Friday, 4 March 2011

Fanfic Complicated Love - Hey! Say! JUMP Part 4

[Chinen’s POV]
Jangan kau pukul dia!! Ujarku pada yuto yang saat itu sedang terlihat tramat marah. Aku belum pernah melihat yuto semarah itu. Mukanya merah dengan tatapan mata yang sangat tajam. Jujur aku takut melihatnya. Aku benar-benar memahami perasaan yuto. Tapi ntah kenapa aku tak tega jika yuto memukul yamachan. Aku tak bisa membiarkannya…..
Yamachan??!! Pikiranku mengingat kembali panggilan yang baru saja melintas di kepalaku. Kenapa tiba2 aku merasa begitu dekat dengan yamada?!

Tapi pikiran itu tidak berlangsung lama. Yuto memaksaku melepaskan genggaman tanganku yang mencengkram pergelangan tangannya. Saat itu yamachan sudah dalam kondisi berdiri karena yuto menarik kerahnya dengan tangan satunya.

Chinen, lepaskan!! Bentaknya padaku……..
Apa yang kami lakukan ini sentak menarik perhatian semua teman sekelas.
Tapi aku benar2 tidak ingin yuto memukul yamachan. Tidak ingin ………


[Shida’s POV]
Aku harus menghentikan ini semua!! Pikirku setelah beberapa saat melihat tingkah yuto n chinen. Tapi yang paling aku pikirkan adalah yamachan. Baru aku sadari, wajahnya sangat pucat. Betapa bodohnya diriku yang baru menyadari itu. Aku segera berdiri dari tempat dudukku dan berlari menghampiri mereka.

Yuto, hentikan!! Bentakku pada yuto dengan nada tinggi. Ini pertama kalinya aku berteriak pada seseorang.
Yuto memalingkan wajahnya ke arahku. Tapi tiba2 ia mendorong tubuh yamachan sampai terbentur ke dinding. Aku terkejut melihat itu. Tanpa kusadari, tangan kecilku telah melayang menampar keras pipi yuto.
Aku segera menghampiri yamachan. Kulihat darah mengalir dari hidungnya. Aku jadi sangat panik…...

Kenapa dia?! Tanya chinen sambil menggeser meja di depanku. Ku lihat chinen memegangi dahi yamachan….
Ia demam. Badannya sangat panas!! Ujarnya memberitahuku.
Anak2 yang lainpun datang mengerumuni kami.
Tanpa lama2, chinen dan seorang teman laki-laki membawa yamachan ke ruang kesehatan. Aku mengikuti mereka dari belakang dengan rasa panik. Semoga saja yamachan akan baik-baik saja……


[Yuto’s POV]
Aku terduduk di kursiku. Memikirkan hal yang baru saja ku lakukan. Aku telah menyakiti seseorang. Betapa jahatnya diriku……..
Teman-teman di kelas, semua membicarakanku. Aku dapat mendengar percakapan mereka dengan jelas. Apa yang telah ku lakukan??!! Batinku menyesali perbuatanku. Tapi tiba-tiba aku kembali teringat akan nozomi-chan. Ya, nozomi-chan yang kutinggalkan seorang diri di kamar mandi dengan perasaannya yang teramat rapuh saat itu. Akupun segera berlari ke kamar mandi dimana kutinggalkan nozomi-chan tadi……

Ku buka pintu kamar mandi itu. Terbuka, sudah terbuka. Ku lihat beberapa anak gadis tengah merapikan pakaian dan rambut mereka. Mereka menatapku beberapa saat. Akupun terdiam menatap mereka. Tapi tiba-tiba teriakan-teriakan keras membahana. Aku kaget. Aku menyadari nozomi-chan sudah tidak lagi berada di sana. Aku bingung. Aku khawatir. Nozomi-chan, dimanakah dirimu??!! …………. Batinku dalam hati dengan tak bisa lagi menyembunyikan kegelisahanku.

Aku berlari menyusuri semua sudut-sudut di sekolah. Nafasku hampir terputus berlari terus-menerus. Tapi, hanya nozomi-chan yang ada dipikiranku saat ini. Aku harus menemukannya. Harus……….


[Nozomi’s POV]
Aku mendengar keributan itu. Kabar bahwa yamada-kun di bawa ke ruang kesehatan. Akupun segera menyusulnya ke sana. Aku khawatir. Aku ingin tahu apa yang terjadi padanya dan memastikan bahwa ia baik-baik saja.


