Thursday, 9 February 2012

Dalil Landasan Ekonomi Islam


1.    ( Landasan Aqidah ) Aktivitas Ekonomi
      adalah bagian dari ibadah:
a. Al-Baqarah: 177
{ ليس البر أن تولوا وجوهكم قبل المشرق والمغرب ولكن البر من آمن بالله واليوم الآخر والملآئكة والكتاب والنبيين وآتى المال على حبه ذوي القربى واليتامى والمساكين وابن السبيل والسآئلين وفي الرقاب وأقام الصلاة وآتى الزكاة والموفون بعهدهم إذا عاهدوا والصابرين في البأساء والضراء وحين البأس أولئك الذين صدقوا وأولئك هم المتقون
Artinya:
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.

Islam adalah jawaban yang benar terhadap tiga pertanyaan penting:
1.       Dari mana kita ada / datang ?
{ ولقد خلقنا الإنسان من سلالة من طين } سورة المؤمنون: 12
2.     Untuk apa kita ada di dunia ini ?
{ وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون } الذاريات: 56
3.     Kemana kita akan kembali ?
{ لا أقسم بيوم القيامة (1) ولا أقسم بالنفس اللوامة (2) أيحسب الإنسان ألن نجمع عظامه (3) بلى قادرين على أن نسوي بنانه  (4) } سورة القيامة: 1- 4

Aqidah adalah landasan dasar utama dan pertama dari ekonomi Islam. Selanjutnya diimplementasikan dalam berbagai aspek kehidupan dengan berpedoman kepada syari’at. Setiap implementasi syari’at harus berlandaskan pada aqidah, apabila tidak maka amalan tersebut sia-sia.

Allah berfirman di dalan surah Al-Angkabut: 41
{ مثل الذين اتخذوا من دون الله أولياء كمثل العنكبوت اتخذت بيتا وإن أوهن البيوت لبيت العنكبوت لو كانوا يعلمون }
 Artinya:
Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.

2. Hak memiliki harta
    An-Nisaa’: 29
{ يا أيها الذين آمنوا لا تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل إلا أن تكون تجارة عن تراض منكم ولا تقتلوا أنفسكم إن الله كان بكم رحيما }
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.

Teori Perwakilan/Amanah
 ( نظريّة الإستخلاف )
1. Pemilik sebenarnya ( hakiki ) adalah Allah Swt.
2. Manusia mendapat amanah dari pemilik sebenarnya.
3. Wakil/Yang mendapat amanah harus mengikuti aturan dari yang mewakilkan/memberi amanah.
4. Kalau tidak tunduk pada aturan, maka yang mewakilkan/pemberi amanah akan menegur, memperingatkan bahkan bisa mencabut   wewenangnya sebagai wakil.

3. Landasan Akuntansi:
    Al-Baqarah: 282
يا أيها الذين آمنوا إذا تداينتم بدين إلى أجل مسمى فاكتبوه وليكتب بينكم كاتب بالعدل ولا يأب كاتب أن يكتب كما علمه الله فليكتب وليملل الذي عليه الحق وليتق الله ربه ولا يبخس منه شيئا فإن كان الذي عليه الحق سفيها أو ضعيفا أو لا يستطيع أن يمل هو فليملل وليه بالعدل واستشهدوا شهيدين من رجالكم فإن لم يكونا رجلين فرجل وامرأتان ممن ترضون من الشهداء أن تضل إحداهما فتذكر إحداهما الأخرى ولا يأب الشهداء إذا ما دعوا ولا تسأموا أن تكتبوه صغيرا أو كبيرا إلى أجله ذلكم أقسط عند الله وأقوم للشهادة وأدنى ألا ترتابوا إلا أن تكون تجارة حاضرة تديرونها بينكم فليس عليكم جناح ألا تكتبوها وأشهدوا إذا تبايعتم ولا يضآر كاتب ولا شهيد وإن تفعلوا فإنه فسوق بكم واتقوا الله ويعلمكم الله والله بكل شيء عليم
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu`amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berutang itu mengimlakan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikit pun daripada utangnya. Jika yang berutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakan, maka hendaklah walinya mengimlakan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki di antaramu). Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridai, supaya jika seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis utang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu, (Tulislah muamalahmu itu), kecuali jika muamalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit-menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Sifat utama yang harus dimiliki setiap muslim dalam berekonomi:
1- Shiddiq
Memastikan bahwa aktivitas ekonomi dilakukan dengan moralitas yang menjunjung tinggi nilai kejujuran. Salah satu bentuk kejujuran itu adalah, jika berhutang Rp. 100.000, segera ditulis, dipersaksikan dan tidak ada niat untuk membohongi dengan tidak mau melunasinya.
2- Fathanah
Memastikan bahwa kegiatan usaha dilakukan secara profesional dan kompetitif sehingga menghasilkan keuntungan maksimum dalam tingkat risiko telah dihitung. Dalam berhutang misalnya, hendaknya memperhitungkan kemampuan dirinya. Jangan sampai berhutang hanya untuk berfoya-foya / hal-hal yang tidak bermanfaat.
3- Amanah
Menjaga dengan ketat prinsip kepercayaan, yaitu dengan mempercayai orang lain dan menjaga kepercayaan orang lain. Dalam berhutang misalnya, harus berniat untuk segera melunasinya ketika mampu melunasinya.
4- Tabligh
Mendorong prinsip-prinsip transparansi (keterbukaan), dalam bermu’amalah. Salah satu bentuknya adalah selalu menulis surat resmi dalam setiap berakad. Dan menunjuk dua saksi agar kalau yang satu lupa, yang lain dapat mengingatkan.

