Friday, 4 March 2011

Fanfic Complicated Love - Hey! Say! JUMP Part 5


[Yamada’s POV]
Badanku terasa sangat dingin. Kepalaku pusing!! Dengan berat aku berusaha membuka mataku. Aku sudah ada di kamarku. Dengan pandangan yang masih samar-samar, aku mengenali sosok yang ada di dekatku. Ia memandangiku tajam…….

Ryo-chan, syukurlah kau bangun juga!! Kata ibuku dengan nada bergetar seperti habis menangis.
Ingin sekali ku segera bangun dan bicara dengan ibu, tapi aku tak bisa.
Bagaimana keadaan ryo-chan sekarang? Tanya ibu masih dengan nada yang bergetar.
Aku tak tega jika melihat ibu sedih. Ingin sekali ku segera menghiburnya. Tapi aku hanya bisa tersenyum kecil.
Ibu, pasti ia sangat mengkhawatirkanku.

Mirai-chan!! Tiba-tiba aku teringat akan mirai-chan. Kemarin aku telah menyatakan perasaanku padanya. Aku masih mengingat betul kejadian itu. Biarpun itu lebih tepatnya karena kondisiku yang sedang kurang fit jadi tindakanku hanya menuruti kata hatiku tanpa menggunakan otakku. Tapi aku senang akhirnya aku bisa mengatakannya…..

Ryo-chan ingin makan apa? Tanya ibuku mengagetkanku.
Kini aku sudah bisa melihat wajah ibu dengan jelas. Wajahnya terlihat kusut. Terakhir kali ku lihat wajah ibu seperti itu adalah saat pemakaman ayah. Ayah meninggal karena kanker otak. Kami tak mengetahui bahwa ayah mengidap penyakit itu. Wajarlah jika ibu khawatir padaku. Selama ini aku selalu berusaha menjadi anak yang baik bagi ibu. Aku ingin ibu merasa bahwa ayah masih disini dengan keberadaanku.


[Shida’s POV]
Hari ini yama-chan tidak masuk sekolah. Kemarin keadaannya benar-benar mengkhawatirkan. Sekarang aku akan ke rumahnya tuk menjenguknya.

Mirai-chan! Sapa yuto yang membuatku menghentikan langkahku meninggalkan kelas.
Ke rumah yama-chan yuk!! Ajaknya padaku.
Hu’um, kebetulan aku dan yuto juga harus memberitahunya kalau lusa ada camping n kami satu kelompok! Chinen menambah dengan senyuman.
Tentu saja!!  Jawabku pendek dengan senyum menghiasi wajahku.

Kami bertigapun berjalan bersama menuju rumah yama-chan. Kami dapatkan alamatnya dari office kemarin. Karena jauh, kamipun naik bis.


[Yuto’s POV]
Sengaja tadi aku tidak mengajak nozomi-chan. Semoga saja perasaannya segera membaik. Aku takut jika ia ikut ia hanya akan sakit hati. Karena pastilah yama-chan akan lebih memilih ngobrol dengan mirai-chan.

Gak sabar ingin bertemu yama-chan. Lagi pula aku juga belum sempat minta maaf padanya. Semoga kali ini ia sudah membaik.

@Flashback 1 hari yang lalu

Yuto, cepat cari tahu alamat rumah yama-chan!! Ujar chinen padaku dengan panik. Saat itu yama-chan sedang muntah-muntah. Akupun segera ke ruang guru tuk mendapatkan alamat rumah yama-chan. Aku segera kembali dan menggendong yama-chan setelah ku dapat alamat itu. Aku mengantarnya pulang bersama chinen, mirai, dan nozomi.

@Flashback end

Saat itu aku sama paniknya dengan yang lain. Tapi kenapa?! Harusnya aku tak sepanik itu. Toh aku juga sadar bahwa yama-chan n aku sama-sama laki-laki. Ia sudah punya mirai-chan. Begitu juga diriku yang masih mencoba tuk mendapatkan perhatian dari nozomi-chan……


[Chinen’s POV]
Lusa ada camping. Senang juga membayangkan bakal setenda dengan yama-chan. Semoga saja ia sudah sembuh. Jadi ia akan ikut camping itu. Hihihi, setenda ama yama-chan n yuto. Haha, gak sabar………..


[Author’s POV]
Mereka telah sampai rumah yama-chan. Rumah besar yang sangat mewah. Kemarin mereka sempat memasuki rumah itu. Benar-benar rumah seorang pangeran. Bahkan miraipun tidak menyadari bahwa laki-laki yang disukainya sejak kecil itu adalah anak orang kaya.
Setelah mendapat izin dari penjaga, mereka bertigapun dipersilakan masuk.


[Chinen’s POV]
Nyonya yamada menyambut kami dengan hangat. Beliau menyampaikan bahwa yama-chan saat ini sedang istirahat. Kondisinya masih sangat lemah. Ujar nyonya yamada menambahkan.
Dalam hatiku berkata, ibunya yama-chan sangat cantik dan anggun. Pantaslah anaknya setampan yama-chan.
Kemarin kami hanya sempat bertemu kepala pembantu di rumah ini. Aku benar-benar tak menyangka kalau ibu yama-chan masih semuda ini.


[Shida’s POV]
Aku benar-benar ingin melihat kondisi yama-chan. Tapi ibu yama-chan bilang ia sedang istirahat. Hm, akan kucoba merelakannya sementara tuk tak melihat wajah yama-chan. Tapi tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari lantai atas. Aku melihat yama-chan. Ya, aku melihatnya. Secara spontan akupun segera berlari menuju ke arahnya.

