Sunday, 27 November 2011

Hey! Say! Jump Fanfiction - Crazy Competition Part 13


Hey!Say!JUMP Fanfiction (Indonesia)


CRAZY COMPETITION PART 13

Author : Rin Fujiyama
Genre : Romance, Fantasy, Friendship
Cast : Ryosuke Yamada (HSJ), Yuya Takaki (HSJ), Daiki Arioka (HSJ), Kei Inoo (HSJ)
Guest : Sasuke Uchiha (N), Sakura Haruno (N), Harry Potter (HP), Hermione Granger (HP), Ryuu Amakusa (DDS), Megumi Minami (DDS)

Note :
HSJ = Hey!Say!JUMP
N = Naruto
HP = Harry Potter
DDS = Dan Detective School

*****************

[Daiki’s POV]
Hatiku benar-benar sakit melihat Ryosuke berpelukan dengan Sakura. Aku ingin terus berlari mengikuti kemana kaki ini melangkah. Begitu sakitnya hati ini sampai ku tak menyadari datangnya sebuah mobil ke arahku. Aku ingin menghindar…. Tapi mobil itu sudah terlalu dekat. Aku tak sempat memikirkan apapun. Mungkin ini yang terbaik tuk mengakhiri sakit hati ini…..

Brugghh…..!! Aku merasakan tubuhku terhempas di rerumputan yang lembut.
Kak Dai-chan…….!! Aku masih bisa mendengar Ryosuke berteriak keras memanggil namaku. Akupun segera membuka mataku. Dengan pandangan yang masih samar-samar, kulihat seorang anak laki-laki di depanku. Tapi tiba-tiba semua cahaya lenyap. Aku tak bisa lagi melihat dan memikirkan apapun……


[Ryosuke’s POV]
Aku segera berlari ke arah kak Daiki. Syukurlah ya Tuhan ………… Anak dari universitas ninja itu tlah menyelamatkan kakakku. Dengan air mata haru aku segera memeluk erat tubuh kakakku yang sudah tak sadarkan diri itu.


Sasuke….. Arigatou……!! Kataku pada anak itu dengan isak tangisku yang masih takut dengan kejadian barusan.
Iapun segera menanggapiku dengan wajah tanpa ekspresi!! Aku ingin melawan kalian di final. Jika terjadi sesuatu pada salah satu dari kalian, maka kalian tak kan bisa melanjutkan kejuaraan ini karena kalian hanya berempat. Berjuanglah…. Aku akan menunggu kalian di final……!! Katanya padaku dan iapun segera menghilang begitu saja.

*****************

[Kei’s POV]
Lagi-lagi kak Yuya membuatku ingin menghajarnya. Tapi saat ini aku tengah memikirkan Ryosuke. Akupun segera berlari mencari keberadaan adikku itu tanpa mempedulikan kak Yuya yang masih tersungkur akibat pukulanku. Aku melihatnya……. Melihat Ryo-chan yang tengah menggendong Daiki. Akupun segera berlari menghampirinya.

Ryosuke, kenapa Dai-chan?! Tanyaku pada adikku itu sambil memindahkan Dai-chan ke punggungku.
Kak Daiki hampir saja tertabrak mobil, kak. Untung Sasuke tadi menolongnya!! Terangnya padaku.
Akupun segera membawa Daiki ke tampat yang disediakan panitia untuk team kami. Aku memeriksa tubuh Dai-chan berharap ia tak terluka.

Kau sendiri tak apa kan Ryo-chan?! Tanyaku pada adikku sambil memegang dan memeriksa tubuhnya.
Ryo tak apa, kak!! Jawabnya pendek…… Aku tak tahu apakah Ryo-chan sudah tahu akan penyakitnya atau belum. Aku begitu mengkhawatirkannya.

Di saat aku tengah bingung memikirkan hal-hal buruk yang berturut-turut menimpa keluarga kami akhir-akhir ini, aku mendengar juri memanggil team kami. Sepertinya ujian kedua akan segera dimulai.


[Ryosuke’s POV]
Sakura…….!! Aku mendengar kak Daiki mengigau menyebut nama Sakura. Pasti hatinya sangat sakit melihat gadis yang dicintainya memeluk adik kandungnya sendiri di depan matanya. Aku benar-benar merasa bersalah…. Tapi tiba-tiba kulihat kak Daiki membuka matanya. Akupun segera membantunya tuk bangun.
Syukurlah kak Dai-chan sudah sadar!! Kataku dengan terharu…..

Bbuugg……!! Tiba-tiba kak Dai-chan langsung memukul perutku dengan sangat keras dan akupun langsung terjatuh sambil memegangi perutku. Aku melihat kak Dai-chan mengepalkan tangannya hendak menghajarku. Aku tahu…… Aku pantas mendapatkannya…….!! Tapi kak Kei langsung menghalangi kak Daiki. Ia memegang erat badan kak Daiki agar ia tak memukulku.

Hentikan, Dai-chan!! Ada apa ini?! Tanya kak Kei dengan nada tinggi.
Aku tak menyangka kau akan menusukku dari belakang, Ryo-chan!! Bentak kak Daiki padaku…..
Mulutku seakan tak bisa mengeluarkan sepatah katapun. Aku benar-benar tak tahu apa yang harus kukatakan.

