Hey!Say!JUMP Fanfiction (Indonesia )
CRAZY COMPETITION PART 13
Author : Rin Fujiyama
Genre : Romance, Fantasy, Friendship
Cast : Ryosuke Yamada (HSJ), Yuya Takaki
(HSJ), Daiki Arioka (HSJ), Kei Inoo (HSJ)
Guest : Sasuke Uchiha (N), Sakura Haruno
(N), Harry Potter (HP), Hermione Granger (HP), Ryuu Amakusa (DDS), Megumi
Minami (DDS)
Note :
HSJ = Hey!Say!JUMP
N = Naruto
HP = Harry Potter
DDS = Dan Detective
School
*****************
[Daiki’s POV]
Hatiku benar-benar sakit melihat Ryosuke
berpelukan dengan Sakura. Aku ingin terus berlari mengikuti kemana kaki ini
melangkah. Begitu sakitnya hati ini sampai ku tak menyadari datangnya sebuah
mobil ke arahku. Aku ingin menghindar…. Tapi mobil itu sudah terlalu dekat. Aku
tak sempat memikirkan apapun. Mungkin ini yang terbaik tuk mengakhiri sakit
hati ini…..
Brugghh…..!! Aku merasakan tubuhku
terhempas di rerumputan yang lembut.
Kak Dai-chan…….!! Aku masih bisa mendengar
Ryosuke berteriak keras memanggil namaku. Akupun segera membuka mataku. Dengan
pandangan yang masih samar-samar, kulihat seorang anak laki-laki di depanku.
Tapi tiba-tiba semua cahaya lenyap. Aku tak bisa lagi melihat dan memikirkan
apapun……
[Ryosuke’s POV]
Aku segera berlari ke arah kak Daiki.
Syukurlah ya Tuhan ………… Anak dari universitas ninja itu tlah menyelamatkan
kakakku. Dengan air mata haru aku segera memeluk erat tubuh kakakku yang sudah
tak sadarkan diri itu.
Sasuke….. Arigatou……!! Kataku pada anak itu
dengan isak tangisku yang masih takut dengan kejadian barusan.
Iapun segera menanggapiku dengan wajah
tanpa ekspresi!! Aku ingin melawan kalian di final. Jika terjadi sesuatu pada
salah satu dari kalian, maka kalian tak kan
bisa melanjutkan kejuaraan ini karena kalian hanya berempat. Berjuanglah…. Aku
akan menunggu kalian di final……!! Katanya padaku dan iapun segera menghilang
begitu saja.
*****************
[Kei’s POV]
Lagi-lagi kak Yuya membuatku ingin
menghajarnya. Tapi saat ini aku tengah memikirkan Ryosuke. Akupun segera
berlari mencari keberadaan adikku itu tanpa mempedulikan kak Yuya yang masih
tersungkur akibat pukulanku. Aku melihatnya……. Melihat Ryo-chan yang tengah
menggendong Daiki. Akupun segera berlari menghampirinya.
Ryosuke, kenapa Dai-chan?! Tanyaku pada
adikku itu sambil memindahkan Dai-chan ke punggungku.
Kak Daiki hampir saja tertabrak mobil, kak.
Untung Sasuke tadi menolongnya!! Terangnya padaku.
Akupun segera membawa Daiki ke tampat yang
disediakan panitia untuk team kami. Aku memeriksa tubuh Dai-chan berharap ia
tak terluka.
Kau sendiri tak apa kan Ryo-chan?! Tanyaku pada adikku sambil
memegang dan memeriksa tubuhnya.
Ryo tak apa, kak!! Jawabnya pendek…… Aku
tak tahu apakah Ryo-chan sudah tahu akan penyakitnya atau belum. Aku begitu
mengkhawatirkannya.
Di saat aku tengah bingung memikirkan
hal-hal buruk yang berturut-turut menimpa keluarga kami akhir-akhir ini, aku
mendengar juri memanggil team kami. Sepertinya ujian kedua akan segera dimulai.
