Wednesday, 8 February 2012

Marketing atau Pemasaran

A.    ARTI MARKETING ATAU PEMASARAN
American Marketing Association 1960, mengartikan pemasaran sebagai berikut: pemasaran adalah pelaksanaan dunia usaha yang mengarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai. Definisi ini hanya menekankan aspek distribusi ketimbang kegiatan pemasaran. Sedangkan fungsi-fungsi lain tidak diperlihatkan, sehingga tidak dapat memperoleh gambaran yang jelas dan lingkup tentang pemasaran.
Aktivitas pemasaran memerlukan sejumlah syarat, seperti: (1) analisis pasar, (2) penilaian kekuatan dan kelemahan potensi usaha, (3) pertimbangan alokasi sumber daya usaha yang terbatas, dan (4) pembuatan rencana usaha masa depan (Garrat, 1996).
Secara sederhana, proses pemasaran dibagi dalam tiga bagian utama: (1) mmemastikan calon klien/pembeli potensial; (2) mempublikasikan produk/jasa yang ditawarkan. Kemampuan menjalankan ketiga kegiatan tersebut pada dasarnya juga merupakan bagian dari kecakapan menjual (salesmanship). Kemampuan ini jelas merupakan bagian penting yang harus dikuasai oleh seorang wirausaha.
Manajemen pemasaran menurut Philip Kotler, guru besar pemasaran dari Universitas Northwestern Amerika, diartikan sebagai uraian (aktivitas) perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan atas program-program yang dirancang untuk menghasilkan transaksi pada target pasar, guna memenuhi kebutuhan perorang atau kelompok berdasarkan atas saling  menguntungkan, melalui pemanfaatan produk, harga, promosi, dan distribusi (4P atau konsep marketing mix).
Dari pengertian ini, pembahasan manajemen pemasaran akan diarahkan pada: (1) pemahaman terhadap proses keputusan pembelian, dan (2) strategi pemasaran yang berisikan pembuatan sasaran pemasaran, formulasi strategi, dan taktis/program pemasaran.

B.    STRATEGI DAN LANGKAH-LANGKAH MARKETING
1.     Pembuatan Sasaran Pemasaran
Menurut Bygrave (1996), sasaran pemasaran harus dinyatakan bagi setiap pasar sasaran dalam segi penjualan, kontribusi laba, dan tujuan kualitatif lainnya, seperti membangun citra. Sasaran yang dimaksud paling sedikit bisa dibagi dalam dua kelompok, yakni sasaran prestasi pasar dan sasaran penunjang pemasaran. Sasaran prestasi pasar dimaksudkan untuk hasil yang lebih spesifik seperti panjualan dan laba. Adapun sasaran penunjang pemasaran dimaksudkan untuk tugas yang menunjang hasil prestasi akhir seperti membangun kesadaran pelanggan dan ikut serta dalam upaya pendidikan. Sasaran juga harus terukur. Ini karena jika tidak, evaluasi perkembangan hasil akan sulit dilakukan.
Sebagai contoh, dibuat sasaran-sasaran berikut untuk bisnis pendidikan computer personal tahap awal (Bygrave,1996).
·          Meningkatkan (dibandingkan tahun lalu) jumlah siswa per jam pelajaran sebesar 36%.
·          Meningkatkan ukuran (daya tampung) kelas menjadi rata-rata 28 siswa yang dengannya akan meningkatkan laba sebesar 20%.
·          Meningkatkan kesadaran akan jasa kita setidaknya kepada 50% dari pelanggan sasaran kita.
·          Mengembangkan (dibandingkan tahun lalu) tiga kelas baru ntuk ditawarkan dengan instruktur berkualitas tinggi, guna melayani pemakai computer personal.
·          Mengembangkan program iklan yang bersasaran, sistematios, dan terkoordinasi.
2.     Formulasi Strategi Pemasaran
Masih menurut Bygrave (1996) yang bukunya The Portable MBA in Entrepreneurship telah diterjemahkan dalam tujuh belas bahasa ini, strategi pemasaran adalah kumpulan petunjuk dan kebijakan yang digunakan secara efektif untuk mencocokkan program pemasaran (produk, harga, promosi, dan distribusi) dengan peluang pasar sasaran guna mencapai sasaran usaha. Dalam bahasa yang lebih    sederhana, suatu strategi pemasaran pada dasarnya menunjukkan bagaimana sasaran pemasaran dapat dicapai.

