Saturday, 5 March 2011

Hey! Say! Jump Fanfiction - Crazy Competition Part 05

[Author’s POV]
@Flashback 5 tahun yang lalu
Di sebuah mobil keluarga yang sangat mewah. Sebuah keluarga yang terdiri dari 1 orang wanita, 4 pria dewasa, dan 4 anak laki-laki yang menginjak remaja tengah dalam perjalanan menuju villa mereka tuk berlibur. Dalam perjalanan itu selalu terdengar tawa dan tepuk tangan. Keempat anak laki-laki yang bernyanyi riang gembira membuat suasana dalam perjalanan itu sangat hidup. Tapi semua berakhir ketika mobil tersebut mencoba menghindari seorang anak perempuan yang tengah menyeberang jalan secara tiba-tiba yang menyebabkan mobil tersebut terperosok ke jurang.
@Flashback end


[Yuya’s POV]
Kejadian 5 tahun lalu membuat kami kehilangan orangtua. Andai saat itu kami berempat tidak bernyanyi-nyanyi, mungkin ayah bisa lebih konsen dalam mengendarai mobil.
Hm, kali ini aku memahami perasaan Ryosuke. Saat itu ia masih SD. Bahkan saat pemakaman orangtua kamipun, ia tak menyadari bahwa mereka akan tidur tuk selamanya. Saat itu ia terus bernyanyi riang berharap ayah dan ibu akan bangun dan bertepuk tangan dengan suaranya yang merdu itu. Tapi hal tersebut tak kunjung terjadi selama apapun ia menanti dan bernyanyi.

Sejak ia menyadari kepergian mereka, aku tak pernah lagi mendengarnya bernyanyi.

*****************

[Daiki’s POV]
Ryosuke, kami tak akan bisa bertanding tanpa dirimu!! Kataku mencoba meyakinkannya.
Ia membelakangi kami!! Aku mendengar suara isak tangis yang lirih. Ryosuke……. Ia menangis…….
Aku, Yuya, dan Kei segera memeluknya erat. Kami tahu apa yang Ryosuke pikirkan.
5 tahun lalu saat kami bertiga menangis tersedu-sedu karena kehilangan orangtua, hanya dia yang tak menangis dan tetap bernyanyi. Karena itulah, hatinya saat ini pasti tramat sakit jika harus mengingat kejadian itu lagi. Tanpa kusadari, air matakupun ikut mengalir…… aku yang selama ini tak pernah menangis lagi sejak kejadian itu, kini akhirnya air mata ini keluar setelah sekian lama membeku. Ryosuke…….. aku tak tega melihat adikku ini menangis.
Aku juga bisa melihat mata Kei yang berkaca-kaca. Hanya Yuya yang masih tetap tegar…….


[Yuya’s POV]
Aku masih memeluk erat ketiga adikku. Suara riuh penonton yang tengah menyaksikan pertunjukan singing ‘n dancingpun seakan tak kami dengar. Hanya tangisan Ryosuke yang kini semakin menjadi yang berdengung di telingaku. Sebenarnya aku juga ingin menangis seperti mereka, tapi aku harus kuat. Karena aku adalah seorang kakak sekaligus orangtua bagi mereka.
Dalam sorak sorai yang membahana ini, aku mendengar tim kami dipanggil. Sudah giliran kami untuk tampil. Tapi………

*****************

[Ryosuke’s POV]
Aku terus menangis menyesali kepergian orangtuaku. Andai kecelakaan itu tak pernah terjadi……
Ayah…… Ibu……..

Tsuraku kanashii toki wa kyou no egao wo….. Omoidashite aruite ikou mata au hi made
(when you feel exhauted or sad…. walk along recalling today’s smiles until the day we meet again)

Aku mendengar lantunan lagu yang ku kenal. Lagu yang sangat kurindukan. Lagu terakhir yang kulantunkan bersama kakak-kakakku saat itu. MEMORIES
Aku memandang ke arah panggung. Kak Yuya…… Ia yang menyanyikannya…….
Ku lihat kak Kei dan kak Daiki berjalan bersama ke arah panggung sambil mengusap air mata mereka. Kudengar suara mereka berdua yang merdu melantunkan nada selanjutnya…..

