Wednesday, 3 April 2013

Contoh Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Transformatif BAB I


BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang Kegiatan KKN Transformatif
Kuliah Kerja Nyata Transformatif  merupakan kegiatan intrakurikuler yang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan bekerja bersama masyarakat. Kuliah Kerja Nyata Transformatif yang dilakukan oleh mahasiswa bukan berarti mengajar masyarakat tentang sesuatu yang terbaik untuk mereka, tetapi melakukan pemberdayaan sebagai sebuah proses pencarian (research) yang dilakukan bersama-sama. Mahasiswa melakukan tugas pendampingan terhadap apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam menghadapi problem sosial yang ada di tengah-tengah mereka.

Sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan IAIN Surakarta bahwa salah satu syarat untuk menyelesaikan S1 adalah dengan menyaelesaikan Kuliah Kerja Nyata Transformatif, yang berbobot 4 SKS dengan menggunakan metodeParticipatory Action Research (PAR) dan Partcipatory Rural Apprasial (PRA).
Dalam kegiatan KKT ini, kami berkesempatan belajar untuk membaur bersama masyarakat, tepatnya di Dukuh Sumberejo, Desa Kunden, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo. Berpegang pada pemberdayaan masyarakatdan TPA yang menggunakan metode Partcipatory Action Research (PAR) dan Participatory Rural Apprasia l(PRA).
Maka kami berupaya dan berusaha untuk menyeimbangkan pikiran dan tenaga demi pemberdayaan masyarakat Desa Kunden, Kecamatan Bulu dalam ranah sosial keagamaan. kondisi riil yang ada di Desa Kunden secara spiritual sudah cukup baik. Adapun kegiatan keagamaan (Islam) antara lain Kajian ibu – ibu tiap malam selasa dan malam jumat, Pengajian ahad kliwon, TPA. Serta kegiatan sosial seperti arisan ibu-ibu, PKK, kelompok tani, pertemuan rutin perangkat desa, pertemuan karangtaruna, dan kerja bakti.
Secara sosial masyarakat Desa Kunden sudah mencerminkan rasa persaudaraan dengan adanya gotong royong ketika ada hajatan pernikahan salah seorang warga atau kerja bakti antar warga, kelompok-kelompok  pengajian, dan lain-lain.Akan tetapi ada sebagian dukuh yang pemudanya kurang begitu aktif dikarenakan banyak pemuda yang merantau. Bahkan banyak rumah yang kosong ditinggal pergi pemiliknya.
B.            Tujuan Pelaksanaan
DalamkegiatanKuliahKerjaNyata TransformatifmempunyaiTujuanUmumdanTujuanKhusussebagaiberikut :
1.    Tujuan Umum
a.       Mendekatkan Perguruan Tinggi dengan masyarakat untuk menyesuaikan tuntutan pembangunan dan dinamika masyarakat.
Kegiatan Kerja Nyata Transformatif bertujuan meningkatkan kemampuam Sumber Daya Manusia dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memecahkan problem sosial dan bersama-sama masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial, pencerahan dan pembebasan sesuai dengan visi dan misi serta fungsi Perguruan Tinggi Agama Islam.
2.    Tujuan Khusus
a.       Mempercepat kemampaun masyarakat dalam meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia sesuai dengan tunututan dinamika pembangunan dan perkembangan IPTEK
b.      Mempercepat upaya pengembangan masyarakat ke arah terciptanya masyarakat yang dinamis yang siap menempuh perubahan menuju perbaikan dan kemajuan yang sesuai dengan nilai-nilai sosial budaya (sosiokultural) yang berlaku.
c.       Mempercepat upaya pembinaan pranata dan meningkatkan keahlian masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan hidup dan kemandirian.
d.      Melatih penalaran dan kepekaan mahasiswa dengan bekerja sama dengan disiplin ilmu.
e.       Mengembangkan potensi mahasiswa untuk melakukan improvisasi dan inovasi dalam provesi pekerjaan sosial khususnya dan dalam pembangunan masyarakat umumnya.
f.       Memberikan kepada mahasiswa pengalaman belajar dan bekerja secara langsung dalam menghadapi berbagai persoalan yang komplek, melalui, proses partisipatif sehingga dapat membantu masyarakat menenmukan cara menghadapi problem sosial yang mereka hadapi.
g.      Mengembangkan potensi mahasiswa sesuai bidang keilmuannya ke arah peningkatan kemampuan dan profesinya yang dilaksanakan secara mandiri dan kolektif.