[Chinen’s POV]
Mirai dan aku sudah berada di ruang kesehatan. Yama-chan pingsan. Ntah kenapa aku sangat mengkhawatirkannya. Wajahnya sangat pucat. Ingin sekali ku usap keringat yang membasahi wajahnya. Tapi………..
Apa yang aku pikirkan ini??!! Sadarlah chinen……. Yamachan itu laki-laki!!! Aku mencoba menyadarkan diriku dengan segera. Sepertinya aku telah menyadari bahwa aku mulai menyukai yama-chan.

Chinen, kembalilah ke kelas, biar aku yang menjaganya!! Kata mirai-chan padaku. Semakin lama ku lihat mirai-chan, ia semakin cantik. Aku menyukai sikapnya yang ramah tamah itu!! Batinku………

Jika terjadi apa-apa dengannya, segeralah beritahu aku. Aku akan dengan senang hati membantu. Dan juga, tolong maafkan yuto atas sikapnya tadi. Sebagai temannya, aku mewakili dia meminta maaf. Gomen ne mirai-chan!! Ujarku padanya sambil setengah membungkuk, tersenyum dan melangkahkan kakiku meninggalkannya berdua dengan yama-chan…….
Tapi aku merasakan perasaan yang aneh saat meninggalkan mereka berdua. Sebenarnya aku masih ingin berada di dekat yama-chan. Aku ingin menjaganya.


[Author’s POV]
Bel tanda pelajaran di mulai telah berbunyi………..


[Nozomi’s POV]
Aku belum jadi menyusul yamada-kun. Kulihat yuto-kun panik mencariku tadi…….

@Flashback beberapa menit yang lalu

Mirai-chan……..!! Yuto memanggilku dan segera berlari ke arahku dengan nafas yang terengah-engah.
Daritadi aku mencarimu. Kamu tidak apa-apa, kan?? Tanyanya dengan wajah yang terlihat sangat mengkhawatirkanku.
Kenapa ini, kenapa di saat aku sedang sedih karena yamada-kun, yuto selalu saja berusaha tetap ada di sampingku. Kenapa harus dia??!! Aku takut akan menyakitinya. Aku tidak ingin ia sakit hati. Karena aku tahu, sampai kapanpun cintaku hanya untuk yamada-kun. Selama ini, aku belum pernah merasakan rasa suka seperti ini pada orang lain……..
Yuto-kun, maafkan aku. Tapi aku belum bisa menyukaimu sebagai seorang laki-laki. Aku berkata padanya sambil menundukkan kepalaku tak berani memandang wajahnya.
Tak apa-apa. Paling tidak kau sudah menyukaiku sebagai seorang teman. Ujarnya tegas padaku tanpa keraguan sedikitpun.

@Flashback end

Aku sudah kembali duduk di kursiku. Suasana kelas telah sepi. Semuanya diam mendengarkan pelajaran dari guru. Tapi pikiranku masih mengarah pada kursi kosong di depan yuto……
Yamada-kun………..
Kenapa ia lakukan ini padaku. Harusnya ia beriku kesempatan tuk mengungkapkan perasaanku padanya. Aku masih belum terima dengan ini semua. Aku belum terima!!!


[Yuto’s POV]
Sejak kejadian tadi, tak sekalipun chinen menoleh padaku. Ia pasti marah dengan sikapku tadi. Aku memang salah. Seharusnya aku lebih bisa mengendalikan sikapku. Aku merasa tak tenang melihat chinen mencuekkanku. Apalagi sekarang ia duduk di kursi sebelah yamada yang kosong. Aku jadi kesepian sekarang. Ternyata chinen sangat berarti bagiku. Setelah ia mencuekkanku, baru kusadari betapa berartinya ia buatku. Chinen, kembalilah padaku!! Pikirku. Aku ingin ia selalu disampingku. Selalu menjadi sahabat terbaikku.


[Shida’s POV]
Yama-chan saat ini terlihat sangat lemah. Ini pertama kalinya ku melihatnya sedang sakit. Sejak kecil aku tlah menyukainya. Dulu ia belum se kakkoi sekarang. Tapi saat itu bukan wajahnya yang buatku menyukainya.

@Flashback 5 tahun yang lalu

Huauauaua……. !! Tangisku keras menangisi boneka kecilku yang dirampas 3 anak laki-laki kelas 6. Aku sangat menyayangi boneka itu. Boneka hadiah dari ibuku sebelum beliau meninggal. Aku ingin boneka itu kembali. Tapi anak-anak itu terus mempermainkanku.

Hentikan!!! Tiba-tiba seorang anak laki-laki datang dan berdiri di depanku. Kembalikan boneka itu!! Katanya dengan tegas……. Ya, dia anak pindahan di kelasku. Yamada Ryosuke.