[Ryosuke’s POV]
Sakura…….!! Aku mendengar kak Daiki
mengigau menyebut nama Sakura. Pasti hatinya sangat sakit melihat gadis yang
dicintainya memeluk adik kandungnya sendiri di depan matanya. Aku benar-benar
merasa bersalah…. Tapi tiba-tiba kulihat kak Daiki membuka matanya. Akupun
segera membantunya tuk bangun.
Syukurlah kak Dai-chan sudah sadar!! Kataku
dengan terharu…..
Bbuugg……!! Tiba-tiba kak Dai-chan langsung
memukul perutku dengan sangat keras dan akupun langsung terjatuh sambil
memegangi perutku. Aku melihat kak Dai-chan mengepalkan tangannya hendak
menghajarku. Aku tahu…… Aku pantas mendapatkannya…….!! Tapi kak Kei langsung
menghalangi kak Daiki. Ia memegang erat badan kak Daiki agar ia tak memukulku.
Hentikan, Dai-chan!! Ada apa ini?! Tanya kak Kei dengan nada
tinggi.
Aku tak menyangka kau akan menusukku dari
belakang, Ryo-chan!! Bentak kak Daiki padaku…..
Mulutku seakan tak bisa mengeluarkan
sepatah katapun. Aku benar-benar tak tahu apa yang harus kukatakan.
*****************
[Yuya’s POV]
Aku melihat pertengkaran di antara
adik-adikku. Tapi kali ini aku tak ingin melakukan apapun. Aku hanya
menyaksikan mereka dari sudut yang tak bisa mereka lihat. Setelah itu akupun
berjalan ke arah tempat ujian untuk melanjutkan lomba.
Kali ini adalah ujian painting. Biarlah
kali ini aku berlomba sendiri sampai adik-adikku itu berhenti bersikap
kekanak-kanakan.
Kulihat Hermione mewakili universitas sihir
di ujian kali ini. Akupun tersenyum ke arahnya dan segera mulai berlomba.
Sebenarnya aku tak bisa melukis. Belum pernah sekalipun aku melukis. Bahkan
setiap ada pelajaran menggambar, aku tak pernah melakukannya. Aku tak suka
menggambar sejak kecil. Tapi kali ini beda ceritanya. Aku kembali mengingat
nasehat almarhumah ibuku dulu….. beliau mengatakan bahwa segala sesuatu itu
membutuhkan langkah awal sebagai permulaan. Jika kita sudah takut tuk
mengawalinya, maka tak akan ada cerita selanjutnya. Semua hanya akan berhenti
sampai di tempat awal di mana kita belum memulainya. Dan hal tersebut tak kan pernah ada…….
Karena itu...... Kali ini aku harus berani mengawalinya
agar kelak aku bisa melanjutkan cerita yang telah aku awali ini.
Tanpa sadar, waktu yang disediakan juri
telah habis. Aku tak yakin dengan apa yang kulukis. Aku sedikit melirik lukisan
hermione. Aku sedikit terkejut……. Ia melukisku…….
Juripun segera memberikan penilaian. Hatiku
agak sakit mengetahui sepuluh juri memilih lukisan Hermione. Tapi aku senang……
Aku telah berani mengawali sesuatu yang selama ini takut tuk ku mulai.
Dengan kegagalanku kali ini, skor pun
kembali menjauh…… 4700 – 2800
*****************
[Kei’s POV]
Saat ini Daiki sudah tenang. Ia
menceritakan semua yang tlah terjadi. Ryosukepun berusaha tuk memberikan
penjelasan bahwa ia tidak menaruh perasaan sedikitpun pada Sakura. Tentu saja
aku dan Daiki tahu kalau Ryo-chan tak kan
berbohong.
[Daiki’s POV]
Aku benar-benar belum bisa memahami Sakura.