C.           Metodologi PRA-PAR
Metodologi yang dipakai PRA-PAR adalah sebagai berikut:
1.    Mengutamakan yang Terabaikan (Keperpihakan)
Sering kali program-program pengembangan pedesaan tidak melibatkan masyarakat yang terabaikan. Mereka sibuk dengan pekerjaannya di sawah bagi para orang tuanya untuk pemudanya kebanyakan merantau dan anak-anaknya terabaikan dengan kegiatannya terutama TPA ada yang berjalan dan ada yang sebagian tidak berjalan.
2.    Pemberdayaan (Penguatan) Masyarakat
Banyak program pemberdayaan masyarakat berorientasi pada bantuan fisik PRA bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menganalisa keadaannya dan meningkatkan taraf hidupnya secara mandiri dengan menggunakan sumberdaya serta menurunkan ketergantungan kepada pihak luar.
3.    Masyarakat sebagai pelaku, orang luar sebagai fasilitator, orang luar ikut berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat.
4.    Saling Belajar Dan Menghargai Perbedaan
PRA adalah suatu proses belajar berdasarkan pengalaman belajar dengan masyarakat tentang pengalaman. Disamping itu menghargai perbedaan karena merupakan kesempatan yang baik untuk saling berbagi belajar besama.
5.    Terbuka, Santai dan Informal
Untuk menciptakan keterbukaan diantara masyarakat, diperlukan suasana yang santai dan informal.
D.           Daur Program dan Daur Belajar
KKT dilakukan berdasarkan daur program PAR, yang didukung dengan metode dan teknik PRA (Participatory Rural Appraisal). Daur program ini merupakan tahapan-tahapan dalam pengembangan program mulai dari identifikasi masalah dan kebutuhan, pencarian alternatif kegiatan, pemilihan alternatif kegiatan, pengorganisasian, dan pelaksanaan kegiatan serta pemantauan dan evaluasi program.
1.    Penjajagan / Pengenalan Kebutuhan

Langkah-langkah :
a.       Pengenalan masalah, kebutuhan, dan potensi masyarakat
b.      Pengkajian hubungan sebab akibat masalah (Identifikasi akar masalah)
c.       Pengkajian potensi lokal dan luar
d.      Penetapan prioritas masalah berdasarkan kriteria masyarakat
2.    Perencanaan Kegiatan
Hasil penguraian masalah-masalah dan potensi-potensi serta penyusunan prioritas masalah, dijabarkan menjadi :
a.       Alternatif-alternatif pemecahan masalah
b.      Alternatif-alternatif kegiatan yang bisa dilakukan sesuai dengan ketersediaan sumber daya, baik lokal maupun dari luar
3.    Pelaksanaan / Pengorganisasian Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan diorganisir dan dipimpin oleh anggota masyarakat sendiri, sedangkan orang luar hanya mendampingi. Yang harus diselesaikan dalam tahap ini meliputi :
a.       Pengaturan jadwal kegiatan
b.      Pembagian kelompok dan tugas-tugas
4.    Pemantauan Kegiatan (Monitoring)
Kegiatan dimaksudkan untuk melihat apakah program berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Biasanya dilakukan dalam jangka waktu pendek (per 3 bulan atau 6 bulan) dan hasilnya dituliskan dalam laporan kemajuan/ perkembangan program (progress report)
5.    Evaluasi Kegiatan
Biasanya terdapat dua macam evaluasi kegiatan, yaitu :
a.       Evaluasi Program secara berkala (progress report), dilakukan untuk menilai arah dan kemajuan program, efisiensi dan efektifitas pekerjaan, dan mengarahkan kembali program.
b.      Evaluasi akhir program (final evaluation), dilakukan untuk menilai hasil yang telah dicapai selama pengembangan program jangka waktu tertentu (beberapa tahun) apakah sifat mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan pada awal pengembangan program, bagaimana dampak program terhadap kesejahteraan hidup masyarakat, hasilnya disusun menjadi laporan akhir program.

No comments:

Post a Comment

Mohon komentar sahabat demi kemajuan blog ini.
Terima kasih ^^

Followers