Hey!Say!JUMP Fanfiction (Indonesia )
CRAZY COMPETITION PART 11
Author : Rin Fujiyama
Genre : Romance, Fantasy, Friendship
Cast : Ryosuke Yamada (HSJ), Yuya Takaki
(HSJ), Daiki Arioka (HSJ), Kei Inoo (HSJ)
Guest : Sasuke Uchiha (N), Sakura Haruno
(N), Harry Potter (HP), Hermione Granger (HP), Ryuu Amakusa (DDS), Megumi
Minami (DDS)
Note :
HSJ = Hey!Say!JUMP
N = Naruto
HP = Harry Potter
DDS = Dan Detective
School
*****************
[Kei’s POV]
Aku melihat Ryosuke begitu panik melihatku
membawa pisau. Akupun segera berjalan dan duduk di sebelah kak Yuya. Ryosuke
masih mencoba menceramahiku…….
Tolong jangan lakukan itu, kak…….!!
Pintanya……
Akupun hanya bisa kembali tersenyum kecil
padanya.
Kuambil sebuah apel di meja sebelah ranjang
kak Yuya. Akupun mengupasnya perlahan. Aku tahu kak Yuya sangat menyukai apel.
Lagipula aku benar-benar menyesal tlah memukulnya tadi siang.
Ryosuke…… Sinilah!! Kataku pada adikku yang
tertegun sejenak melihatku mengupas apel. Mungkin tadi ia sudah membayangkan
hal yang tidak-tidak. Iapun berjalan ke arahku dan duduk di sampingku.
Maaf ya tadi siang aku tak melakukan apapun
dan hanya memperburuk suasana!! Kataku padanya. Dan tiba-tiba ia langsung
memelukku.
Ryo sayang kalian…… Jadi kalian jangan
pernah berkelahi lagi……!! Responnya sambil menangis dan tetap memelukku.
[Ryosuke’s POV]
Aku senang ternyata kak Kei sudah kembali
menjadi kak Kei yang kukenal. Aku menangis sambil memeluknya tuk beberapa saat.
Sudah….. Laki-laki jangan sering-sering
menangis!! Kata kak Kei menasehatiku. Akupun segera menghapus air mataku dan
mencoba tersenyum ke arahnya.
Ryosuke sudah makan?! Tanya kak Kei padaku
dan akupun segera menganggukkan kepalaku.
Tiba-tiba aku mendengar bunyi bel.
Sepertinya ada tamu. Akupun segera berdiri dan berjalan ke lantai bawah tuk
melihat siapa yang datang malam-malam begini. Begitu kubuka pintu, kulihat
orang-orang yang tak asing bagiku. Harry, Hermione, Sasuke, Sakura, Ryuu, dan
Megumi……
Boleh kami masuk?! Tanya anak laki-laki
yang bernama Sasuke itu dan akupun segera mempersilakan mereka. Kami mengobrol
sejenak. Ternyata mereka ingin menjenguk kakak-kakakku. Akupun mempersilakan
mereka tuk naik ke lantai dua. Sementara aku masih duduk di bawah bersama
Megumi. Sepertinya ada yang ingin ia katakan padaku.
*****************
[Yuya’s POV]
Aku merasakan sesuatu yang hangat menjalar
di tubuhku. Perlahan tapi pasti sakit yang ada di tubuhku mulai menghilang.
Mata yang tadinya teramat berat tuk ku buka, kini sudah tak lagi. Aku melihat
seorang wanita di dekatku. Hermione…..!! Kata itu keluar dari mulutku. Tapi
ternyata aku salah. Ia bukan Hermione.
Kak Yuya?! Aku mendengar Kei memanggilku.
Ia membantuku tuk bangun.
Syukurlah…… Sakura yang telah mengobati
kakak dengan jurus ninjanya!! Terangnya padaku.
Yuya?! Kini aku mendengar suara yang sangat
ku kenal. Suara Hermione yang lembut. Aku masih bisa melihat wajahnya yang
terlihat begitu khawatir padaku. Akupun segera memberikan senyumku padanya dan
ia langsung memelukku.
Baiklah…. Kami akan meninggalkan kalian
berdua!! Kata Harry padaku sambil tersenyum menggoda kami. Ia dan yang lainnyapun
segera meninggalkanku dengan Hermione berdua dalam kamar.
