[Author’s POV]
Hari pertama di tahun ajaran yang baru di Horikoshi Gakuen
[Chinen’s POV]
Yuto ngeselin. Ditungguin lama ternyata mlah dah berangkat duluan. Dia kan bisa britau aku dulu klo mo brangkat duluan! Awas klo ketemu nanti!!! Gumamku sambil melangkahkan kakiku dengan cepat di halaman sekolah. Hari ini benar2 mengesalkan rasanya. Ibu bangun kesiangan, jadi tak da sarapan. Apalagi kakakku yg bawel itu, pagi2 dah menggodaku soal tinggi badanku. Kesal rasanya ……….
[Yuto’s POV]
Wah, ini dia kelasku. Kira2 siapa saja ya yang akan jadi teman sekelasku. Grogi rasanya di sekolah yang baru dan semua hal yang serba baru ini!! Kududuk di sebuah bangku di samping jendela. Sengaja ku berangkat pagi agar bisa mendapatkan sudut favoritku ini.
Belum ada seorangpun di kelas. Tapi dari tempat dudukku ini, ku lihat wajah yang ku kenal di halaman sana. Chinen, ya chinen. Ia pasti akan memarahiku karena meninggalkannya. Kenapa sejak TK aku selalu sekelas dengannya???!!! Biarpun aku juga menyukai itu ………..
Suara langkah kaki terdengar semakin jelas. Itu pastilah chinen. Tapi ternyata aku salah. Seorang gadis berjalan ke arahku. Nozomi Maeda desu, yoroshiku. Ujarnya memperkenalkan diri sambil tersenyum lembut padaku. Ia begitu manis. Aku terdiam beberapa saat dan akhirnya aku tersadar bahwa aku belum memperkenalkan diriku. Yuto Nakajima desu. Ujarku padanya sambil menyembunyikan wajahku yang tengah memerah.
[Yamada’s POV]
Jadi ini tempatnya?! Kataku dalam hati sambil menutup pintu mobilku. Akupun berjalan menuju ke kelasku.
Brukk……..
Seseorang terjatuh di hadapanku. Biarpun tak suka, terpaksa aku harus membantunya karena hanya ada aku saat itu di sana. Kau tak apa?? Tanyaku pada anak laki-laki kecil itu. Makasih!!! Jawabnya dengan keras dan langsung pergi tanpa mengucapkan terima kasih maupun menoleh padaku. Ku lihat anak itu memasuki ruang kelas. 1D. Ya, dia masuk ke sana. Apakah ia akan menjadi teman sekelasku???
Belum sempat ku memasuki ruangan itu, seseorang berlari ke luar dari dalam kelas dan menabrakku dengan teramat kuat. Akupun belum melakukan persiapan untuk menghadapi tabrakan yang begitu mendadak itu. Aku terjatuh. Dadaku teramat sesak. Baru ku sadar kalau orang itu jatuh di atasku dan mencium pipiku……….
Wuaaaaaa……. Gomen……… Ujarnya sambil membantuku untuk bangun.
Kau tak apa? Tanyanya padaku dengan nada bergetar
Yuto……… Teriak seorang anak laki-laki yang baru saja ke luar dari kelas. Merekapun berlari di koridor yang masih kosong ini. Uh, sudahlah. Bukan urusanku!! Bisik hati kecilku.
[Nozomi’s POV]
Siapa tadi yang mengejar yuto?! Anaknya mungil. Imut. Tapi sepertinya ia sedang marah pada yuto. Kata2 itu muncul di benakku begitu saja.
Tak lama ku memikirkan itu, seorang anak laki-laki masuk ke dalam kelas. Wow, kakkoi ne ……… ujarku dalam hati sambil memandanginya lekat.
Ia duduk di depan tempat yang tadinya di duduki yuto. Aku penasaran. Aku ingin mengenalnya. Tapi aku takut ia akan merasa terganggu oleh ku. Aku tak berani. Entah kenapa perasaanku terasa aneh. Jantungku berdebar dengan kencang. Aku tak yakin dengan perasaan ini. Tapi pandanganku tak bisa beralih darinya biarpun itu ku lakukan secara diam2.
[Yuto’s POV]
Udah chinen, maafin aku!! Rengekku yang sudah tak kuat lagi untuk berlari. Tapi marahnya jangan sekarang ya. Pintaku padanya yang sudah ada di depanku………..
Marah gak leh ditunda2! Ujarnya dengan wajah cemberut.
Tapi jangan sekarang. Sepertinya aku sedang jatuh cinta dengan seseorang!!! Ujarku dengan nafas yang masih terengah2.
HAAA???????? Teriaknya dengan nada yang kaget
Sapa….. sapa gadis itu? Tanyanya penuh antusias
Namanya maeda. Gadis yang tadi di kelas bersamaku!!! Ujarku padanya dengan terpaksa karena aku sudah hafal sifat chinen jika sampai aku tak mengatakannya
[Chinen’s POV]
Perasaan apa ini??!! Kenapa hatiku sakit sekali??!! Harusnya aku senang mendengar bahwa sahabatku sedang jatuh cinta…………..
