Saturday, 26 November 2011

Hey! Say! Jump Fanfiction - Crazy Competition Part 11



Hey!Say!JUMP Fanfiction (Indonesia)


CRAZY COMPETITION PART 11

Author : Rin Fujiyama
Genre : Romance, Fantasy, Friendship
Cast : Ryosuke Yamada (HSJ), Yuya Takaki (HSJ), Daiki Arioka (HSJ), Kei Inoo (HSJ)
Guest : Sasuke Uchiha (N), Sakura Haruno (N), Harry Potter (HP), Hermione Granger (HP), Ryuu Amakusa (DDS), Megumi Minami (DDS)

Note :
HSJ = Hey!Say!JUMP
N = Naruto
HP = Harry Potter
DDS = Dan Detective School

*****************

[Kei’s POV]
Aku melihat Ryosuke begitu panik melihatku membawa pisau. Akupun segera berjalan dan duduk di sebelah kak Yuya. Ryosuke masih mencoba menceramahiku…….
Tolong jangan lakukan itu, kak…….!! Pintanya……
Akupun hanya bisa kembali tersenyum kecil padanya.

Kuambil sebuah apel di meja sebelah ranjang kak Yuya. Akupun mengupasnya perlahan. Aku tahu kak Yuya sangat menyukai apel. Lagipula aku benar-benar menyesal tlah memukulnya tadi siang.
Ryosuke…… Sinilah!! Kataku pada adikku yang tertegun sejenak melihatku mengupas apel. Mungkin tadi ia sudah membayangkan hal yang tidak-tidak. Iapun berjalan ke arahku dan duduk di sampingku.
Maaf ya tadi siang aku tak melakukan apapun dan hanya memperburuk suasana!! Kataku padanya. Dan tiba-tiba ia langsung memelukku.
Ryo sayang kalian…… Jadi kalian jangan pernah berkelahi lagi……!! Responnya sambil menangis dan tetap memelukku.




[Ryosuke’s POV]
Aku senang ternyata kak Kei sudah kembali menjadi kak Kei yang kukenal. Aku menangis sambil memeluknya tuk beberapa saat.
Sudah….. Laki-laki jangan sering-sering menangis!! Kata kak Kei menasehatiku. Akupun segera menghapus air mataku dan mencoba tersenyum ke arahnya.
Ryosuke sudah makan?! Tanya kak Kei padaku dan akupun segera menganggukkan kepalaku.
Tiba-tiba aku mendengar bunyi bel. Sepertinya ada tamu. Akupun segera berdiri dan berjalan ke lantai bawah tuk melihat siapa yang datang malam-malam begini. Begitu kubuka pintu, kulihat orang-orang yang tak asing bagiku. Harry, Hermione, Sasuke, Sakura, Ryuu, dan Megumi……

Boleh kami masuk?! Tanya anak laki-laki yang bernama Sasuke itu dan akupun segera mempersilakan mereka. Kami mengobrol sejenak. Ternyata mereka ingin menjenguk kakak-kakakku. Akupun mempersilakan mereka tuk naik ke lantai dua. Sementara aku masih duduk di bawah bersama Megumi. Sepertinya ada yang ingin ia katakan padaku.

*****************

[Yuya’s POV]
Aku merasakan sesuatu yang hangat menjalar di tubuhku. Perlahan tapi pasti sakit yang ada di tubuhku mulai menghilang. Mata yang tadinya teramat berat tuk ku buka, kini sudah tak lagi. Aku melihat seorang wanita di dekatku. Hermione…..!! Kata itu keluar dari mulutku. Tapi ternyata aku salah. Ia bukan Hermione.
Kak Yuya?! Aku mendengar Kei memanggilku. Ia membantuku tuk bangun.
Syukurlah…… Sakura yang telah mengobati kakak dengan jurus ninjanya!! Terangnya padaku.

Yuya?! Kini aku mendengar suara yang sangat ku kenal. Suara Hermione yang lembut. Aku masih bisa melihat wajahnya yang terlihat begitu khawatir padaku. Akupun segera memberikan senyumku padanya dan ia langsung memelukku.

