Monday, 20 May 2013

[Fanfic - HSJ] SILENCE Chap. 04 : No Second Chance


Hey!Say!JUMP Fanfiction (Indonesia)

Title : SILENCE
Diadaptasi dari dorama Taiwan dengan judul yang sama

Author : Rin Fujiyama
Genre : Romance, Family, Angst
Rating : General
Cast :

Yamada Ryosuke as Yamada Ryosuke
Arioka Daiki as Arioka Daiki
Nakajima Yuto as Nakajima Yuto
Chinen Yuri as Chinen Yuri
Takaki Yuya as Yamada Yuya
Yabu Kota as Yabu Kouta
Inoo Kei as Arioka Kei
Okamoto Keito as Okamoto Keito
Yaotome Hikaru as Yaotome Hikaru

Matsumoto Ainami (OC)
Ohno Natsumi (OC)
Kato Rubi as Yamada Rubi
Honda Sakura (OC)
Chinen Irumi (OC)
Others…


Happy Reading…


*********************

Chapter sebelumnya :

Mata Ainapun segera mendongak, memandangi oknum yang masih menginjak kartu yang hendak diambilnya itu.

Mata mereka saling bertemu…

Keduanya saling menatap cukup lama. Merasakan ada suatu ikatan dan hal yang begitu familiar ketika pandangan mereka saling bertemu tadi.

Matsumoto Ainami…
Ia tak tau bahwa orang yang dihadapannya itu tak lain adalah Yamada Ryosuke – orang dari planet Mars – Martiannya…


*********************
Chapter 04 = No second chance
*********************

Pemuda itu mengambil kartu yang tadi diinjaknya dan memberikannya pada Aina yang masih terlihat melamunkan sesuatu.

Tanpa berkata apapun…
Si pemuda yang tak lain adalah Ryosuke itupun berlalu, dan memasuki perusahaan tersebut.

“Ah, syukurlah kau membawanya…”
Kei terlihat baru saja kembali keluar dari gedung itu. “Tanpa kartu ini, aku tak akan bisa absen pagi…” kata pria itu sebelum akhirnya kembali ke dalam setelah sempat mengelus ringan rambut panjang Aina.

==============
==============

Pagi itu adalah rapat perdana bagi seorang Yamada Ryosuke.

Entah seperti apa ia dibesarkan, pemuda itu terlihat begitu dingin – tanpa ekspresi – dan seakan siap menendang siapapun yang tidak sepaham dengannya – menendang keluar dari perusahaan yang kini segala kekuasaan ada di tangannya.

Semua kepala bagian di ruangan itu yang tadinya masih santai dengan segala aktivitasnya masing-masing, dengan segera langsung duduk serius melihat Ryosuke memasuki ruangan rapat.

Pemuda itu berjalan perlahan menuju jendela di belakang kursinya – membuat manusia-manusia lain di ruangan itu tak paham apa gerangan yang hendak dilakukan direktur muda tersebut.

Disentuhnya jendela itu…
Ada debu yang melekat di tangannya kini.

“Pecat pegawai kebersihan yang dipekerjakan sekarang dan ganti dengan pegawai baru,” itulah komentar dingin yang mengalir dari dua sisi bibir Ryosuke memandangi debu di jemarinya.

Pemuda 24 tahun itu kembali berbicara, “Tanggung jawabku adalah untuk menambah kejayaan perusahaan ini. Jadi, langkah pertama yang akan aku lakukan adalah memecat pegawai-pegawai yang tidak produktif bagi perusahaan ini.”

==============
==============

Sementara itu di tempat lain, terlihat Aina tengah kesal menunggu Daiki yang tak kunjung datang untuk membantunya berjualan.

“Jeng… jeng…,” tiba-tiba pemuda yang dari tadi ditunggunya itu datang dengan membawakannya sebuah handphone.

Awalnya Aina memarahi Daiki karena manusia berjenis kelamin laki-laki di hadapannya itu bisanya hanya menghabiskan uang saja…

“Ayolah... Semua orang punya hp, jadi kamu juga harus punya…”

“Lihatlah, kita bisa mengambil foto kita dengan hp ini... Lagipula, nomer ayah dan nomerku sudah kusimpan di sini, jadi kau hanya perlu memencetnya saja…”

Gadis itu baru saja hendak mengutarakan penolakannya lagi, tapi gagal karena Daiki memaksanya untuk menyimpan handphone itu. Dan pemuda itupun dengan buru-buru menjauh agar Aina tak kembali bawel dengan segala gerak-gerak tangannya.