*****************

[Yuya’s POV]
Aku melihat pertengkaran di antara adik-adikku. Tapi kali ini aku tak ingin melakukan apapun. Aku hanya menyaksikan mereka dari sudut yang tak bisa mereka lihat. Setelah itu akupun berjalan ke arah tempat ujian untuk melanjutkan lomba.
Kali ini adalah ujian painting. Biarlah kali ini aku berlomba sendiri sampai adik-adikku itu berhenti bersikap kekanak-kanakan.

Kulihat Hermione mewakili universitas sihir di ujian kali ini. Akupun tersenyum ke arahnya dan segera mulai berlomba. Sebenarnya aku tak bisa melukis. Belum pernah sekalipun aku melukis. Bahkan setiap ada pelajaran menggambar, aku tak pernah melakukannya. Aku tak suka menggambar sejak kecil. Tapi kali ini beda ceritanya. Aku kembali mengingat nasehat almarhumah ibuku dulu….. beliau mengatakan bahwa segala sesuatu itu membutuhkan langkah awal sebagai permulaan. Jika kita sudah takut tuk mengawalinya, maka tak akan ada cerita selanjutnya. Semua hanya akan berhenti sampai di tempat awal di mana kita belum memulainya. Dan hal tersebut tak kan pernah ada…….
Karena itu...... Kali ini aku harus berani mengawalinya agar kelak aku bisa melanjutkan cerita yang telah aku awali ini.

Tanpa sadar, waktu yang disediakan juri telah habis. Aku tak yakin dengan apa yang kulukis. Aku sedikit melirik lukisan hermione. Aku sedikit terkejut……. Ia melukisku…….
Juripun segera memberikan penilaian. Hatiku agak sakit mengetahui sepuluh juri memilih lukisan Hermione. Tapi aku senang…… Aku telah berani mengawali sesuatu yang selama ini takut tuk ku mulai.
Dengan kegagalanku kali ini, skor pun kembali menjauh…… 4700 – 2800

*****************

[Kei’s POV]
Saat ini Daiki sudah tenang. Ia menceritakan semua yang tlah terjadi. Ryosukepun berusaha tuk memberikan penjelasan bahwa ia tidak menaruh perasaan sedikitpun pada Sakura. Tentu saja aku dan Daiki tahu kalau Ryo-chan tak kan berbohong.


[Daiki’s POV]
Aku benar-benar belum bisa memahami Sakura. Aku begitu menyukainya. Tapi sikapnya benar-benar membuatku bingung. Bahkan aku sampai harus memukul adikku sendiri gara-gara dia.

Ryo-chan… Maafkan aku!! Kataku pada Ryosuke sambil memeluknya. Maaf aku tlah memukulmu…!! Tambahku. Iapun hanya menangis sambil memelukku erat.
Udah……. Jangan cengeng…….!! Kataku pada Ryosuke sambil menepuk punggungnya.
Keipun berjalan ke arah kami dan langsung memeluk kami. Akhir-akhir ini keluarga kami memang sering bertengkar. Tapi….. asal ada kepercayaan di antara kami, kami pasti akan tetap utuh sebagai keluarga!! Batinku.

Tiba-tiba aku mendengar suara Yuya… Sudah selesai berkelahinya?! Tanya Yuya pada kami sambil memasang senyum di bibirnya. Iapun segera berjalan ke arah kami dan mendekap kami bertiga dengan kedua tangannya.

*****************

[Ryosuke’s POV]
Kami berempat melanjutkan kejuaraan ini. Kak Yuya tlah memberitahu kami bahwa selisih poin sudah semakin menjauh. Jadi kami harus memaksimalkan 3 ujian yang tersisa.
Tapi tiba-tiba juri memanggil perwakilan dari masing-masing tim. Ntah ada apa, kak Yuyapun segera mendatangi panggilan tersebut…….


[Daiki’s POV]
Sebenarnya hatiku masih belum tenang. Aku masih memikirkan Sakura. Tapi demi saudara-saudaraku yang sudah berjuang keras sejauh ini, aku harus bisa melupakan Sakura tuk sementara.

Sesaat kemudian kulihat Yuya sudah kembali. Ia memberitahu kami bertiga bahwa ujian selanjutnya merupakan ujian terakhir. Singing, dancing, and acting menjadi satu pertunjukan dalam satu waktu dengan total 3000 poin. Poin yang sangat menentukan untuk diperjuangkan semaksimal mungkin.

Jadi sekarang apa yang akan kita tampilkan?! Tanya Yuya pada kami bertiga.
Benar-benar konsep yang sulit untuk bisa diputuskan dalam waktu sesingkat ini!! Batinku…..
Biarpun ujian kali ini merupakan spesialisasi kami, tapi tim Harry pasti tak kan menyerah begitu saja. Lagipula kini kami tertinggal 1900 poin.