Biarpun saat itu ia baru kelas 4 sepertiku, tapi ia tidak sedikitpun merasa takut pada anak-anak kelas 6 itu. Bahkan ia berhasil mengalahkan anak-anak itu yang menolak memberikan bonekaku secara baik-baik. Biarpun akhirnya ia harus dihukum hormat bendera di hari pertamanya sekolah di bawah matahari yang bersinar sangat terik. Hihi. Sejak saat itulah aku menyukainya. Yama-chan is my hero.

@Flashback end

Kini ia sedang terbaring sakit. Aku teringat akan kata-katanya tadi……..
Mirai-chan, aishiteru!! Kata-kata itu terus menggema di telingaku. Wajahkupun memerah tiap mengingat kembali kata-kata itu. Tidak kusangka ia akan menembakku duluan tadi. Di hadapan teman-teman sekelas pula. Hihihi!! Aku tertawa dalam hati mengingat hal itu.

Kaa-chan…. Kaa-chan….!! Yamachan mengigau memanggil ibunya. Akupun khawatir melihatnya demikian. Kini badannya tlah basah oleh keringatnya. Demamnya semakin tinggi. Akupun segera mengganti kain yang kugunakan tuk mengompresnya. Aku tak tega melihatnya seperti ini. Benar-benar tak tega. Seandainya bisa, biarkanlah aku saja yang sakit menggantikannya.


[Author’s POV]
Bel tanda istirahat tlah berbunyi


[Chinen’s POV]
Aku ingin segera kembali ke ruang kesehatan melihat kondisi yama-chan!! Pikirku sambil melangkahkan kakiku cepat meninggalkan ruang kelas.
Saat itu kulihat banyak anak gadis yang telah berkerumun di ruang kesehatan. Anak-anak gadis dari kelas lain dan juga para senpai. Ternyata yama-chan memang sangat populer. Padahal ini baru hari kedua!! Pikirku

Akupun berusaha menerobos kerumunan itu. Ku lihat penjaga ruang kesehatan sibuk menangani keramaian ini. Para siswi ini pastilah ingin melihat kondisi yama-chan juga.

Chinen!! Seseorang memanggilku dan membuatku kembali keluar kerumunan. Ternyata yuto…..
Kenapa kau langsung pergi? Kau marah padaku?!! Tanyanya padaku…….

Sudahlah yuto, aku sedang ingin melihat kondisi yama-chan. Seharusnya kau juga. Kau juga yang telah membuatnya jadi begini!! Ujarku sedikit memarahinya.
Iya, aku juga kesini untuk melihat kondisi yamada n minta maaf padanya!! Katanya dengan wajah menyesal.


[Yuto’s POV]
Sini ikut denganku!! Aku menggandeng tangan chie dan segera melewati kerumunan itu tuk masuk ke ruang kesehatan. Dengan badanku yang tinggi, tentu itu bukan hal sulit bagiku.

Aku berhasil meyakinkan petugas kesehatan itu tuk membiarkanku dan chinen masuk. Aku bisa melihatnya. Melihat yamada yang masih terbaring tak sadarkan diri. Kulihat mirai-chan duduk disebelah ranjangnya.

Mirai-chan!! Tiba-tiba chinen berjalan melewatiku dan menghampiri mereka berdua. Aku masih belum berani melangkahkan kakiku lebih jauh lagi. Rasa bersalah tramat menghantui pikiranku. Selama ini, aku belum pernah membenci seseorang. Tapi tadi aku hampir saja memukul yamada. Biarpun akhirnya aku tetap juga menyakitinya. Aku menyesal…….


[Nozomi’s POV]
Yuto n chinen tlah berhasil masuk ke sana duluan. Syukurlah aku juga bisa masuk!! Kulihat yuto berdiri tak jauh dari pintu. Matanya terlihat sedang tertuju pada yamada-kun……. Tanpa menyapanya, aku berjalan melewatinya dan segera melihat kondisi orang yang aku suka itu.

Bagaimana keadaannya??!! Tanyaku yang langsung membuat mirai n chinen menoleh padaku.
Kondisinya buruk!! Kata chinen pendek padaku……
Tiba-tiba yuto melangkah mendekati kami. Pandangannya masih tertuju pada yamada-kun……..


[Yuto’s POV]
Perasaan apa ini??!! Mataku tak bisa beralih dari memandanginya. Memandangi yamada. Kenapa ini??!! Kenapa hatiku serasa sakit melihatnya terbaring seperti ini………
Padahal belum sekalipun ia bicara padaku. Belum sekalipus kami berkenalan sebagai seorang teman. Bahkan, aku yang telah membuatnya sampai seperti ini. Tapi kenapa ini?! Kenapa hatiku sesakit ini…..


To be continue

No comments:

Post a Comment

Mohon komentar sahabat demi kemajuan blog ini.
Terima kasih ^^

Followers