Aku begitu menyukainya. Tapi sikapnya benar-benar membuatku bingung. Bahkan aku
sampai harus memukul adikku sendiri gara-gara dia.
Ryo-chan… Maafkan aku!! Kataku pada Ryosuke
sambil memeluknya. Maaf aku tlah memukulmu…!! Tambahku. Iapun hanya menangis
sambil memelukku erat.
Udah……. Jangan cengeng…….!! Kataku pada
Ryosuke sambil menepuk punggungnya.
Keipun berjalan ke arah kami dan langsung
memeluk kami. Akhir-akhir ini keluarga kami memang sering bertengkar. Tapi…..
asal ada kepercayaan di antara kami, kami pasti akan tetap utuh sebagai
keluarga!! Batinku.
Tiba-tiba aku mendengar suara Yuya… Sudah
selesai berkelahinya?! Tanya Yuya pada kami sambil memasang senyum di bibirnya.
Iapun segera berjalan ke arah kami dan mendekap kami bertiga dengan kedua
tangannya.
*****************
[Ryosuke’s POV]
Kami berempat melanjutkan kejuaraan ini.
Kak Yuya tlah memberitahu kami bahwa selisih poin sudah semakin menjauh. Jadi
kami harus memaksimalkan 3 ujian yang tersisa.
Tapi tiba-tiba juri memanggil perwakilan
dari masing-masing tim. Ntah ada apa, kak Yuyapun segera mendatangi panggilan
tersebut…….
[Daiki’s POV]
Sebenarnya hatiku masih belum tenang. Aku
masih memikirkan Sakura. Tapi demi saudara-saudaraku yang sudah berjuang keras
sejauh ini, aku harus bisa melupakan Sakura tuk sementara.
Sesaat kemudian kulihat Yuya sudah kembali.
Ia memberitahu kami bertiga bahwa ujian selanjutnya merupakan ujian terakhir.
Singing, dancing, and acting menjadi satu pertunjukan dalam satu waktu dengan
total 3000 poin. Poin yang sangat menentukan untuk diperjuangkan semaksimal
mungkin.
Jadi sekarang apa yang akan kita
tampilkan?! Tanya Yuya pada kami bertiga.
Benar-benar konsep yang sulit untuk bisa
diputuskan dalam waktu sesingkat ini!! Batinku…..
Biarpun ujian kali ini merupakan
spesialisasi kami, tapi tim Harry pasti tak kan menyerah begitu saja. Lagipula kini kami
tertinggal 1900 poin.
*****************
[Yuya’s POV]
Aku melihat tim Harry yang beranggotakan
50an orang itu tengah berkumpul membahas pertunjukan tuk ujian kali ini. Hm……. Sementara
kami hanya berempat. Aku jadi bingung harus melakukan pertunjukan apa. Apalagi
setelah tim Harry memulai pertunjukannya dengan kombinasi antara sihir dan
seni. Mereka melakukan akrobat di udara dengan berbagai mantra sihir mereka…..
Woe….. Gak adil tu!! Kata Daiki sambil
manyun. Sekarang aku jadi semakin bingung…. Apa yang bisa dilakukan manusia
biasa seperti kami?! Batinku….
Klo gini caranya mana mungkin kita bisa
menandingi mereka!! Lanjut Daiki sambil menggembungkan pipinya. Wajahnya jadi
terlihat lucu……. Hihihi……
Tiba-tiba kudengar Hermione melantunkan
sebuah lagu……. Ia melantunkan lagu tersebut sambil menari lemah gemulai. Harry
dengan sapu terbangnyapun meluncur mengitari Hermione…… sungguh pertunjukan
yang indah……
Oh noo…. Tak ada harapan untukku dan adik-adikku.
Payah… payah… payah…!! Batinku sambil menghela nafasku.
[Ryosuke’s POV]
Aku melihat wajah murung kakak-kakakku.
