Agama Islam yang diwahyukan kepada Rasulullah Muhammad s.a.w.
adalah mengandung implikasi kependidikan yang bertujuan untuk menjadi rahmat
bagi sekalian alam. Dalam agama Islam terkandung suatu potensi yang mengacu
kepada dua fenomena perkembangan yaitu:
1. Potensi psikologis
dan pedagogis yang mempengaruhi manusia untuk menjadi sosok pribadi yang
berkualitas bijak dan menyandang derajat mulia melebihi makhluk-makhluk
lainnya.
2. Potensi pengembangan
kehidupan manusia sebagai khalifah di muka bumi yang dinamis dan kreatif serta
responsif terhadap lingkungan sekitarnya baik yang alamiah maupun yang
ijtima’iah di mana Tuhan menjadi Pontensi sentral perkembangannya.
Agama Islam yang membawa nilai-nilai dan norma-norma kewahyuan bagi
kepentingan hidup manusia di atas bumi, baru aktual dan fungsional apabila di
internalisasikan ke dalam pribadi melalui proses kependidikan yang konsisten,
terarat kepada tujuan.
Dengan teori pendidikan Islam itulah, para pendidik muslim
mengembangkan konsep-konsep baru sesuai dengan tuntutan dan tempat
(lingkungan), sehingga pendidikan Islam akan berkembang mengacu kepada tuntutan
masyarakat yang berkembang secara dinamis-konstruktif menuju masa depan yang
lebih sejahtera dan maju.
Kajian tentang
konsep pendidikan Islam memang menarik didiskusikan dan dibahas secara
mendalam, walaupun hal itu beberapa kali telah diangkat menjadi tema kajian
oleh beberapa tokoh pemikir. Di hadapan dunia akademis, tema-tema seperti itu
terkesan sudah “sangat sering”, namun dinamika pemikiran intelektual selalu
tidak pernah puas dan final akan kajian yang serupa. Memusatkan seputar kajian
konsep pendidikan Islam dan islamisasi pengetahuan dilatar belakangi oleh rasa
keingintahuan akan sebuah pemahaman yang relatif komprehensif, mendalam, serta
berusaha mengelaborasi pemikiran-pemiran yang ada ke dalam konteks pergumulan
pemikiran sekarang yang jauh lebih dialektik.
Bila
pendidikan Islam telah menjadi ilmu yang ilmiah dan amaliah, maka ia akan dapat
berfungsi sebagai sarana pembudayaan manusia yang bernafaskan Islam yang lebih
efektif dan efisien. Kita mengetahui dan mengakui bahwa sejak Islam di
artikulasikan melalui dakwahnya dalam masyarakat sampai kini, proses
kependidikan Islam telah berlangsung 14 abad lamanya. Selama belasan abad tersebut
pendidikan Islam telah mengacu dalam masyarakat yang beraneka ragam kultur dan
struktur, dan selama itu pula jasa-jasanya telah nampak mewarnai sikap dan
kepribadian manusia yang tersentuh oleh dampak-dampak positif dari proses
keberlangsungannya.
No comments:
Post a Comment
Mohon komentar sahabat demi kemajuan blog ini.
Terima kasih ^^