Baiklah…. Kami akan meninggalkan kalian berdua!! Kata Harry padaku sambil tersenyum menggoda kami. Ia dan yang lainnyapun segera meninggalkanku dengan Hermione berdua dalam  kamar.
Anggap saja seperti rumah sendiri!! Kataku pada mereka sebelum mereka keluar dari kamarku.

*****************

[Kei’s POV]
Syukurlah….. Perlahan semuanya mulai membaik. Ups….. aku lupa memberikan apel ini pada kak Yuya. Akupun segera kembali ke kamar kak Yuya tuk memberikan buah yang sangat disukainya ini. Tapi…….
Wuah…... Aku melihat tontonan yang luar biasa. Sebuah ciuman panas antara kak Yuya dengan Hermione dan aku tak ingin mengganggunya. Wah…… Aku harus banyak belajar pada kak Yuya nie….. Akupun mengurungkan niatku tuk masuk kamar itu dan segera memakan apel yang kukupas tuk kak Yuya tadi.
Dai-chan dimana?! Tanya Sakura tiba-tiba padaku. Akupun segera mengantarnya ke kamar Ryosuke.
Rumah kalian megah ya?! Tambahnya…..
Hm… Ya begitulah!! Jawabku ringan karena aku tak tahu harus merespon apa.

Dari sini aku masih bisa melihat Ryosuke dan Megumi yang sedang berduaan. Aku tak yakin apa yang kurasakan di hatiku ini. Di satu sisi, aku senang adikku bisa bahagia dengan seorang wanita. Tapi di sisi lain, aku masih belum bisa melupakan bahwa wanita itulah yang telah membuat kami kehilangan orangtua.

Selesai mengantarkan Sakura ke kamar Ryosuke, aku segera turun ke lantai bawah tuk menemani Harry, Sasuke, dan Ryuu tuk ngobrol. Kulihat mereka bertiga tengah menonton TV di ruang tengah.

*****************

[Ryosuke’s POV]
Aku senang Megumi datang menemaniku saat suasana sedang sepi seperti ini. Apalagi ia memaksakan diri padahal ia masih belum sembuh dari lukanya. Tapi daritadi aku merasa ada yang aneh pada diri Megumi. Ia tak seceria biasanya. Akupun merangkulnya yang daritadi belum bisa mengatakan apapun.

Megumi…..!! Apapun yang terjadi, tetaplah disampingku dan selalu berilah aku semangat!! Kataku lirih masih tetap merangkulnya. Tapi ia tak merespon apapun. Aku jadi semakin bingung akan sikapnya ini. Tiba-tiba kudengar ia mengatakan sesuatu…..
Ryosuke…… Seandainya aku bersalah padamu, akankah kau berkenan memaafkanku?! Tanyanya padaku.
Kenapa tiba-tiba Megumi menanyakan ini?! Akupun bertanya balik dan segera melanjutkan kalimatku….
Tentu saja Ryo akan memaafkan Megumi!! Jawabku sambil tersenyum memandangnya.
Biarpun itu kesalahan yang teramat besar?! Tanyanya kembali…..
Memangnya Megumi ada salah apa ke Ryo?! Tanyaku polos

Tapi tiba-tiba perhatian kami teralih oleh teriakan yang datang dari lantai atas.
Kyaa………..!! Aku mendengar teriakan itu. Teriakan kak Daiki. Akupun segera bergegas ke atas. Begitu juga dengan kak Kei dan yang lainnya.


[Daiki’s POV]
Aku tak menyangka ternyata Sakura ada di sini. Kyaa…….!! Aku tak bisa menahan diri dan kembali menjerit. Kulihat Ryosuke tiba-tiba masuk ke kamar……
Ada apa, kak?! Tanyanya dengan begitu panik.
Kyaa……. Kyaa…… Ryo-chan…… Aku sedang histeris……!! Kataku sambil berteriak-teriak.
Histeris?! Tanyanya dengan nada tak percaya.
Ah….. Kak Daiki terlalu suka melebih-lebihkan dan teriak-teriak tak jelas seperti anak cewek. Jadi terlihat seperti banci ja ni kakak!! Lanjutnya dengan tampang cemberut.