Michi ni mayou toki wa uta wo utaou….. Setsunakutemo mabushii hibi ga….. Bokura wo mukaete kureru itsudemo……
(when you are lost, sing a song….. even if we are heartbroken, someday…… bright days will come along and greet us too…..)

Kini kulihat mereka bertiga melantunkan lyric selanjutnya bersama. Ku lihat tatapan sedih mereka. Aku sadar, bukan hanya aku saja yang sedih kehilangan orangtua. Tapi kakak-kakakku juga merasakan kesedihan yang sama biarpun selama ini mereka tak pernah memperlihatkannya padaku.
Kini akupun melangkahkan kakiku menuju tempat di mana saudara-saudaraku tengah bernyanyi. Ku raih sebuah mic yang telah disediakan di pinggir panggung itu……
Aku ingin bernyanyi…… Aku ingin bernyanyi lagi………

Sora wa hiroi noni doko nimo ikenai…… Sonna ki ga shite ita kedo…….
(the sky is vast, yet it doesn’t go anywhere…… that’s how we felt)

*****************

[Yuya’s POV]
Kami mendengar tepuk tangan yang sangat meriah dari penonton. Ini pertama kalinya kami bernyanyi bersama lagi. Perasaan ini terasa begitu nyaman setelah sekian lama tak melakukan hal yang kami suka ini. Kini pikiran kami sudah tak lagi ke kejuaraan ini. Kami hanya terus bernyanyi sampai lagu ini selesai. Dalam hatiku, menang sudah bukan hal penting lagi. Aku bahagia bisa bernyanyi bersama adik-adikku lagi. Kami berempat. Bernyanyi bersama. Seperti saat-saat bahagia dulu…….. dengan tetap menahan air mata, kami terus bernyanyi sampai akhir……..


[Author’s POV]
Keempat kakak beradik itu terus bernyanyi dengan penghayatannya. Penonton yang menyaksikan mereka jadi ikut terbawa suasana. Padahal Yuya dan adik-adiknya hanya bernyanyi. Tanpa dance. Tapi teriakan-teriakan dan tepuk tangan meriah mengiringi mereka saat mereka turun dari panggung. Kini mereka bukan lagi mahasiswa yang tak dianggap.

*****************

[Daiki’s POV]
Kami menemukan apa yang selama ini kami cari. Biarpun nantinya akan kalah, kami sudah merasa sangat bahagia. Ryosuke…… Ia bernyanyi lagi. Dulu ia sering melakukannya untuk menghibur kami. Dan kini, akhirnya ia kembali bernyanyi bersama kami.

*****************

[Author’s POV]
Update posisi kembali terpampang di layar. Penonton bersorak sorai meriah ketika mengetahui siapa juara dari grup D. Benar-benar tidak disangka-sangka. Mereka berhasil melakukannya. Yuya dan adik-adiknya berhasil……..

*****************

[Harry’s POV]
Yuya….. Selamat atas keberhasilan kalian!! Kataku pada Yuya sambil menjabat tangannya.
Penampilan kalian dalam ujian seni tadi benar-benar luar biasa. Pengkhayatan yang hebat!! Tambahku….


[Sakura’s POV]
Sasuke…… temeni aku tuk memberi selamat pada anak-anak universitas manusia biasa itu ya?! Pintaku pada Sasuke.
Iyalah……!! Jawabnya pendek.

Selamat atas keberhasilan kalian ya!! Aku memberi selamat pada mereka dan menjabat tangan mereka satu per satu. Begitu juga Sasuke. Jarang aku melihat Sasuke mengakui kehebatan orang lain. Tapi kali ini ia terlihat tertarik pada orang-orang itu.