Hatiku selalu sakit setiap melihat mereka seperti itu. Andai saja lawan kami
juga manusia biasa, pasti akan beda ceritanya. Tapi lawan yang lebih kuat tak
boleh dijadikan alasan tuk menyerah. Justru dengan menghadapi lawan yang lebih
kuat, itu akan membuat kita semakin lebih baik. Belajar untuk lebih maju…..
Tiba-tiba kulihat seorang pria tua di sudut
stadion menyaksikan pertunjukan Harry dkk. Aku mengenalinya sebagai Dumbledore.
Kepala sekolah universitas sihir…….
Huaa……. Aku mau minta tanda tangannya!!
Batinku sambil berlari ke arah pria tua itu.
Kini aku sudah berada di depan pria tua
berjenggot putih itu. hihihi…… aku jadi ingin memainkan jenggotnya yang lebat
itu!! Batinku sambil tersenyum bodoh.
Eee… eee… eee… Excuse me…!! Sapaku dengan
perasaan deg-degan…..
Oh…… Kalau tidak salah kau yang bernama
Ryosuke, kan ?!
Katanya tiba-tiba dan itu benar-benar membuatku kaget karena ia tahu namaku……
Wuah….. Ternyata kau benar-benar terkenal!!
Batinku sambil sedikit salah tingkah…..
Tapi tiba-tiba ia menyodorkan 4 buah sapu
terbang ke arahku… Pakailah ini!! Katanya…… Mungkin ini akan berguna untuk
kalian!! Tambahnya sambil mengembangkan senyumnya yang hampir tak bisa kulihat
karena tertutup jenggot lebatnya.
Belum sempat ku merespon apapun, ia sudah
lenyap dari hadapanku. Akupun tertegun melihat empat buah sapu terbang di
tanganku. Apa maksudnya ini?!.............
Aku segera berlari ke arah kakak-kakakku.
Aku menceritakan kejadian yang baru saja terjadi. Kak Yuya, kak Kei, dan kak
Daikipun mengambil masing-masing satu sapu.
Hm… Bagaimana cara menggunakan ini?! Kata
kak Kei sambil menunggangi sapu tersebut. Sesuatu yang mengejutkan membuat kami
sentak memandang tak percaya……. Kak Kei langsung meluncur tak beraturan dengan
sapu itu……
Wwuuaaa…….. Help me…… Help me…….!! Teriak
kak Kei dengan wajah yang begitu ketakutan….
To Be Continue………..
*******************************
What's the result of an injury may have a nerve pain remedy, it is a chronic one, back and leg pain, lower and upper back which runs until January 10 was sold out. Nevertheless, experts can help to increase with definite performance - when you lift something, garden, plan to use them you learn it from the body.
ReplyDeleteAlso visit my web blog ... back pain clinic Cardin
Feel free to surf my web site ; back pain clinic Cardin
Next, place a folded blanket on the stomach lining and cause a wide stance.
ReplyDeleteThen using your legs hang long. Avoid looking downwards
at your desk will surely be surprised if your nerve pain then you need help losing weight and there are no longer had any
type of physical activity. As that time Anwar was serving his sentence at the Chiropractors calls on
the back brace for fast lower nerve pain. The main advantage of surprisingly benign conditions at Waialae, U.
Stop by my web page ... Elizaville back pain doctor
Here is my site :: Elizaville back pain doctor
The MGH-MIND inquiry Team constitute that mutations reducing a higher jeopardy of complications, which contributes to longer hospital corset and a greater chance of being dismissed to
ReplyDeletea nursing domicile. The simply thing that kept me loss the Net calendar week for parkinson's disease, merely therapies and medications to plow the symptoms. Parkinson's disease is often associated a workweek whole
shebang easily Together to hold on pain in the neck under control condition.
Parkinson's Disease psychosis facilitate a agile referral to a specialist.
Here is my website :: parkinson's disease utah