Setelah itu kulihat orang-orang yang kukenal datang berturut-turut. Kei, Harry, Sasuke, Ryuu, Yuya, dan ……..
Hermione?!...............
Kenapa kau di sini?! Bentakku pada gadis di samping Yuya itu.
Ia yang telah menyelamatkanmu saat jatuh tadi siang, Dai-chan!! Kata Kei padaku sambil memukul kepalaku……
Wuaa…… aku tak terima telah diselamatkannya…… lebih baik aku mati…….. aku mau mati saja…..!! Kata-kata itu keluar dari mulutku sambil ku bersikap kekanak-kanakan.
Udah, Dai-chan. Jangan begitu!! Kata Sakura tiba-tiba sambil membelai rambutku……
Hehehe…… Dengan mudah hatikupun dicairkannya……..

*****************

[Author’s POV]
Hari sudah semakin malam. Sasuke dan yang lainpun berpamitan. Tentu saja mereka akan berjumpa kembali esok dalam pertandingan babak semifinal yang masih belum terselesaikan….

*****************

[Ryosuke’s POV]
Pagi ini aku yang menggantikan kak Yuya tuk masak. Sengaja aku bangun pagi untuk mempersiapkan ini semua. Syukurlah sudah selesai!! Batinku sambil tersenyum kecil……..
Kak Yuya….. Kak Kei…… Kak Daiki…… Ayo sarapan dulu!! Teriakku memanggil mereka dengan suaraku yang merdu. Akupun melihat mereka bertiga turun dari lantai atas dengan penampilan yang luar biasa berantakan. Haha, dasar……. Sepertinya tidur mereka tadi malam benar-benar nyenyak……

Wuah…… Ini yang masak kamu, Ryo?! Tanya kak Daiki sambil memelototi makanan yang telah kusiapkan di atas meja makan.
Anak pintar……!! Kak Kei menyambung sambil mengelus-elus kepalaku.
Ryosuke……. Jangan ulangi lagi…… Biarkan kak Yuya yang masak…….!! Bentak kak Yuya padaku dengan nada tinggi.
Memangnya kenapa, kak?! Tanyaku heran sambil menundukkan kepala……
Ryosuke….. Maaf…… Kakak tak bermaksud membentakmu!! Kata kak Yuya dengan lembut sambil mendekapku.
Ya sudah….. Ayo makan…..!! sambung kak Yuya dengan cepat tuk mencairkan suasana.

*****************

[Kei’s POV]
Kami berempat sudah sampai di stadion. Kemarin kami kalah telak 34 – 1. Sehingga saat ini universitas sihir mengumpulkan 3500 poin sementara kami baru 2000 poin. Hari ini adalah hari pertandingan semifinal terakhir. Kejuaraan seni……. Kami harus bisa memaksimalkannya agar bisa menuju partai puncak. Sementara di pertandingan lain, universitas ninja sudah unggul telak atas universitas detective.

Kak Yuya telah kembali setelah mengambil materi ujian dari para juri. Ujian seni kali ini meliputi 5 lomba dengan total 5000 poin. Lomba tersebut antara lain: playing music instrument, painting, singing, dancing, and acting. Untuk peserta kali ini tidak dibatasi.


[Yuya’s POV]
Aku bersyukur hubunganku dan kedua adikku sudah membaik. Jadi paling tidak kami bisa berjuang bersama-sama lagi dalam kejuaraan ini. Gara-gara perkelahian kemarin, kami kehilangan banyak poin. Kali ini kami tak kan membiarkan mereka merebut lebih banyak poin lagi.

Kini kami berempat sedang mendiskusikan strategi yang akan kami pakai kali ini. Tapi tiba-tiba …….
Aku melihat Ryosuke langsung terduduk di tanah.
Ryo-chan?! Respon kami bertiga bersamaan dengan nada kaget………
Aku melihat tatapan matanya yang kosong.
Ryosuke… Kau baik-baik saja kan?! Tanyaku dengan sangat panik.
Ryo pusing, kak!! Jawabnya datar masih dengan tatapan kosongnya……
Ryo pusing……!! Ujarnya sekali lagi dan iapun langsung roboh, tak sadarkan diri.



To Be Continue………..

*******************************

No comments:

Post a Comment

Mohon komentar sahabat demi kemajuan blog ini.
Terima kasih ^^

Followers