[Nozomi’s POV]
Bel tanda pelajaran usai tlah berbunyi. Seharian aku tak bisa konsentrasi dengan pelajaranku. Aku terus memikirkan dan memandanginya. Anak laki2 yang belum sekalipun menoleh padaku.
Kurapikan buku2ku. Aku ingin sekali segera pulang dan merebahkan tubuhku. Ku lihat anak itu keluar dari kelas dengan segera setelah bel berbunyi. Pastilah. Ia begitu populer walaupun ini masih hari pertama.
Nozomi-chan!!! Seseorang memanggilku.
Ternyata yuto
Maukah pulang bersama kami?? Kalau tidak salah, rumah kita searah!!! Pintanya padaku.
Tentu saja……… aku menjawabnya dengan senyumanku.
[Chinen’s POV]
Kenapa sih yuto pakai ngajak anak ini segala. Uh nyebelin!! Batinku…….
Chinen, kau imut ya?! Kata anak gadis itu dengan tiba2 padaku. Tentu saja, aku begitu kagetnya dengan kata2 itu. Uh, ngeselin. Aku tidak berharap kata itu keluar dari mulutnya.
Chinen paling tidak suka dikatakan imut ataupun mungil. Kata yuto menjelaskan pada gadis itu.
Ups. Gomen ne chinen. Ujarnya padaku dengan wajah bersalah………
Iya, gak pa pa. Aku menyahut dengan nada ketus.
Kamipun berjalan bertiga di koridor sekolah yang saat itu masih sangat ramai. Aku benar2 merasa tidak nyaman dengan keberadaan gadis ini. Ia terus mengobrol dengan yuto. Aku sangat tidak menyukai itu.
[Shida’s POV]
Aku ingin sekali segera mengejarnya dan memberitahukan siapa diriku. Ternyata ia benar2 tidak ingat padaku. Yamada-kun, tolong sekali saja, bicaralah padaku!!! Pikiranku mengembara ntah sampai kemana. Ku tetap berusaha mengejarnya. Diam2 tentunya. Aku tak ingin kehilangan ia seperti 5 tahun yang lalu sebelum melakukan apapun. Aku harus berusaha. Aku harus berani. Aku harus segera menyatakan perasaanku ini sekali lagi!!! Ku mencoba tuk meneguhkan hatiku.
Tiba2 kulihat yamada-kun berjalan dengan cepat ke arahku. Aku begitu panik. Apa yang harus aku lakukan??!!
Ternyata ia hanya melewatiku. Mau kemanakah ia?? Aku penasaran dan diam2 mengikutinya.
[Yamada’s POV]
Sepertinya kunci mobilku tertinggal di kelas. Semoga saja masih di sana.
Akupun berjalan cepat menuju kelasku.
Brukk…….
Seorang anak terjatuh di depanku………. Aku mengenalinya sebagai teman sekelasku. Ya, chinen. 2 kalinya ia jatuh di depanku hari ini. Tapi kali ini ia bersama dengan 2 orang yang aku kenali sebagai teman sekelasku juga. Jadi kali ini aku tidak perlu membantu ataupun menanyakan keadaannya lagi.
Dengan cepat aku segera melangkahkan kakiku lagi menuju kelas.
[Yuto’s POV]
Chinen, kau tak apa?? Tanyaku padanya panik………
Aku lapar…….. Ia segera menjawab dengan tampang memelasnya.
Yuto, bisakah kita makan dulu?? Pintanya padaku.
Aku bingung. Nozomi pastilah ingin segera pulang. Tapi aku juga tidak mungkin membiarkan sahabatku yang kurus ini kelaparan.
Gomen ne nozomi-chan. Kamu pulanglah duluan. Aku ingin menemani chinen makan dlu!! Kataku padanya dengan wajah penuh penyesalan.
Hai, daijou, yuto! Jawabnya padaku masih dengan senyumannya. Senyum itu kali ini membuatku merasa sakit. Aku benar2 tidak enak padanya. Iapun berjalan duluan meninggalkanku dan chinen.
[Shida’s POV]
Ku lihat 2 anak laki2 di koridor itu. Aku mengenali mereka. Yuto ‘n Chinen. Teman baruku di kelas 1D. Jika dilihat2, mereka berdua lumayan tampan. Yuto, aku suka badannya yang tinggi. N chinen, justru aku menyukai badannya yang chibi itu. Apalagi saat ia berjalan bareng Yuto. Haha!!!!! Aku tertawa sendiri membayangkan mereka berdua.
[Chinen’s POV]
Yuto, tunggu. Kataku tiba2 pada yuto. Sepertinya uangku tertinggal di kelas!!! Aku segera membritahunya tanpa ia tanya…….
Bentar ya, aku kembali ke kelas dulu. Kataku pada yuto sambil melangkahkan kakiku cepat menuju ke kelas.
Brukk………
Aku bertabrakan tiba2 dengan seorang anak yang badannya beberapa centi lebih tinggi dariku.
Kau ternyata!!!!! Ujar anak itu padaku dengan sedikit kesal. Ia yamada. Teman sekelasku yang baru. Idola para gadis.