“Ayo bilang terima kasih…,” Daiki menggoda dari kejauhan dengan tampang polosnya.

Tak ada pilihan lain kini. Si gadis hafal betul sifat pemuda yang sudah tumbuh besar bersamanya itu.
“Ok, terima kasih…,” kata Aina dengan terpaksa – masih tetap bicara dengan gerakan tangannya.

“Nah, sekarang cium aku…,” Daiki kembali bersuara – namun kali ini agak manja.

“Ish…,” si gadispun hanya bisa memberikan isyarat gemesnya dan hendak menampar Daiki – menampar sebatas dalam artian gemas tentunya.

==============
==============

“Bapak memanggil saya?” Kei memasuki ruang direktur dengan perasaan yang agak kurang nyaman setelah tadi berpapasan dengan rekan kerjanya yang terlihat marah-marah – sepertinya baru saja dipecat.

Direktur muda itupun segera mempersilahkan Kei untuk duduk, dan segera memulai penjelasannya kenapa ia memanggil pria itu.

“Setelah aku melihat catatan tentang anda ini, sepertinya anda selalu datang dan pulang tepat waktu sesuai jadwal.”

Kei terlihat senang ketika direktur di hadapannya itu nampak tengah memujinya.

“Tapi… bukankah jarak antara ruang kerja anda dengan mesin pencatat waktu karyawan sekitar 5 menit?!”
Ryosuke terlihat mulai mengkritik…

“Jadi antara datang dan pulang… Kau telah membuang waktu perusahaan selama 10 menit setiap harinya. 10 menit tersebut andai dikalikan dengan berapa tahun anda bekerja di sini, bukankah hal ini menjadikan kerugian besar untuk perusahaan?”

Kei berniat segera meluruskan apa yang menjadi pemikiran direktur muda itu, “direktur… saya bisa menjelaskan semua ini…”

“Kau tak perlu menjelaskannya…”
Ryosuke membanting catatan karyawan itu ke mejanya.

“Semua angka-angka di catatan itu telah menjelaskan semuanya… Kau dipecat!!”

Kei langsung syok…

“Direktur… Aku sungguh-sungguh membutuhkan pekerjaan ini. Tolong beri saya kesempatan…,” Kei memohon – mengingat ia harus tetap mencari uang demi pengobatan Aina…

Masih dengan gaya coolnya, Ryosuke memberikan jawaban dingin seperti biasanya, “Kau mengerti seberapa berharganya waktu kan? Jadi jangan membuang-buang waktuku…”

Deegghh…

Kata-kata itu membuat Kei seketika tak lagi mampu menyampaikan komplainnya.

Pria paruh baya itupun berjalan lemas ke pintu keluar ruang direktur tersebut.

Namun…
Satu langkah sebelum ia meninggalkan ruangan itu, ia kembali menoleh dan memandangi pemuda dingin yang masih duduk di kursi kerjanya memandangi catatan-catatan kerja karyawan lainnya itu.

“Anak muda... aku akan memberimu satu nasehat…,” Kei kembali mulai bersuara – walaupun pemuda yang ia ajak bicara itu tidak sedang memperhatikannya, tapi Kei yakin, pemuda itu mendengarkannya.

“Dunia ini tidak hanya ditentukan oleh angka-angka yang tertulis itu. Mungkin kau belum pernah merasakan tidak memiliki kesempatan kedua, dan suatu hari, kau pasti akan merasakan rasa sakitnya tak lagi memiliki kesempatan…”

“Dan saat hari itu tiba, kau akan sadar betapa kejamnya dirimu yang sekarang…”

Itulah nasehat terakhir dari Kei sebelum akhirnya pria paruh baya itu meninggalkan ruang tersebut dan kembali ke meja kerjanya untuk membereskan barang-barangnya – ia telah dipecat…


==============
Chap. 04 = Owari
==============

Next : Chapter 05

Friday, 10 May 2013

[Fanfic] - HSJ - SILENCE Chap. 03


Hey!Say!JUMP Fanfiction (Indonesia)

9 Mei 2013
Sebelumnya, saya mau mengucapkan “otanjoubi omedetou” untuk anak saya tersayang yang selalu bikin doki-doki… ‘Yamada Ryosuke’
Diusia yang sudah 20 tahun ini, mama akan selalu setia menjagamu.
“Don’t worry, be happy” << ngutip kata-kata seseorang…

*********************

Title : SILENCE
Diadaptasi dari dorama Taiwan dengan judul yang sama

Author : Rin Fujiyama
Genre : Romance, Family, Angst
Rating : General
Cast :