Demo………. Kenapa hati ini terasa teriris-iris.
Pikirku sambil terus berjalan di samping yuto.
[Mirai’s POV]
Ternyata ia benar2 sekolah disini!!! Kataku dalam hati sambil memandangi seorang anak yang duduk di dekat jendela. Ia pasti tak mengingat sapa aku. Pikirku dengan senyuman kecil di bibirku.
@Flashback 5 tahun lalu
Yamada-kun, aishiteru……… Ujarku padanya dengan malu2 sambil memberikan cokelat valentine padanya. Arigatou!!! Kata itu ku dengar keluar dari mulutnya sambil tersenyum manis padaku.
@Flashback end
Senyuman itu sampai saat ini masih terbayang jelas di benakku. Biarpun setelah mengucapkan kata itu ia langsung pergi meninggalkanku, tapi aku tetap menyukainya. Dan sekarang, ia telah tumbuh menjadi pria dewasa yang membuatku semakin menyukainya.
[Yamada’s POV]
Kelas sudah mulai ramai. Aku tidak suka dengan keramaian ini!! Kataku dalam hati memasukkan buku yang tadi ku baca dan akupun berniat tuk berjalan2 ke luar kelas. Tapi tiba2 saja beberapa anak gadis mengerumuniku. Mereka melontarkan pertanyaan2 yang tidak mungkin bisa ku jawab semua sekaligus.
Maaf. Aku mau ke kamar kecil. Kataku pada mereka sambil berjalan ke luar kelas. Masih dapat ku dengar lontaran kata2 kekecewaan saat ku keluar dari kelas.
Ternyata di luar tidak lebih baik………..
Puluhan pasang mata para siswi yang berbarengan melihatku membuatku merasa tramat tidak nyaman. Aku sadari bahwa jika aku tak segera pergi, maka aku akan dalam bahaya. Berada dalam kerumunan para gadis. Sungguh tidak nyaman memiliki wajah yang menarik perhatian seperti ini. Biarpun aku tak pernah memikirkan tentang ini, tapi orang2 selalu bilang kalau aku sangat menarik.
Beberapa orang gadis dari kejauhan berlari ke arahku. Dalam waktu yang singkat mereka sudah ada di depanku. Aku bingung tentang apa yang harus aku lakukan.
TENGGG
TENGGG
Suara bell menyelamatkanku.
Biarpun itu hanya tuk sementara
Kau tak apa??? Suara itu terdengar dari belakangku. Shida Mirai desu, aku teman sekelasmu. Ujarnya padaku dengan senyumnya yang harus ku akui kalau senyum itu sangat manis. Tapi aku baru tersadar akan kata2nya. Ia adalah teman sekelasku. Berarti sejak tadi ia sudah memperhatikanku………….
[Nozomi’s POV]
Kesal rasanya dengan diriku sendiri. Kenapa aku begitu pengecut?! Kenapa aku tak berani menyapanya?! Padahal biasanya aku tak pernah seperti ini pada anak laki2.
[Chinen’s POV]
Aku tak apa kan duduk di sini??? Tanyaku pada sahabatku itu. Tentu saja!! Ia menyahut dengan cepat.
Tak lama kemudian, guru kami masuk ke dalam kelas. Akhirnya hari2ku di sekolah inipun resmi dimulai. Batinku sambil senyum2. Tapi suasana hatiku langsung berubah ketika melihat siswa yang duduk di meja seberangku. Ya, dia, dia maeda……….. ntah kenapa aku merasa sedikit tidak menyukai gadis ini biarpun aku belum mengenalnya.
Maeda desu!!! Ia tersenyum padaku. Kata itu keluar dari mulutnya secara tiba2, akupun menjadi salah tingkah dan langsung pura2 membaca buku yang saat itu ada di mejaku.
[Nozomi’s POV]
Anak laki2 yang duduk di samping yuto ini sangat manis. Pikirku dalam hati dengan senyum yang tiba2 menghias bibirku saat anak itu panik ketika ku perkenalkan diriku. Haha, ia sangat lucu! Batinku.
[Yuto’s POV]
Mataku tak bisa berhenti memandangnya. Gadis itu begitu membuatku merasa nyaman di dekatnya. Aku terus memandanginya. Ya, dia, nozomi maeda. Aku tak bisa berhenti memikirkan dan membayangkan senyumnya tadi saat menyapaku. Sepertinya benar, aku telah jatuh cinta pada pandangan pertama……………
[Author’s POV]
Seorang guru memasuki kelas 1D. Guru pertama ini adalah wali kelas mereka. Jam pertama mereka gunakan untuk saling berkenalan. Tentu saja yang paling ditunggu2 para gadis adalah perkenalan dari yamada.
To Be Continue ……………..
No comments:
Post a Comment
Mohon komentar sahabat demi kemajuan blog ini.
Terima kasih ^^