[Daiki’s POV]
Badanku agak sedikit gemetar ketika anak dari keluarga Uchiha itu mendekati kami. Tapi perhatianku tidak lagi tertuju padanya melainkan pada anak gadis di sebelahnya.
Daiki Arioka desu!! Kataku pada anak gadis itu dengan mengulurkan tanganku.
Sakura Haruno desu!! Jawabnya sambil menjabat tanganku.
Hihihi……… Lumayan……… Kenal ma cewek cantik oe…….!! Batinku……

*****************

[Author’s POV]
Empat besar pun telah ditentukan. Kejuaraan ini akan dilanjutkan esok. Esok adalah pertandingan semifinal yang akan memperebutkan dua tempat di tempat final.
UNIVERSITAS SIHIR VS UNIVERSITAS MANUSIA BIASA
UNIVERSITAS NINJA VS UNIVERSITAS DETECTIVE

*****************

[Ryuu’s POV]
Megumi menarik tanganku dengan terburu-buru.
Ryosuke……..!! aku mendengarnya memanggil seseorang. Ternyata anak yang menabrakku waktu itu. Tapi ku akui mereka hebat. Apalagi dalam ujian seni tadi mereka benar-benar mampu menghidupkan suasana. Seperti konser band terkenal. Akupun menyukai penampilan mereka tadi. Terutama anak yang bernama Ryosuke itu. Suaranya sangat merdu di lagu lembut tadi.


[Megumi’s POV]
Ryo-chan besok berjuang ya. Semoga kalian berhasil mengalahkan universitas sihir itu!! Kataku pada Ryosuke sambil tersenyum kecil.
Kalian juga berjuanglah!! Jawabnya pendek padaku dengan sedikit senyuman di wajahnya. Hm, mungkin aura dinginnya sedang kambuh!! Batinku…….

Hai…….!! Sapa seorang teman Ryosuke padaku.
Kei Inoo desu. Yoroshiku. Kau menyukai adikku ya?! Tanyanya tiba-tiba padaku……
Nani?! Adik?! Akupun segera merespon cepat……
Iya. Kami berempat adalah saudara kandung!! Jawabnya.
Aku benar-benar tidak menyangka kalau mereka berempat adalah saudara kandung.


[Yuya’s POV]
Sekarang sudah waktunya berpisah. Esok kita akan bertemu lagi!! Kataku sambil menjabat tangan Harry.
Yuya….. Akhirnya kita berhadapan lagi ya!! Kata Hermione padaku.
Tahun lalu kami kalah telak dari mereka. Dan kini, kami mendapat kesempatan tuk menghadapi mereka lagi. Tapi kali ini di babak semifinal.
Sampai jumpa besok!! Akupun berpamitan pada semua. Begitu juga dengan adik-adikku.

Sakura…… Itu emailku. Jangan lupa hubungi aku ya!! Kata Daiki pada gadis yang baru dikenalnya itu. Uh, dasar Daiki…….


[Megumi’s POV]
Aku mengantar Ryosuke dan kakak-kakaknya sampai tempat parkir. Ku lihat mobil mereka sangat mewah. Aku tak menyangka kalau mereka adalah anak orang kaya.
Tapi tiba-tiba darahku serasa berhenti mengalir…….
Mobil itu………
Akupun segera berlari mencoba tuk menyusul mereka. Tapi aku terlambat. Mereka telah pergi…..

Ada apa, Meg?! Tanya Ryuu padaku. Akupun meminta Ryuu tuk mengambil mobilnya dan segera menyusul mereka.
Mobil itu…….. Aku harus menyusul mereka……. Harus…….. !! Batinku




To Be Continue………..

*******************************

No comments:

Post a Comment

Mohon komentar sahabat demi kemajuan blog ini.
Terima kasih ^^

Followers