Surat Al-Baqarah ayat 282 tersebut, secara tersirat menjelaskan bahwa praktik akuntansi, seperti:
Catatan, Bukti Pemeriksaan, Independensi keputusan pemeriksa
Sesuai dengan syari’at Islam.

4.  Landasan  Manajemen
     Al-Maidah: 8
يا أيها الذين آمنوا كونوا قوامين لله شهداء بالقسط ولا يجرمنكم شنآن قوم على ألا تعدلوا اعدلوا هو أقرب للتقوى واتقوا الله إن الله خبير بما تعملون
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Jadi, pada dasarnya Allah Swt mencintai orang yang selalu berbuat secara terencana, profesional dalam mengelola, seperti:
1). Memiliki keahlian.
قَالَ رسول الله: ( إِذَا وُسِّدَ الأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ ) رواه البخارى
2). Teratur. Ash-Shaff: 4
{ إن الله يحب الذين يقاتلون في سبيله صفا كأنهم بنيان مرصوص }
3). Amanah. Al-Mukminun: 8
{ والذين هم لأماناتهم وعهدهم راعون }
4). Bertanggung jawab.
 قَالَ رسول الله: ( كلّكم راع وكلّكم مسئول عن رعيّته )
5). Adil / Mengambil keputusan dengan tepat. Al-Maidah: 8
{ يا أيها الذين آمنوا كونوا قوامين لله شهداء بالقسط ولا يجرمنكم شنآن قوم على ألا تعدلوا اعدلوا هو أقرب للتقوى واتقوا الله إن الله خبير بما تعملون }

6). Menghormati dan menghargai orang lain
قال رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-: ( مَن أَهَانَ سُلْطَانَ اللَّهِ فِى الأَرْضِ أَهَانَهُ اللَّهُ  ). رواه الترمذى
7). Meninggalkan cara-cara yang tidak diridhai oleh Allah Swt.
قال رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-: ( لعن الله الرّاشى والمرتشى (. رواه أحمد

5. Landasan dasar Bank Syari’ah
    An-Nisaa’: 58
إن الله يأمركم أن تؤدوا الأمانات إلى أهلها وإذا حكمتم بين الناس أن تحكموا بالعدل إن الله نعما يعظكم به إن الله كان سميعا بصيرا
Artinya:
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat.
  
Definisi Bank
          Perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. (pasal 5 UU 7/92)
          Kegiatan Usaha Perbankan :
         Penghimpunan dana
         Penyaluran dana
         Jasa keuangan perbankan

Syarat transaksi sesuai syariah a.l :
          Tidak mengandung unsur kedzaliman
          Bukan riba
          Tidak membahayakan pihak sendiri atau pihak lain
          Tidak ada penipuan (gharar)
          Tidak mengandung materi-materi yg diharamkan
          Tidak mengandung unsur judi (maisyir)

1 comment:

  1. Trimakasih atas kunjungannya ^^
    Slam knal juga, saya mahasiswi IAIN Surakarta

    ReplyDelete

Mohon komentar sahabat demi kemajuan blog ini.
Terima kasih ^^

Followers