Yama-chan, kenapa kau bangun??!! Tanyaku sambil memapahnya yang saat itu jelas terlihat bahwa ia masih sangat lemah. Aku menyadari ia masih sulit melangkahkan kakinya. Kenapa kau bangun??!! Aku mengulang lagi pertanyaanku….
Karena aku mendengar suara mirai-chan, jadi aku mencoba memastikannya. Ternyata benar!!! Ujarnya padaku sambil tersenyum. Ini kedua kalinya aku melihatnya tersenyum. Tapi kali ini ia sangat manis biarpun tersenyum dengan wajah pucat pasi seperti itu.


[Chinen’s POV]
Aku melihat yama-chan menuruni tangga bersama mirai-chan. Aku ingin sekali menghampirinya. Menghampiri yama-chan. Memapahnya seperti yang dilakukan mirai-chan…….

Chinen!! Yuto!! Sapanya pada kami dengan tersenyum……. Senyum yang baru pertama kali ini aku lihat. Pantaslah para gadis menyukainya. Senyumnya benar-benar mematikan!!
Ryo-chan, kamu sebaiknya istirahat dulu!! Kata ibu yama-chan yang sepertinya benar-benar mengkhawatirkan putranya itu.

Aku akan istirahat di sini, kaa-chan. Biarkan ryo ngobrol dengan teman-teman ryo!! Pinta yama-chan pada ibunya.


[Yuto’s POV]
Nyonya yamada membiarkan kami mengobrol dengan yama-chan. Kami berempat duduk di ruang keluarga yama-chan. Tentu saja yama-chan masih harus berbaring. Badannya terlihat lebih kurus. Padahal ia bru sakit selama 2 hari ini.

Yama-chan, bagaimana kabarmu?!! Tanyaku padanya dengan sedikit malu-malu. Ini pertama kalinya aku mengajaknya bicara. Biarpun sebelumnya aku pernah menciumnya di hari pertama aku melihatnya. Haha. Biarpun itu hanya kecelakaan tapi itu adalah ciuman pertamaku.

Sudah lebih baik. Berkat kalian tentunya!! Jawabnya dengan lagi-lagi tersenyum pada kami.
Akhirnya kamipun ngobrol banyak dengan yama-chan. Ia terlihat senang mendengar cerita-cerita dari aku, chinen, dan mirai. Rasanya aku ingin waktu berhenti. Biarlah selamanya begini…….
Karena, aku merasa bahagia melihat yama-chan terus tersenyum.


[Yamada’s POV]
Ini pertama kalinya aku merasa tidak sendiri lagi. Aku memiliki teman-teman sekarang. Teman-teman yang membuatku merasa tertarik dengan mereka.
Yuto, ia sangat baik. Tapi aku masih belum paham kenapa saat itu ia ingin memukulku. Akupun tak mau memikirkan soal itu lagi.
Chinen, ia sangat imut. Dengan badannya yang chibi itu, ia terlihat sangat lincah. Aku menyukai mereka berdua!! Batinku sambil tersenyum mendengar cerita-cerita dari mereka.

Teman-teman, makanlah dulu!! Aku baru saja teringat tuk mempersilakan mereka menikmati makanan yang telah ibu siapkan.

Gak mau!! Sahut mirai-chan dengan cepat yang membuatku kaget mendengarnya.
Kecuali jika yama-chan juga makan!! Lanjutnya sambil memperlihatkan senyumannya yang manis.
Aku sangat menyukai senyuman itu. Senyuman mirai-chan. Aku tak ingin kehilangan senyuman itu.

Ya??!! Tambah mirai-chan yang menunggu jawaban iya dariku.
Hu’um!! Akupun tak bisa menolak pinta mirai-chan itu.


Hari sudah semakin petang. Akupun mengingatkan teman-teman akan itu. Setelah pamit padaku dan ibuku, merekapun berjalan bersama menuju rumah mereka masing-masing. Hari ini benar-benar hari yang membahagiakan bagiku.
Tapi tiba-tiba yuto berlari kembali ke arahku.

Yama-chan!! Tiba-tiba wajah yuto terlihat serius menatapku. Gomen ne yama-chan!! Tambahnya sambil membungkukkan badannya. Kemarin aku telah bertindak kasar padamu. Itu karena aku terlalu emosi melihat orang yang ku sukai sakit karenamu. Nozomi-chan!! Ia menambahkan…..
Aku terkejut dengan kata-kata yuto itu. Ternyata ia menyukai nozomi. Dan aku benar-benar tidak menyadari kalau nozomi benar-benar menyukaiku. Kenapa ini??!! Perasaanku terasa aneh. Bayangan nozomi yang menyapaku tiap kami bertemu kembali terputar di otakku. Nozomi-chan, ia menyukaiku……….


[Yuto’s POV]
Yama-chan terlihat aneh setelah mendengar kata-kata dariku. Tiba-tiba ku lihat ia roboh di depanku. Akupun segera menangkap badannya agar ia tak terjatuh…….
Yama-chan……….. aku, chinen, dan mirai berteriak hampir bersamaan….
Kenapa dia???!!! Pikirku yang membuatku sangat panik……….


To be continue …………

No comments:

Post a Comment

Mohon komentar sahabat demi kemajuan blog ini.
Terima kasih ^^

Followers