Yamada Ryosuke as Yamada Ryosuke
Arioka Daiki as Arioka Daiki
Nakajima Yuto as Nakajima Yuto
Chinen Yuri as Chinen Yuri
Takaki Yuya as Yamada Yuya
Yabu Kota as Yabu Kouta
Inoo Kei as Arioka Kei
Okamoto Keito as Okamoto Keito
Yaotome Hikaru as Yaotome Hikaru

Matsumoto Ainami (OC)
Ohno Natsumi (OC)
Kato Rubi as Yamada Rubi
Honda Sakura (OC)
Chinen Irumi (OC)
Others…


Happy Reading…


*********************

Chapter sebelumnya :

Ia terus berlari…

Ingin berteriak…

Tapi tetap saja ia tak mampu memanggil Ryosuke dan meneriakan jawabannya.

Hingga akhirnya gadis itu terjatuh…

Hanya tangisan tanpa suara yang kembali terealisasi – mengiringi Ryosuke yang telah berlalu pergi dengan tetap memandangi gadis yang tengah menangis itu dari dalam mobilnya.


*********************
Chapter 03 = Perjumpaan Kembali
*********************

Gadis itu hanya bisa kembali dengan perasaan sedih…
Sendirian memasuki ruang rahasia antara dirinya dan Ryosuke.

Iapun membuka lubang itu dan memasukkan secarik kertas baru ke sana – sebuah kertas bertuliskan jawaban darinya atas pertanyaan Ryosuke yang belum terjawab.

Berharap kelak jawaban itu akan tersampaikan pada Ryosuke.

Monday, 6 May 2013

[ Fanfic HSJ ] - SILENCE Chap. 02


Hey!Say!JUMP Fanfiction (Indonesia)

Title : SILENCE
Diadaptasi dari dorama Taiwan dengan judul yang sama

Author : Rin Fujiyama
Genre : Romance, Family, Angst
Rating : General
Cast :

Yamada Ryosuke as Yamada Ryosuke
Arioka Daiki as Arioka Daiki
Nakajima Yuto as Nakajima Yuto
Chinen Yuri as Chinen Yuri
Takaki Yuya as Yamada Yuya
Yabu Kota as Yabu Kouta
Inoo Kei as Arioka Kei
Okamoto Keito as Okamoto Keito
Yaotome Hikaru as Yaotome Hikaru

Matsumoto Ainami (OC)
Ohno Natsumi (OC)
Kato Rubi as Yamada Rubi
Honda Sakura (OC)
Chinen Irumi (OC)
Others…


Happy Reading…


*********************

Chapter sebelumnya :

“Kau kah itu yang selama ini menulis surat?” anak lelaki itupun bertanya pada Aina yang masih menatapnya diam.

Gadis itu tak pernah tau, andai pertemuannya dengan anak lelaki itu akan memberikannya sebuah memori yang sampai kapanpun tak akan pernah ia lupakan – sebuah kebahagiaan…


*********************
Chapter 02 = Perpisahan
*********************

“Aku adalah Martian – orang planet Mars…” anak laki-laki itu memperkenalkan diri.
Aina yang tak paham maksud dari anak itupun hanya mampu diam – lagi pula, biarpun ia ingin bicara, tetap saja tak akan bisa – karena ia bisu.

Friday, 3 May 2013

[Fanfic HSJ] - SILENCE 01


Hey!Say!JUMP Fanfiction (Indonesia)

Title : SILENCE
Diadaptasi dari dorama Taiwan dengan judul yang sama

Author : Rin Fujiyama
Genre : Romance, Family, Angst
Rating : General
Cast :

Yamada Ryosuke as Yamada Ryosuke
Arioka Daiki as Arioka Daiki
Nakajima Yuto as Nakajima Yuto
Chinen Yuri as Chinen Yuri
Takaki Yuya as Yamada Yuya
Yabu Kota as Yabu Kouta
Inoo Kei as Arioka Kei
Okamoto Keito as Okamoto Keito
Yaotome Hikaru as Yaotome Hikaru


Happy Reading…

*********************
Chapter 01 = Pertemuan
*********************

Summary :

Pernahkah kau mendengar tentang “bintang keberuntungan”?

Bintang keberuntungan adalah sebuah kode…
Sebuah kode yang dibuat dengan mengaitkan jemari-jemari di kedua telapak tangan kita, hingga kaitan itu nampak seperti sebuah bintang.

Itulah “bintang keberuntungan”…

Followers