Breath", tapi semua kartu yang kupunya.” lanjutnya.
“Eh!?”
“Ini adalah sesuatu yang kami berlima, termasuk Tsezugera, setujui. Kami nggak menyelesaikan game.” jelas Goreinu.
“Tuan Battera... Dia...” ucap Gon.
“Hebat! Tanganku sembuh total!” pikir Killua setelah tangannya disembuhkan.
“Benar. Karena ada pemutusan kontrak, kami hanya dapat 70% dari total hadiahnya. Yang berarti, aku mengambil empat miliar..” ujar Goreinu.
“4 miliar!? Hei! Berikan kami juga !” ujar Killua.
“Apa yang kalian bicarakan? Tentu saja aku
akan membaginya dengan kalian. Kita semua dapat bagian yang sama, berarti satu miliar untuk setiap kita.” jelas Goreinu.
“Eeeeeeh!?” Gon, Bisc dan Killua merasa kaget saat mendengar kalau Goreinu akan membagi uang gaji dari Battera.
“Kenapa kaget? Aku nggak akan bisa mendapat uang itu sendiri. Walau aku cuma dapat seporsi, tetap saja itu banyak.” ujar Goreinu.

“Kau... Kau benar-benar... Aku nggak tahu kalau kau ternyata orang baik !” ucap Bisc pada Goreinu. “walau kau bukan tipeku.” lanjutnya dalam hati.
“....... Tipe?” Goreinu tidak mengerti maksud ucapan Bisc.
“Kami nggak perlu uangnya.” ucap Gon polos.
“Benar.” Killua menyetujuinya.
“Goblok ! Bagaimana bisa kalian nggak mau?! Kita mendapatkan uang ini !” teriak Bisc marah pada Killua dan Gon.
“Oke, oke. Akan kita bereskan nanti.” ucap Killua.
“Aku nggak mau menunggu !” ucap Bisc.
“Aku tahu. Aku berikan kalian 3 miliar, dan kalian bebas membaginya.
Sekarang, seperti yang sudah kukatakan tadi, semua kartunya jadi milik kalian. Kalian bebas menggunakannya. Tapi dengan satu syarat. Kalian harus menyelesaikan dulu gamenya !” ucap Goreinu.
“Tentu !” tanggap Gon.
“Nggak masalah !” sahut Killua.
“Aku baru saja berpikir. Sekarang, kalian sudah mengumpulkan 99 kartu di imposed slot.” ujar Goreinu.
“Masa?” Gon bertanya.
“Ah ! Benar !” tanggap Killua.
“Sisanya nomor 000. Kalian mengerti? Sekarang, semua orang di Greed Island sudah tahu. Pasti akan terjadi keributan. Setelah mengumpulkan 99 kartu imposed slot, apa yang akan terjadi? Kurasa semua orang ingin tahu.” jelas Goreinu. “Kita cari tahu, Apa yang akan terjadi?” lanjutnya.

KLIKK....
Gon memasukkan sebuah kartu ke dalam Bindernya lalu menekan suatu tombol di binter tersebut.

[Sekarang sudah terkumpul, 99 kartu di imposed slot!]

“?!”

“Perhatian semua pemain ! Hari ini, telah muncul pemain yang sudah mengumpulkan 99 kartu di imposed slot. Untuk memperingati acara ini, dalam 10 menit akan ada trivia game yang terbuka untuk seluruh pemain di Greed Island.” keluar suara dari binder Gon, bukan hanya binder Gon tapi juga semua peserta. “Ada 100 pertanyaan! Semua pertanyaan akan didasarkan pada kartu di imposed slot. Pemain yang mendapat nilai tertinggi akan mendapatkan Kartu no. 000, "A Ruler's Blessing" !
Semuanya, tolong buka buku kalian dan
tunggu sebentar.” lanjut Gadis tersebut, ternyata dia adalah Elena/Eeta yang membuat pengumuman melalui binder peserta.

“Pertanyaannya berkaitan dengan kartu di imposed slot.” ucap Gon sambil mengamati bindernya.
“Jadi begitu ya. Kalau begini, mereka yang mengumpulkan kartu dengan cara mencuri akan kesulitan menjawab.
Berdasarkan pengalaman kita, kita bisa menjawab 70 atau 80 pertanyaan.” ucap Killua.
“Nggak banyak juga.” tanggap Bisc.
“Tapi, Tsezugera adalah satu-satunya orang
yang mengumpulkan kartu sendiri dengan jumlah
lebih banyak dari kita, dan dia sudah meninggalkan
Greed Island. Kita punya kesempatan untuk menang.” ucap Killua.

“!” tiba - tiba Gon merasakan sesuatu yang datang dari atas ke arah mereka.
“Ada yang datang !” ucap Killua.
“Tunggu ! Ada orang yang datang dari sana juga !” ucap Bisc.
Ternyata bukan hanya satu orang saja yang mendatangi mereka, namun banyak peserta yang juga mendatangi mereka.

“Apa yang terjadi?! Semuanya datang ke arah kita !” Killua bertanya - tanya karena tak mengerti apa yang sudah terjadi, dia terlihat khawatir jika orang - orang tersebut berencana merebut Binder milik mereka.

Apa yang akan terjadi dengan mereka?

No comments:

Post a Comment

Mohon komentar sahabat demi kemajuan blog ini.
Terima kasih ^^

Followers