Sebagai contoh, untuk memulai usaha baru yang target pasarnya untuk kalangan menengah keatas, petunjuk dan kebijakan yang mendasari strategi pemasaran lebih diorientasikan pada pembentukan citra kualitasn terbaik. Diantaranya sebagai berikut.
·          Penetapan harga yang tinggi dan rentang (perbedaan harga tertinggi dan terendah) yang sempit guna memberikan citra eksklusif.
·          Produk ditetapkan untuk menawarkan standar kualitas dan pelayanan yang special berikut cakupan garansi yang istimewa.
·          Penggunaan media dan isi iklan yang membangkitkan citra eksklusif dan berkualitas tinggi.
Untuk membangun sebuah strategi pemasaran yang efektif, suatu perusahaan menggunakan variable-variabel bauran pemasaran (marketing mix), yang terdiri atas:
·          Produk (product): barang /jasa yang ditawarkan,
·          Harga (price) yang ditawarkan.
·          Saluran distribusi (placement) yang digunakan (grosir, distributor, pengecer) agar produk  tersebut tersedia bagi para pelanggan,
·          Promosi (promotion): iklan, personsl selling, promosi penjualan, dan publikasi.
3.     Perumusan Program Pemasaran
Merumuskan program pemasaran bagi suatu pasar sasaran terdiri atas langkah berikut.
(1)      menentukan seberapa besar anggaran pemasaranya;
(2)      mengalokasikan anggaran tersebut ke dalam variable-variabel bauran pemasaran dari perusahaan;
(3)      penentuan penggunaan sumber daya terbaik bagi setiap variable bauran pemasaran.
4.     Keputusan Taktis-Strategis Pemasaran
Formulasi strategi pemasaran berakhir dengan ditetapkannya keputusan taktis-strategis yang memberikan kerangka kerja yang luas dan berjangka panjang (setahun atau biasanya lebih) bagi tindakan pemasaran. Keputusan ini menjadi keputusan fundamental yang memberi petunjuk tindakan pemasaran sehari-hari. Keputusan yang dimaksud terdiri atas hal-hal berikut ini:
·          Keputusan produk.
·          Keputusan Penetapan Harga.
·          Keputusan Distribusi.
·          Keputusan Promosi.
Keputusan taktis-strategis di atas kemudian diimplementasdikan dalam bentuk penggambaran tugas, mengembangkan jadwal waktu dan anggaran dengan penugasan atas berbagai tanggung jawab. Berbarengan dengan implementasi strategi, perusahaan juga melakukan pengendalian secara sistemik di antaranya melalui pengendalian tugas dan pengendalian biaya.
                                                                                                                                                 
C.     KONSEP PEMASARAN DALAM ISLAM
Dalam kerangka Islam, konsep dalam pemasaran tentunya perlu didasari pada nilai-nilai yang dikandung al-Qur’an dan Hadits Nabi. Beberapa ayat dan Hadits Nabi yang  dapat dijadikan pijakan etika dalam pemasaran di antaranya:
1.        Perhatikan olehmu sekalian perdagangan, sesungguhnya di dunia perdagangan itu ada sembilan dari sepuluh pintu rizki.
2.        Hai orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan saling suka sama suka di antara kamu. Janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah maha Penyayang kepadamu.
3.        Barang siapa yang memelihara silaturrahmi, maka Allah akan menganugerahkan rizki yang melimpah dan umur panjang.

Di samping itu, teladan Rasulullah dalam berdagang kiranya dapat dijadikan acuan dalam memasarkan produk perdagangannya. Beberapa kiat dan etika Rasulullah dalam memangun citra dagangnya adalah sebagai berikut:
1.    Penampilan
2.    Pelayanan
3.    Persuasi
4.    Hanya dengan kesepakatan bersama, dengan suatu usulan dan penerimaan, penjualan akan sempurna..

No comments:

Post a Comment

Mohon komentar sahabat demi kemajuan blog ini.
Terima kasih ^^

Followers