Anggap saja seperti rumah sendiri!! Kataku pada
mereka sebelum mereka keluar dari kamarku.
*****************
[Kei’s POV]
Syukurlah….. Perlahan semuanya mulai
membaik. Ups….. aku lupa memberikan apel ini pada kak Yuya. Akupun segera
kembali ke kamar kak Yuya tuk memberikan buah yang sangat disukainya ini. Tapi…….
Wuah…... Aku melihat tontonan yang luar
biasa. Sebuah ciuman panas antara kak Yuya dengan Hermione dan aku tak ingin
mengganggunya. Wah…… Aku harus banyak belajar pada kak Yuya nie….. Akupun
mengurungkan niatku tuk masuk kamar itu dan segera memakan apel yang kukupas
tuk kak Yuya tadi.
Dai-chan dimana?! Tanya Sakura tiba-tiba
padaku. Akupun segera mengantarnya ke kamar Ryosuke.
Rumah kalian megah ya?! Tambahnya…..
Hm… Ya begitulah!! Jawabku ringan karena
aku tak tahu harus merespon apa.
Dari sini aku masih bisa melihat Ryosuke
dan Megumi yang sedang berduaan. Aku tak yakin apa yang kurasakan di hatiku
ini. Di satu sisi, aku senang adikku bisa bahagia dengan seorang wanita. Tapi
di sisi lain, aku masih belum bisa melupakan bahwa wanita itulah yang telah
membuat kami kehilangan orangtua.
Selesai mengantarkan Sakura ke kamar
Ryosuke, aku segera turun ke lantai bawah tuk menemani Harry, Sasuke, dan Ryuu
tuk ngobrol. Kulihat mereka bertiga tengah menonton TV di ruang tengah.
*****************
[Ryosuke’s POV]
Aku senang Megumi datang menemaniku saat
suasana sedang sepi seperti ini. Apalagi ia memaksakan diri padahal ia masih
belum sembuh dari lukanya. Tapi daritadi aku merasa ada yang aneh pada diri
Megumi. Ia tak seceria biasanya. Akupun merangkulnya yang daritadi belum bisa
mengatakan apapun.
Megumi…..!! Apapun yang terjadi, tetaplah
disampingku dan selalu berilah aku semangat!! Kataku lirih masih tetap
merangkulnya. Tapi ia tak merespon apapun. Aku jadi semakin bingung akan
sikapnya ini. Tiba-tiba kudengar ia mengatakan sesuatu…..
Ryosuke…… Seandainya aku bersalah padamu,
akankah kau berkenan memaafkanku?! Tanyanya padaku.
Kenapa tiba-tiba Megumi menanyakan ini?!
Akupun bertanya balik dan segera melanjutkan kalimatku….
Tentu saja Ryo akan memaafkan Megumi!!
Jawabku sambil tersenyum memandangnya.
Biarpun itu kesalahan yang teramat besar?!
Tanyanya kembali…..
Memangnya Megumi ada salah apa ke Ryo?!
Tanyaku polos
Tapi tiba-tiba perhatian kami teralih oleh
teriakan yang datang dari lantai atas.
Kyaa………..!! Aku mendengar teriakan itu.
Teriakan kak Daiki. Akupun segera bergegas ke atas. Begitu juga dengan kak Kei
dan yang lainnya.
[Daiki’s POV]
Aku tak menyangka ternyata Sakura ada di
sini. Kyaa…….!! Aku tak bisa menahan diri dan kembali menjerit. Kulihat Ryosuke
tiba-tiba masuk ke kamar……
Kyaa……. Kyaa…… Ryo-chan…… Aku sedang
histeris……!! Kataku sambil berteriak-teriak.
Histeris?! Tanyanya dengan nada tak
percaya.
Ah….. Kak Daiki terlalu suka
melebih-lebihkan dan teriak-teriak tak jelas seperti anak cewek. Jadi terlihat
seperti banci ja ni kakak!! Lanjutnya dengan tampang cemberut.
Setelah itu kulihat orang-orang yang
kukenal datang berturut-turut. Kei, Harry, Sasuke, Ryuu, Yuya, dan ……..
Hermione?!...............