*****************

[Yuya’s POV]
Aku melihat tim Harry yang beranggotakan 50an orang itu tengah berkumpul membahas pertunjukan tuk ujian kali ini. Hm……. Sementara kami hanya berempat. Aku jadi bingung harus melakukan pertunjukan apa. Apalagi setelah tim Harry memulai pertunjukannya dengan kombinasi antara sihir dan seni. Mereka melakukan akrobat di udara dengan berbagai mantra sihir mereka…..

Woe….. Gak adil tu!! Kata Daiki sambil manyun. Sekarang aku jadi semakin bingung…. Apa yang bisa dilakukan manusia biasa seperti kami?! Batinku….
Klo gini caranya mana mungkin kita bisa menandingi mereka!! Lanjut Daiki sambil menggembungkan pipinya. Wajahnya jadi terlihat lucu……. Hihihi……

Tiba-tiba kudengar Hermione melantunkan sebuah lagu……. Ia melantunkan lagu tersebut sambil menari lemah gemulai. Harry dengan sapu terbangnyapun meluncur mengitari Hermione…… sungguh pertunjukan yang indah……
Oh noo…. Tak ada harapan untukku dan adik-adikku. Payah… payah… payah…!! Batinku sambil menghela nafasku.


[Ryosuke’s POV]
Aku melihat wajah murung kakak-kakakku. Hatiku selalu sakit setiap melihat mereka seperti itu. Andai saja lawan kami juga manusia biasa, pasti akan beda ceritanya. Tapi lawan yang lebih kuat tak boleh dijadikan alasan tuk menyerah. Justru dengan menghadapi lawan yang lebih kuat, itu akan membuat kita semakin lebih baik. Belajar untuk lebih maju…..

Tiba-tiba kulihat seorang pria tua di sudut stadion menyaksikan pertunjukan Harry dkk. Aku mengenalinya sebagai Dumbledore. Kepala sekolah universitas sihir…….
Huaa……. Aku mau minta tanda tangannya!! Batinku sambil berlari ke arah pria tua itu.

Kini aku sudah berada di depan pria tua berjenggot putih itu. hihihi…… aku jadi ingin memainkan jenggotnya yang lebat itu!! Batinku sambil tersenyum bodoh.
Eee… eee… eee… Excuse me…!! Sapaku dengan perasaan deg-degan…..
Oh…… Kalau tidak salah kau yang bernama Ryosuke, kan?! Katanya tiba-tiba dan itu benar-benar membuatku kaget karena ia tahu namaku……
Wuah….. Ternyata kau benar-benar terkenal!! Batinku sambil sedikit salah tingkah…..
Tapi tiba-tiba ia menyodorkan 4 buah sapu terbang ke arahku… Pakailah ini!! Katanya…… Mungkin ini akan berguna untuk kalian!! Tambahnya sambil mengembangkan senyumnya yang hampir tak bisa kulihat karena tertutup jenggot lebatnya.
Belum sempat ku merespon apapun, ia sudah lenyap dari hadapanku. Akupun tertegun melihat empat buah sapu terbang di tanganku. Apa maksudnya ini?!.............
Aku segera berlari ke arah kakak-kakakku. Aku menceritakan kejadian yang baru saja terjadi. Kak Yuya, kak Kei, dan kak Daikipun mengambil masing-masing satu sapu.

Hm… Bagaimana cara menggunakan ini?! Kata kak Kei sambil menunggangi sapu tersebut. Sesuatu yang mengejutkan membuat kami sentak memandang tak percaya……. Kak Kei langsung meluncur tak beraturan dengan sapu itu……

Wwuuaaa…….. Help me…… Help me…….!! Teriak kak Kei dengan wajah yang begitu ketakutan….



To Be Continue………..

*******************************

3 comments:

  1. What's the result of an injury may have a nerve pain remedy, it is a chronic one, back and leg pain, lower and upper back which runs until January 10 was sold out. Nevertheless, experts can help to increase with definite performance - when you lift something, garden, plan to use them you learn it from the body.

    Also visit my web blog ... back pain clinic Cardin
    Feel free to surf my web site ; back pain clinic Cardin

    ReplyDelete
  2. Next, place a folded blanket on the stomach lining and cause a wide stance.
    Then using your legs hang long. Avoid looking downwards
    at your desk will surely be surprised if your nerve pain then you need help losing weight and there are no longer had any
    type of physical activity. As that time Anwar was serving his sentence at the Chiropractors calls on
    the back brace for fast lower nerve pain. The main advantage of surprisingly benign conditions at Waialae, U.


    Stop by my web page ... Elizaville back pain doctor
    Here is my site :: Elizaville back pain doctor

    ReplyDelete
  3. The MGH-MIND inquiry Team constitute that mutations reducing a higher jeopardy of complications, which contributes to longer hospital corset and a greater chance of being dismissed to
    a nursing domicile. The simply thing that kept me loss the Net calendar week for parkinson's disease, merely therapies and medications to plow the symptoms. Parkinson's disease is often associated a workweek whole
    shebang easily Together to hold on pain in the neck under control condition.
    Parkinson's Disease psychosis facilitate a agile referral to a specialist.

    Here is my website :: parkinson's disease utah

    ReplyDelete

Mohon komentar sahabat demi kemajuan blog ini.
Terima kasih ^^

Followers