Saat itu wajahnya begitu dekat denganku. Kulitnya begitu putih dan halus. Matanya juga indah…….
Ups, apa yang sedang ku pikirkan ini………..
Segera ku berdiri dan meninggalkannya.
[Yamada’s POV]
Dasar aneh!! Pikirku pada chinen. Ugh, aku harus segera pulang. Ibuku pasti sudah memasakkanku makanan yang enak. Ah, gak sabar rasanya…….. Hatiku menjadi senang memikirkan itu.
Yamada-kun…….. Seseorang memanggilku. Aku mengenalinya. Shida Mirai. Gadis yang 5 tahun lalu menyatakan cintanya padaku. Aku baru ingat tentangnya saat ia mengenalkan dirinya di depan kelas. Tapi ia tak boleh tahu kalau aku belum melupakannya. Karena aku sebenarnya sangat menyukainya sejak dulu.
Yamada-kun kok blum pulang?? Tanyanya padaku…..
Hhmm, kunci mobilku ketinggalan tadi, tapi sekarang sudah ku ambil. Kataku padanya dengan sukses menyembunyikan perasaan tak tenangku.
Kau sudah lupa denganku, ya?? Pertanyaan yang tiba2 ia ajukan itu membuatku sangat kaget. Ternyata ia juga blum melupakanku.
Sudah dulu ya, aku harus segera pulang!! Dengan buru2 aku segera meninggalkannya sebelum ia menyadari wajahku yang tengah memerah. Aku tak siap. Aku benar2 tak siap………..
[Shida’s POV]
Aku sedih. Hatiku sakit. Ia meninggalkanku begitu saja. Ia tak pedulikanku. Padahal tadi aku ingin kembali menyampaikan prasaanku padanya. Tapi, sepertinya dia memang tak pernah menganggapku ada. Jangan2 5 tahun yang lalu ia memang tak da maksud tuk pedulikanku………..
Mirai-chan, kau baik2 saja??!! Aku kaget. Segera kuhapus air mataku. Ku lihat seorang anak laki2 menatapku tajam. Chinen-kun, teman sekelasku. Aku tak menyangka ada orang lain.
Kenapa kau menangis??!! Ia bertanya padaku dengan lembut.
Aku tak apa. Hanya ngantuk sja! Jawabku mencoba tuk meyakinkannya.
Aku melihat semuanya. Yamada yang tlah membuatmu menangis. Kau pasti sangat menyukainya!! Semua kata2nya tepat. Hatiku kembali sakit. Aku menangis, menangis lagi. Di depan chinen yang sama sekali belum terlalu aku kenal. Tapi aku begitu tenang menangis di depannya.
Sudah, jangan menangis. Kau lebih cocok kalau tersenyum. Kau itu sangat manis. Jangan menangis lagi ya!!! Ia mencoba menghiburku. Di depanku, ia memasang beberapa tampang anehnya. Aku geli melihatnya. Akupun bisa tertawa……..
Chinen, terima kasih!!! Kataku dalam hati.
Kini perasaanku sudah tenang………… ternyata chinen kalau tersenyum manis juga.
[Yamada’s POV]
Aku merasa tak enak meninggalkannya!! Pikiran itu membuatku berat melangkahkan kakiku ke mobilku. Sebaiknya ku coba tuk beranikan diriku tuk menyatakan perasaanku!!!!! Akupun mencoba kembali ke tempat di mana ku tinggalkan mirai-chan tadi……..
Degh……….
Tiba2 hatiku teramat sakit. Ku lihat mirai-chan tersenyum. Ia tersenyum lepas. Tersenyum bersama chinen. Aku merasa aneh melihat itu semua. Kakiku serasa tak lagi kuat menopang badanku. Akupun terjatuh duduk menyesali betapa bodohnya diriku yang tak segera menyampaikan perasaanku padanya.
Mirai-chan…….
Kau pasti benar2 sudah melupakan kata cinta yang dulu kau ucapkan padaku………
Biarpun saat itu kita baru kelas 4 SD, tapi aku mengerti benar bahwa “aishiteru, mirai-chan” n begitu juga dirimu dulu!!!
Yamada-kun, kau kenapa??!! Seorang gadis tiba2 mengagetkanku.
Nozomi?!! Batinku kaget melihatnya……. Kau, kenapa belum pulang? Tanyaku padanya.
Yama sendiri kenapa belum pulang?! Ia balik bertanya padaku……..
Tak apa. Ini aku juga sudah mau pulang. Jya …………
[Nozomi’s POV]
Akhirnya aku berani juga bicara dengannya. Sengaja aku menunggunya tuk menyapanya. Dari dekat ia tambah begitu kawaii n kakoii…….
Hihii!! Akupun tersenyum senang karena ku tlah sukses mengawali hubunganku dengannya. Biarpun hanya sebatas menyapa dulu…….
Yeaaaaa……. Banzai………..!! batinku dalam hati.
To be continue……..
No comments:
Post a Comment
Mohon komentar sahabat demi kemajuan blog ini.
Terima kasih ^^