Kenapa kau di sini?! Bentakku pada gadis di
samping Yuya itu.
Ia yang telah menyelamatkanmu saat jatuh
tadi siang, Dai-chan!! Kata Kei padaku sambil memukul kepalaku……
Wuaa…… aku tak terima telah
diselamatkannya…… lebih baik aku mati…….. aku mau mati saja…..!! Kata-kata itu
keluar dari mulutku sambil ku bersikap kekanak-kanakan.
Udah, Dai-chan. Jangan begitu!! Kata Sakura
tiba-tiba sambil membelai rambutku……
Hehehe…… Dengan mudah hatikupun
dicairkannya……..
*****************
[Author’s POV]
Hari sudah semakin malam. Sasuke dan yang
lainpun berpamitan. Tentu saja mereka akan berjumpa kembali esok dalam
pertandingan babak semifinal yang masih belum terselesaikan….
*****************
[Ryosuke’s POV]
Pagi ini aku yang menggantikan kak Yuya tuk
masak. Sengaja aku bangun pagi untuk mempersiapkan ini semua. Syukurlah sudah
selesai!! Batinku sambil tersenyum kecil……..
Kak Yuya….. Kak Kei…… Kak Daiki…… Ayo
sarapan dulu!! Teriakku memanggil mereka dengan suaraku yang merdu. Akupun
melihat mereka bertiga turun dari lantai atas dengan penampilan yang luar biasa
berantakan. Haha, dasar……. Sepertinya tidur mereka tadi malam benar-benar
nyenyak……
Wuah…… Ini yang masak kamu, Ryo?! Tanya kak
Daiki sambil memelototi makanan yang telah kusiapkan di atas meja makan.
Anak pintar……!! Kak Kei menyambung sambil
mengelus-elus kepalaku.
Ryosuke……. Jangan ulangi lagi…… Biarkan kak
Yuya yang masak…….!! Bentak kak Yuya padaku dengan nada tinggi.
Memangnya kenapa, kak?! Tanyaku heran sambil
menundukkan kepala……
Ryosuke….. Maaf…… Kakak tak bermaksud
membentakmu!! Kata kak Yuya dengan lembut sambil mendekapku.
Ya sudah….. Ayo makan…..!! sambung kak Yuya
dengan cepat tuk mencairkan suasana.
*****************
[Kei’s POV]
Kami berempat sudah sampai di stadion.
Kemarin kami kalah telak 34 – 1. Sehingga saat ini universitas sihir
mengumpulkan 3500 poin sementara kami baru 2000 poin. Hari ini adalah hari
pertandingan semifinal terakhir. Kejuaraan seni……. Kami harus bisa
memaksimalkannya agar bisa menuju partai puncak. Sementara di pertandingan
lain, universitas ninja sudah unggul telak atas universitas detective.
Kak Yuya telah kembali setelah mengambil
materi ujian dari para juri. Ujian seni kali ini meliputi 5 lomba dengan total
5000 poin. Lomba tersebut antara lain: playing music instrument, painting,
singing, dancing, and acting. Untuk peserta kali ini tidak dibatasi.
[Yuya’s POV]
Aku bersyukur hubunganku dan kedua adikku
sudah membaik. Jadi paling tidak kami bisa berjuang bersama-sama lagi dalam
kejuaraan ini. Gara-gara perkelahian kemarin, kami kehilangan banyak poin. Kali
ini kami tak kan
membiarkan mereka merebut lebih banyak poin lagi.
Kini kami berempat sedang mendiskusikan
strategi yang akan kami pakai kali ini. Tapi tiba-tiba …….
Aku melihat Ryosuke langsung terduduk di
tanah.
Ryo-chan?! Respon kami bertiga bersamaan
dengan nada kaget………
Aku melihat tatapan matanya yang kosong.
Ryosuke… Kau baik-baik saja kan ?! Tanyaku dengan
sangat panik.
Ryo pusing, kak!! Jawabnya datar masih
dengan tatapan kosongnya……
Ryo pusing……!! Ujarnya sekali lagi dan
iapun langsung roboh, tak sadarkan diri.
To Be Continue………..
*******************************
No comments:
Post a Comment
Mohon komentar sahabat demi kemajuan blog ini.
Terima kasih ^^